Gambar Sampul IPS · BAB 4 PERUBAHAN MASYARAKAT INDONESIA
IPS · BAB 4 PERUBAHAN MASYARAKAT INDONESIA
Mukminan, Endang Mulyani, Supardi dkk

24/08/2021 14:42:31

SMP 8 K-13 revisi 2017

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Ilmu Pengetahuan Sosial

193

Bab IV

PERUBAHAN MASYARAKAT INDONESIA

PADA MASA PENJAJAHAN DAN TUMBUHNYA

SEMANGAT KEBANGSAAN

PETA KONSEP

Kedatangan

Bangsa Barat

Semangat

Kebangsaan

Perubahan Masyarakat

Masa Penjajahan dan

Tumbuhnya Semangat

Kebangsaan

1.

Latar Belakang

2.

Proses Kedatangan

dan Reaksi Bangsa

Indonesia

1.

Monopoli

dan Adu

Domba

2.

Kerja Paksa

3.

Sewa T

anah

4.

T

anam Paksa

5.

Perlawanan

terhadap

Kolonilasme dan

Imperialisme

1.

Latar Belakang

2.

T

ekad Sumpah

Pemuda

3.

Per

gerakan nasional

Masa Pendudukan

Jepang

4.

Perubahan

Masyarakat Masa

Penjajahan

Kondisi Masyarakat

Masa Penjajahan

194 Kelas VIII SMP/MTs

Prawacana

Perhatikan gambar peta posisi Indonesia di antara negara-negara Asia dan

Australia di atas! Bandingkan luas Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan

negara-negara tetangga. Indonesia adalah negara yang besar. Wilayah Indonesia

sangat luas, kekayaan melimpah, dan kaya akan berbagai budaya. Kondisi inilah

yang menjadi daya tarik bangsa-bangsa lain datang ke Indonesia. Hubungan dagang

dan interaksi budaya merupakan contoh hubungan Indonesia dengan bangsa-bangsa

asing. Hubungan dengan bangsa-bangsa asing tidak hanya berdampak positif,

tetapi juga negatif. Salah satu dampak negatif hubungan Indonesia dengan bangsa

asing adalah terjadinya penjajahan pada masa lalu. Penjajahan telah menyebabkan

perubahan dalam aspek geografi, sosial, budaya, dan politik.

Penjajahan menyebabkan penderitaan bangsa Indonesia. Rakyat di berbagai

daerah berusaha mengusir penjajah dari bumi pertiwi, tetapi seringkali gagal. Bangsa

Indonesia sadar bahwa perlawanan di berbagai daerah gagal mengusir penjajah karena

kurangnya persatuan dan kesatuan. Pada awal abad XX, bangsa Indonesia menemukan

strategi baru perjuangan kemerdekaan, yakni melalui organisasi pergerakan nasional.

Pergerakan nasional merupakan perjuangan mencapai kemerdekaan dengan

organisasi modern dan melalui berbagai cara. Sumpah Pemuda pada tanggal 28

Oktober 1928 merupakan tonggak penting gerakan persatuan nasional. Semangat

persatuan dan tekad bangsa Indonesia untuk merdeka dikabulkan Tuhan Yang

Maha Esa. Pada tanggal 17 Agustus 1945, bangsa Indonesia memproklamasikan

kemerdekaan.

http://static.vovworld.vn/w450/Uploaded/huongtra/2012_05_22/images%20(9).jpg

Gambar 4.1 Peta posisi Indonesia di antara negara-negara Asia dan Australia.

Ilmu Pengetahuan Sosial

195

Melacak perjuangan bangsa dalam menghadapi berbagai terpaan pada masa lalu

sangat penting karena menjadi cermin kehidupan sekarang dan yang akan datang.

Pada bagian ini, kalian akan mempelajari bagaimana perubahan masyarakat Indonesia

pada masa penjajahan dalam aspek geografi, ekonomi, sosial, dan politik. Bagaimana

proses perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia pada masa lalu? Uraian berikut ini

dapat membantu melacak perjuangan bangsa Indonesia mengusir penjajah.

Setelah mempelajari uraian pada bab ini, kalian diharapkan mampu:

1.

Menjelaskan

latar belakang, proses, dan reaksi bangsa Indonesia terhadap

kedatangan bangsa-bangsa Barat ke Indonesia.

2.

Mendeskripsikan kondisi bangsa Indonesia akibat

monopoli dan adu domba

penjajah.

3.

Mendeskripsikan pengaruh kebijakan kerja paksa, sistem sewa tanah, dan

dan sistem

Tanam Paksa pada masa penjajahan.

4.

Menjelaskan

perjuangan rakyat Indonesia di berbagai daerah dalam

menentang kolonialisme dan imperialisme Barat.

5.

Menganalisis per

gerakan kebangsaan Indonesia dalam memperjuangkan

kemerdekaan.

6.

Mendeskripsikan perjuangan per

gerakan kebangsaan pada masa pendudukan

Jepang.

7.

Menjelaskan perubahan masyarakat Indonesia pada masa penjajahan.

8.

Menyajikan

hasil analisis perubahan masyarakat Indonesia pada masa

penjajahan.

A.

Kedatangan Bangsa-Bangsa Barat ke Indonesia

Keunggulan lokasi berperan penting terhadap kegiatan ekonomi, transportasi,

dan komunikasi masyarakat Indonesia. Berbagai keunggulan yang dimiliki bangsa

Indonesia juga menjadi salah satu pendorong bangsa-bangsa asing untuk datang

ke Indonesia. Bukan hanya bangsa-bangsa Asia, tetapi bangsa-bangsa Eropa yang

letaknya ribuan kilometer dari Indonesia tertarik dan berdatangan ke Indonesia.

Kedatangan bangsa-bangsa asing ke Indonesia sempat merugikan bangsa Indonesia.

Keinginan mereka menguasai Indonesia pada masa kolonialisme dan imperialisme

Tujuan

196 Kelas VIII SMP/MTs

melahirkan dampak-dampak negatif bagi bangsa Indonesia. Uraian berikut akan

membahas dampak kedatangan bangsa-bangsa asing ke Indonesia terhadap

kolonialisme dan imperialisme di Indonesia.

Pada materi Kelas VII, kalian telah mempelajari perkembangan masyarakat

Indonesia pada masa praaksara, pengaruh Hindu Buddha, dan pengaruh Islam. Sebelum

kedatangan bangsa-bangsa Eropa, wilayah Indonesia telah berkembang maju sebagai

pusat ekonomi, sosial, dan politik bangsa-bangsa Asia. Hubungan politik kerajaan-

kerajaan telah terjalin sejak masa perkembangan kerajaan bercorak Hindu-Buddha

dan Islam. Hubungan sosial tercatat dengan banyaknya duta-duta asing di Indonesia

untuk urusan agama, pengetahuan, dan teknologi. Kegiatan ekonomi antarbangsa

juga telah terjalin begitu erat antara Indonesia dan bangsa-bangsa asing. Kerajaan-

kerajaan merdeka berkembang di berbagai penjuru Indonesia. Kondisi ini berubah

ketika bangsa-bangsa Eropa datang ke Indonesia. Untuk memahami perubahan

masyarakat Indonesia pada masa penjajahan, kalian terlebih dahulu perlu mengkaji

latar belakang dan proses kedatangan bangsa-bangsa Barat serta perkembangan

kolonialisme dan imperialisme di Indonesia.

1.

Latar Belakang Kedatangan Bangsa Barat

Mengapa bangsa-bangsa Barat tertarik dengan kekayaan Indonesia? Kekayaan

apa saja yang mendorong kedatangan bangsa-bangsa Barat ke Indonesia? Untuk

memahami faktor-faktor pendorong bangsa Barat datang ke Indonesia, kerjakan

aktivitas kelompok berikut!

1.

Bentuklah kelompok dengan anggota 3–4 orang.

2.

Carilah

referensi tentang latar belakang kedatangan bangsa Barat ke

Indonesia menggunakan ensiklopedia, buku di perpustakan, atau internet.

3.

Dengan menggunakan

berbagai sumber, jawablah pertanyaan di bawah ini.

a.

Daya

tarik apa saja yang mendorong kedatangan bangsa-bangsa Barat

ke Indonesia?

b.

Faktor pendorong apa saja yang menyebabkan

bangsa-bangsa Barat

datang ke Indonesia?

4.

T

uliskan hasil diskusimu pada tabel berikut!

Aktivitas Kelompok

Ilmu Pengetahuan Sosial

197

No.

Daya Tarik Indonesia

Faktor Pendorong

1.

2.

3.

5.

Presentasikan hasil disku

simu di depan kelas!

6.

Catatlah h

asil kesimpulan dari diskusi tersebut!

Kalian telah mendiskusikan latar belakang kedatangan bangsa-bangsa Barat ke

Indonesia. Apa saja yang kalian temukan dalam diskusi itu? Beberapa daya tarik dan

faktor pendorong bangsa Barat ke Indonesia antara lain sebagai berikut.

a.

Daya

Tarik Indonesia bagi Bangsa-Bangsa Barat

Sumber: www.google.co.id/search?hl=en&site=imghp&tbm=isch&source=hp&biw=1366

Gambar 4.2 Cengkih, merica, kemiri, dan pala merupakan contoh hasil bumi Indonesia yang sangat

dibutuhkan bangsa-bangsa Barat.

198 Kelas VIII SMP/MTs

Perhatikan gambar rempah-rempah di atas! Apakah di sekitar tempat tinggalmu

terdapat tanaman tersebut? Apakah kalian pernah melihat barang-barang tersebut?

Berbagai komoditas perdagangan yang dihasilkan bangsa Indonesia itulah yang

menjadi incaran bangsa-bangsa Barat. Berbagai hasil bumi Indonesia tidak hanya

menjadi konsumsi bangsa-bangsa Asia, tetapi juga menjadi salah satu incaran bangsa-

bangsa Barat.

Mengapa bangsa-bangsa Barat sangat membutuhkan rempah-rempah? Indonesia

dan bangsa-bangsa di Eropa memiliki perbedaan kondisi alam. Lokasi memengaruhi

perbedaan iklim dan kondisi tanah di Indonesia dan Eropa. Hal ini mengakibatkan

hasil bumi yang diperoleh juga berbeda. Bangsa Indonesia harus senantiasa bersyukur

karena dianugerahi Tuhan Yang Maha Esa hidup di daerah tropis yang subur.

Keberadaan musim hujan dan kemarau di Indonesia memungkinkan berbagai

tanaman mudah tumbuh dan berkembang di Indonesia. Tanaman kebutuhan sehari-

hari dapat ditanam di setiap waktu. Hal ini berbeda dengan bangsa-bangsa Eropa

yang memiliki empat musim, yakni musim panas, musim dingin, musim semi, dan

musim gugur.

Berdasarkan kenyataan di atas, kalian dapat menyimpulkan bahwa bangsa-

bangsa Barat membutuhkan rempah-rempah karena mereka sangat membutuhkan,

sementara persediaan di Eropa sangat terbatas. Rempah-rempah bagi bangsa-bangsa

Eropa dapat digunakan untuk mengawetkan makanan, bumbu masakan, dan obat-

obatan. Negara-negara tropis seperti Indonesia kaya akan rempah-rempah sehingga

bangsa-bangsa Barat berusaha memperolehnya.

b.

Motivasi 3G (

Gold

,

Gospel,

dan

Glory

)

Gold, Gospel, Glory

merupakan motivasi Bangsa-bangsa Barat melakukan

penjelajahan samudra. Terkenal dengan sebutan 3G karena memang semboyan

tersebut berawalan dengan huruf “G”, yakni

Gold

,

Glory

, dan

Gospel

. Apa yang

dimaksud dengan

Gold

,

Glory

, dan

Gospel

?

Gold

artinya emas, yang identik dengan kekayaan. Semboyan ini menggambarkan

bahwa tujuan bangsa Barat ke Indonesia adalah untuk mencari kekayaan. Itulah

yang membuat mereka melakukan ekspedisi dan penjelajahan.

Glory

bermakna

kejayaan bangsa.

Gospel

adalah keinginan bangsa Barat untuk menyebarluaskan atau

mengajarkan agama Nasrani khususnya agama Kristen ke bangsa-bangsa di Asia,

Afrika, dan Amerika Selatan.

Ilmu Pengetahuan Sosial

199

Wawasan

Terdapat dua bentuk imperialisme, yakni imperialisme kuno dan imperialisme

modern.

a.

Imperialism

e kuno (

ancient imperialism

) adalah imperialisme yang berkembang

pada masa sebelum Revolusi Industri dengan semboyan

Gold, Gospel

,

and

Glory

(Kekayaan, Penyebaran Agama, dan Kejayaan). Suatu negara merebut

negara lain untuk menyebarkan agama, mendapatkan kekayaan, dan menambah

kejayaannya. Negara pelopornya adalah Spanyol dan Portugal. Kedatangan

bangsa-bangsa Barat di Indonesia pada masa awal seperti Portugis, Spanyol,

dan Belanda, adalah bentuk imperialisme kuno. Fungsi tanah jajahan pada

masa tersebut adalah untuk dikeruk keuntungannya.

b.

Imperialism

e modern (

modern imperialism

) bertujuan memperoleh kemajuan

ekonomi. Timbul sesudah Revolusi Industri dalam rangka mencari bahan mentah

yang banyak dan pasar yang luas. Mereka mencari jajahan untuk dijadikan

sumber bahan mentah dan pasar bagi hasil-hasil industri, kemudian juga

sebagai tempat penanaman modal bagi kapital surplus. Adapun di Indonesia,

imperialisme modern berkembang setelah tahun 1870, pasca kebijakan Politik

Pintu Terbuka.

Politik Pintu Terbuka memberikan hak kepada kaum pribumi untuk memiliki

dan menyewakan tanah kepada pengusaha swasta. Pengusaha dapat menyewa

tanah dari Gubernemen dalam jangka waktu 75 tahun. Sejak tahun 1870, Indonesia

menjadi negeri bahan-bahan mentah untuk pabrik Eropa. Indonesia juga menjadi

negeri tempat menjual hasil produksi dan tempat penanaman modal asing.

Sejak saat itu, Indonesia dibuka untuk kepentingan modal asing. Politik ini

disebut Politik Pintu Terbuka. Banyak negara menanamkan modalnya, seperti

Belanda, Inggris, Amerika, Jepang, Belgia, dan masih banyak lagi. Dengan

demikian, imperialisme Indonesia telah bersifat internasional. Modal asing

terutama ditanamkan dan dikembangkan dalam sektor pertanian, karet, teh,

tembakau, kopi, dan pertambangan minyak bumi.

c.

Revolusi Industri

Revolusi industri merupakan salah satu pendorong imperialisme modern. Sudah

sangat lama bangsa-bangsa Eropa mengetahui Nusantara (Indonesia) sebagai

sumber rempah-rempah. Bahkan sebelum Masehi. Mengapa mereka tidak mencari

200 Kelas VIII SMP/MTs

sendiri ke Indonesia? Pada masa tersebut, mereka masih kesulitan terutama masalah

transportasi, kondisi politik, dan keamanan. Revolusi Industri yang terjadi sekitar

tahun 1750-1850 merupakan salah satu pendorong kedatangan bangsa-bangsa Barat

ke Indonesia. Apa yang dimaksud dengan Revolusi Industri?

Revolusi Industri adalah pergantian atau perubahan secara menyeluruh dalam

memproduksi barang dari sebelumnya menggunakan tenaga manusia dan hewan

menjadi tenaga mesin. Penggunaan mesin dalam industri menjadikan produksi lebih

efisien, ongkos produksi dapat ditekan, serta barang dapat diproduksi dalam jumlah

besar dan cepat. Berkembangnya revolusi industri menyebabkan bangsa-bangsa

Barat memerlukan bahan baku yang lebih banyak. Mereka juga memerlukan daerah

pemasaran untuk menjual hasil-hasil industrinya.

Salah satu pengaruh Revolusi Industri yang sangat terasa adalah dalam kegiatan

transportasi. Penemuan mesin uap yang dapat dijadikan mesin penggerak perahu

merupakan teknologi baru pada masa tersebut. Perahu dengan mesin uap merupakan

penemuan sangat penting yang mendorong penjelajahan bangsa-bangsa Barat.

Penggunaan mesin uap dapat memperpendek waktu perjalanan. Selain penemuan

mesin uap, Revolusi Industri didukung berbagai penemuan lain, seperti kompas,

mesin pemintal, dan sebagainya. Penemuan-penemuan tersebut memicu bangsa-

bangsa Barat untuk melakukan berbagai petualangan.

Sumber: http://www.writinganythink.com/2013/01/perkembangan-kapal-laut-masa-ke-masa.html,

https://nsaadah75.wordpress.com/2011/03/11/kapal-layar/

Gambar 4.3 Perahu mesin uap (a) dan perahu layar (b). Bagaimana perbedaan waktu tempuh kedua

perahu tersebut dalam menempuh perjalanan?

(a)

(b)

Ilmu Pengetahuan Sosial

201

RENUNGKAN

Kekayaan alam Indonesia berupa rempah-rempah menjadi salah satu

pendorong kedatangan bangsa-bangsa Barat ke Indonesia. Mereka menjadi

kaya raya karena memperdagangkan hasil bumi Indonesia dengan harga

yang tinggi. Sampai saat ini, semua hasil bumi tersebut masih tumbuh

subur di Indonesia. Bangsa Indonesia harus selalu memperhatikan bidang

pertanian dan perkebunan sehingga tetap menjadi penghasil utama rempah-

rempah dunia.

2.

Kedatangan Bangsa-bangsa Barat ke Indonesia

Bagaimana proses kedatangan bangsa-bangsa Barat ke Indonesia? Kegiatan apa

saja yang mereka lakukan dalam perjalanan tersebut?

Perhatikan peta rute kedatangan bangsa Belanda ke Indonesia di atas! Belanda

adalah negara yang paling lama menjajah Indonesia. Selain Belanda, bangsa-bangsa

Barat yang datang ke Indonesia pada masa penjajahan adalah Portugis, Spanyol, dan

Inggris. Untuk mengetahui bagaimana perjalanan bangsa Barat datang ke Indonesia,

lakukan kegiatan berikut ini!

Sumber: Kemendikbud

Gambar 4.4 Ilustrasi rute kedatangan bangsa Belanda ke Indonesia.

202 Kelas VIII SMP/MTs

1)

Bentuklah kelompok dengan anggota 4-5 orang.

2)

Carilah

sumber dari buku atau internet tentang kedatangan bangsa

Portugis, Spanyol, dan Belanda ke Indonesia.

3)

Diskusikan dalam

kelompokmu rute yang dilewati bangsa-bangsa Barat

tersebut ke Indonesia.

4)

Gambarlah poster peta dunia yang menunjukkan lokasi Indonesia dan

negara-negara Eropa.

5)

T

andailah pada peta tersebut rute kedatangan bangsa-bangsa Barat

tersebut ke Indonesia.

6)

Pada peta

tersebut, deskripsikan secara singkat kedatangan bangsa-bangsa

Barat ke Indonesia.

7)

Pajanglah hasil karyamu di pajangan dinding kelas.

8)

Lakukan kunjung karya kepada kelompok lain.

9)

T

uliskan kesimpulanmu secara individu pada buku catatanmu.

10)

Mintalah penjelasan guru pada materi yang kalian belum pahami.

Kalian

telah mencoba menemukan rute kedatangan bangsa-bangsa Barat ke

Indonesia. Berikut ini uraian yang akan membantumu memahami bangsa-bangsa

Barat datang ke Indonesia.

a.

Kedatangan Bangsa Portugis di Maluku

Perjalanan bangsa Portugis mencari sumber rempah-rempah diawali dari kota

Lisabon, Portugis. Pada tahun 1486, Bartolomeus Diaz melakukan pelayaran pertama

menyusuri pantai barat Afrika. Ia bermaksud melakukan pelayaran ke India, namun

gagal. Portugis mencapai Malaka pada tahun 1511 di bawah pimpinan Alfonso

d’Albuquerque. Ia berhasil menguasai Malaka dan Myanmar. Selanjutnya Portugis

menjalin hubungan dagang dengan Maluku. Pada tahun 1512, bangsa Portugis telah

berhasil sampai di Maluku di bawah pimpinan Antonio de Abreu dan Fransisco

Serao..

b.

Ekspedisi Bangsa Inggris

Persekutuan dagang milik Inggris diberi nama EIC (

East Indian Company

). Di

dalamnya bergabung para pengusaha Inggris. Walaupun Inggris tiba di Kepulauan

Nusantara, pengaruhnya tidak terlalu banyak seperti halnya Belanda. Hal ini

disebabkan EIC terdesak oleh Belanda, sehingga Inggris menyingkir ke India/Asia

Selatan dan Asia Timur.

Aktivitas Kelompok

Ilmu Pengetahuan Sosial

203

RENUNGKAN

c.

Kedatangan Bangsa Belanda di Jayakarta (Jakarta)

Jayakarta merupakan pelabuhan penting di Pulau Jawa yang kemudian menjadi

markas VOC. Bagaimana proses kedatangan Belanda di Indonesia? Seorang pelaut

Belanda Cornelis de Houtman memimpin ekspedisi ke Indonesia. Pada tahun 1595,

armada de Houtman mengarungi ujung selatan Afrika, selanjutnya terus menuju ke

arah timur melewati Samudra Hindia. Pada tahun 1596, armada de Houtman tiba di

Pelabuhan Banten melalui Selat Sunda.

Kedatangan Houtman di Indonesia kemudian disusul ekspedisi-ekspedisi lainnya.

Dengan banyaknya pedagang Belanda di Indonesia maka muncullah persaingan di

antara mereka sendiri. Untuk mencegah persaingan yang tidak sehat, pada tahun

1602 didirikan

Vereenigde Oost Indische Compagnie

(VOC/Perserikatan Maskapai

Hindia Timur) yang merupakan

merger

(penggabungan) dari beberapa perusahaan

dagang Belanda.

Gubernur Jenderal pertama VOC adalah Pieter Both. Ia mendirikan pusat

perdagangan VOC di Ambon, Maluku. Namun kemudian, pusat dagang dipindahkan

ke Jayakarta (Jakarta) karena VOC memandang bahwa Jawa lebih strategis sebagai

lalu-lintas perdagangan. Selain itu, Belanda ingin menyingkirkan saingan mereka,

yaitu Portugis di Malaka.

Pangeran Jayawikarta (penguasa bagian wilayah Banten) memberi izin kepada

VOC untuk mendirikan kantor dagang di Jayakarta. Selain memberikan izin kepada

VOC, Pangeran Jayawikarta juga memberikan izin pendirian kantor dagang kepada

EIC (Inggris). Kebijakan ini membuat Belanda merasa tidak menyukai Pangeran

Jayakarta.

Gubernur Jendral VOC Jan Pieterszoon Coen membujuk penguasa Kerajaan

Banten untuk memecat Pangeran Jayawikarta, sekaligus memohon agar izin kantor

dagang Inggris EIC dicabut. Pada tanggal 31 Mei 1619, keinginan VOC dikabulkan

raja Banten. Momentum inilah yang kemudian menjadi mata rantai kekuasaan VOC

dan Belanda pada masa berikutnya. VOC menikmati keleluasaan dan kelonggaran

yang diberikan penguasa Banten. Jayakarta oleh VOC diubah namanya menjadi

Batavia. VOC mendirikan benteng sebagai tempat pertahanan, pusat kantor dagang,

dan pemerintahan. Pengaruh ekonomi VOC semakin kuat dengan dimilikinya hak

monopoli perdagangan. Masa inilah yang menjadi sandaran perluasan kekuasaan

Belanda pada perjalanan sejarah selanjutnya.

Pelayaran dari Eropa ke Indonesia merupakan perjalanan yang berat.

Bangsa-bangsa Barat berani melakukan perjalanan karena semangat mereka

untuk mencapai kejayaan dan kekayaan. Kalau mereka bisa, pasti bangsa

Indonesia juga bisa. Karena itu, kalian harus selalu memiliki cita-cita yang

tinggi dan semangat baja untuk mencapai keberhasilan.

204 Kelas VIII SMP/MTs

B.

Kondisi Masyarakat Indonesia pada

Masa Penjajahan

Apa saja yang dialami bangsa Indonesia pada masa penjajahan? Perkembangan

kolonialisme dan imperialisme Barat di Indonesia menyebabkan perubahan masyarakat

Indonesia dalam berbagai bidang. Pemerintah kolonial menerapkan kebijakan yang

merugikan bangsa Indonesia. Akibatnya, bangsa Indonesia melakukan perlawanan

untuk mengusir penjajah. Untuk mengetahui bagaimana kebijakan pemerintah

kolonial terhadap bangsa Indonesia, mari telusuri kajian di bawah ini!

1.

Pengaruh Monopoli dalam Perdagangan

Kalian perhatikan gambar perkebunan cengkeh di atas! Apakah masyarakat di

sekitar tempat tinggalmu menanam tanaman tersebut? Tanaman di atas merupakan

salah satu produk yang dimonopoli bangsa Barat saat menjajah Indonesia. Untuk

memahami bagaimana akibat dari pelaksanaan monopoli, kerjakan aktivitas

kelompok berikut ini.

Sumber: http://disbun.jabarprov.go.id/index.php/info_harga

Gambar 4.5 Perkebunan cengkih berkembang di berbagai wilayah di Indonesia.

Ilmu Pengetahuan Sosial

205

1.

Bentuklah

kelompok dengan anggota 4-5 orang.

2.

Perhatikan

teks berikut ini.

Cengkih merupakan salah satu hasil utama masyarakat Maluku.

Hasil perkebunan tersebut merupakan tanaman ekspor yang sangat

dibutuhkan masyarakat Eropa. Perusahaan dagang Belanda VOC

berusaha menguasai perdagangan tersebut. Rakyat hanya diperbolehkan

menjual hasil perkebunan tersebut kepada VOC. Para pedagang lain

tidak diperbolehkan membeli hasil perkebunan dari rakyat tersebut.

VOC telah melakukan penguasaan perdagangan di Maluku, atau disebut

praktik monopoli.

3.

Berdasarkan teks tersebu

t, diskusikan:

Siapa yang paling berkuasa menentukan har

ga beli kepada petani?

Siapa yang paling menentukan har

ga jual kepada pedagang lain?

Bagaimana

nasib pedagang lain yang sama-sama ingin berdagang

komoditas tersebut?

4.

Catatlah

simpulan hasil diskusi kelompokmu dan tuliskan kesimpulan

akhir pada buku catatanmu. Tanyakan kepada guru hal-hal yang kalian

anggap belum jelas.

Setelah kalian mengerjakan aktivitas kelompok di atas, bagaimana penilaianmu

terhadap praktik monopoli? Monopoli perdagangan seperti kasus di atas jelas

merugikan rakyat. Kalian dapat membayangkan bagaimana perasaan para petani

yang ingin menjual hasil pertanian secara bebas, tetapi dipaksa hanya menjual kepada

VOC? Tentu daya tawar mereka sangat rendah.

Pada awal kedatangannya, bangsa-bangsa Barat diterima dengan baik oleh rakyat

Indonesia. Hubungan perdagangan tersebut kemudian berubah menjadi hubungan

penguasaan atau penjajahan. VOC terus berusaha memperoleh kekuasaan yang lebih

dari sekedar jual beli. Itulah yang memicu kekecewaan, kebencian, dan perlawanan

fisik.

Aktivitas Kelompok

206 Kelas VIII SMP/MTs

Tahukah kalian keistimewaan VOC? VOC dipimpin oleh seorang Gubernur

Jenderal yang menjalankan tugas pemerintahan di daerah-daerah jajahan.

Selain itu, VOC mempunyai hak oktroi/istimewa yang isinya sebagai berikut.

1.

Hak mencetak uang.

2.

Hak memiliki angkatan perang.

3.

Hak memerintah daerah yang diduduki.

4.

Hak melakukan perjanjian dengan raja-raja.

5.

Hak memonopoli perdagangan rempah-rempah.

Pada

awalnya, VOC meminta keistimewaan hak-hak dagang. Akan tetapi, dalam

perkembangannya menjadi penguasaan pasar (monopoli). VOC menekan para raja

untuk memberikan kebijakan perdagangan hanya dengan VOC. Akhirnya, VOC

bukan hanya menguasai daerah perdagangan, tetapi juga menguasai politik atau

pemerintahan.

Kalian tentu sering mendengar istilah

monopoli

. Apakah yang disebut monopoli?

Monopoli adalah penguasaan pasar yang dilakukan oleh satu atau sedikit perusahaan.

Bagaimanakah dampak monopoli? Bagi pelaku perusahaan, monopoli sangat

menguntungkan karena mereka dapat menentukan harga beli dan harga jual.

Sebagai contoh, pada saat melakukan monopoli rempah-rempah di Indonesia,VOC

membuat perjanjian dengan kerajaan-kerajaan di Indonesia. Isinya, setiap kerajaan

hanya mengizinkan rakyat menjual hasil bumi kepada VOC. Karena produsen

sudah dikuasai VOC, maka pada saat rempah-rempah dijual, harganya sangat turun.

Sebaliknya, VOC menjualnya kembali ke Eropa dengan harga yang sangat tinggi.

Tentu kalian bertanya, mengapa kerajaan-kerajaan di Indonesia membiarkan VOC

memonopoli perdagangan? Semua itu terjadi karena keterpaksaan. Belanda memaksa

kerajaan-kerajaan di Indonesia untuk menandatangani kontrak monopoli dengan

berbagai cara. Salah satu caranya adalah politik adu domba atau dikenal

devide et

impera

. Siapa yang diadu domba? Adu domba yang dilakukan Belanda dapat terjadi

terhadap kerajaan yang satu dengan kerajaan yang lain, atau antarpejabat kerajaan.

Apa tujuan Belanda melakukan adu domba?

Wawasan

Ilmu Pengetahuan Sosial

207

RENUNGKAN

Belanda berharap akan terjadi permusuhan antarbangsa Indonesia, sehingga

terjadi perang antarkerajaan. Belanda juga terlibat dalam konflik internal yang terjadi

di kerajaan. Pada saat terjadi perang antarkerajaan, Belanda mendukung salah satu

kerajaan yang berperang. Demikian halnya saat terjadi konflik di dalam kerajaan,

Belanda akan mendukung salah satu pihak. Setelah pihak yang didukung Belanda

menang, Belanda akan meminta balas jasa.

Monopoli adalah salah satu bentuk perdagangan yang dapat

merugikan orang lain. Apabila kalian menjadi pedagang, jadilah

pedagang yang adil, tidak mementingkan keuntungan sendiri. Lakukan

perdagangan dengan penuh toleransi, bersaing secara sehat, dan saling

mengasihi. Monopoli dapat dilakukan dalam hal-hal tertentu oleh

negara. Contohnya, produksi semen dan minyak bumi dimonopoli oleh

pemerintah demi kemakmuran seluruh rakyat Indonesia.

Seusai perang, Belanda biasanya meminta imbalan berupa monopoli perdagangan

atau penguasaan atas beberapa lahan atau daerah. Akibat monopoli, rakyat Indonesia

sangat menderita. Mengapa demikian? Dengan adanya monopoli, rakyat tidak

memiliki kebebasan menjual hasil bumi mereka. Mereka terpaksa menjual hasil

bumi hanya kepada VOC. VOC dengan kekuasaannya membeli hasil bumi rakyat

Indonesia dengan harga yang sangat rendah. Padahal apabila rakyat menjual kepada

pedagang lain, harganya bisa jauh lebih tinggi.

Untuk meluaskan kekuasaan, VOC mempersiapkan penguasaan dengan cara

perang (militer). Beberapa gubernur jenderal, seperti Antonio van Diemon (1635-

1645, Johan Maatsuyeker (1653-1678), Rijklof van Goens (1678-1681), Cornellis

Janzoon Speelman (1681-1684), merupakan tokoh-tokoh peletak dasar politik

ekspansi VOC.

VOC mengalami kebangkrutan pada akhir abad XVIII. Korupsi dan manajemen

perusahaan yang kurang baik menjadi penyebab utama kebangkrutan VOC. Akhirnya,

tanggal 13 Desember 1799, VOC dibubarkan. Mulai tanggal 1 Januari 1800, Indonesia

menjadi jajahan Pemerintah Belanda, atau sering disebut masa Pemerintahan Hindia

Belanda. Mulai periode inilah Belanda secara resmi menjalankan pemerintahan

kolonial dalam arti yang sebenarnya.

208 Kelas VIII SMP/MTs

2.

Pengaruh Kebijakan Kerja Paksa

Kalian perhatikan gambar suasana kerja paksa pada masa pemerintah Hindia

Belanda di Indonesia. Apa yang mereka kerjakan? Mengapa Belanda memaksa

mereka bekerja? Bagaimana perasaanmu melihat gambar tersebut?

Pernahkah kalian mendengar istilah kerja rodi atau kerja paksa? Bagaimana

rasanya apabila bekerja karena terpaksa? Tentu saja bekerja karena terpaksa hasilnya

tidak sebaik pekerjaan yang dilakukan dengan sukarela. Melakukan pekerjaan

karena dipaksa juga akan membuat seseorang menderita. Hal itulah yang dialami

bangsa Indonesia pada masa penjajahan dahulu. Pemerintah Belanda menginginkan

keuntungan sebanyak-banyaknya dari bumi Indonesia sehingga menerapkan

kebijakan kerja paksa.

Mendengar istilah kerja paksa tentu kalian sudah dapat menebak bahwa rakyat

Indonesia bekerja tanpa fasilitas yang memadai. Mereka tidak memperoleh

penghasilan yang layak, tidak diperhatikan asupan makanannya, dan melakukan

pekerjaan di luar batas-batas kemanusiaan. Bagaimana kerja paksa yang terjadi pada

masa pemerintah Hindia Belanda? Kalian akan telusuri melalui kajian berikut ini!

Sumber: http://nasional.news.viva.co.id/news/read/644175-mengungkap-belasan-ribu-korban-pembangu-

nan-jalan-daendels

Gambar 4.6 Suasana kerja paksa masa penjajahan Belanda.

Ilmu Pengetahuan Sosial

209

Perhatikan gambar peta jalur Anyer Panarukan di atas! Tahukah kalian berapa

panjang jalur Anyer Panarukan? Jalur tersebut memanjang lebih dari 1.000 kilometer

dari Cilegon (Banten), Jakarta, Bogor, Bandung, Cirebon, Semarang, Pati, Surabaya,

Probolinggo, hingga Panarukan (Jawa Timur). Saat ini, jalur tersebut merupakan

salah satu jalur transportasi utama bagi masyarakat di Pulau Jawa. Anyer-Panarukan

dibangun 200 tahun yang lalu oleh pemerintah Gubernur Jenderal Daendels yang

merupakan bagian dari Repulik Bataaf (Prancis). Mengapa jalan tersebut harus

dibangun? Bagaimana pengaruhnya bagi bangsa Indonesia?

Gubernur Jenderal Daendels, yang memerintah tahun 1808-1811, melakukan

berbagai kebijakan seperti pembangunan militer, jalan raya, perbaikan pemerintahan,

dan perbaikan ekonomi. Salah satu kebijakan yang terkenal dan buktinya dapat

disaksikan hingga masa sekarang adalah pembangunan jalan Anyer-Panarukan

(Jalan Raya Pos). Jalan Raya Pos (Anyer-Panarukan) sangat penting bagi pemerintah

kolonial. Jalan tersebut dibangun dengan tujuan utama untuk kepentingan militer

pemerintah kolonial. Dalam perkembangannya, jalan tersebut menjadi sarana

transportasi pemerintahan dan mengangkut berbagai hasil bumi. Hingga sekarang,

manfaat jalan tersebut masih dapat dirasakan. Di balik besarnya proyek tersebut,

perlu dipertanyakan bagaimana proses pembangunan jalan yang melewati gunung

yang terjal dan medan yang sulit pada masa lalu? Siapakah yang menjalankan

pembangunan?

Pembangunan jalan tersebut merupakan kebijakan pemerintah Republik Bataaf

di bawah Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels. Mereka memandang penting

pembangunan jalur Anyer-Panarukan. Selain untuk kepentingan pertahanan dan

militer, jalur tersebut merupakan penghubung kota-kota penting di Pulau Jawa yang

Sumber: http://bbvetwates.ditjennak.pertanian.go.id/content/buletin/road_map_pembebasan_brucellosis_di_pulau_jawa_tahun_2020

Gambar 4.7 Peta jalur Anyer-Panarukan..

210 Kelas VIII SMP/MTs

merupakan penghasil berbagai tanaman ekspor. Dengan dibangunnya jalan tersebut,

proses distribusi barang dan jasa untuk kepentingan kolonial semakin cepat dan

efisien.

Pembangunan jalur Anyer-Panarukan sebagian besar dilakukan oleh tenaga

manusia. Puluhan ribu penduduk dikerahkan untuk membangun jalan tersebut. Rakyat

Indonesia dipaksa Belanda untuk membangun jalan. Mereka tidak digaji dan tidak

menerima makanan yang layak. Akibatnya, ribuan penduduk meninggal baik karena

kelaparan maupun penyakit yang diderita. Pengerahan penduduk untuk mengerjakan

berbagai proyek Belanda inilah yang disebut kerja rodi atau kerja paksa.

Kerja paksa pada masa pemerintah Belanda banyak ditemukan di berbagai

tempat. Banyak penduduk yang dipaksa menjadi budak dan dipekerjakan di berbagai

perusahaan tambang ataupun perkebunan. Kekejaman Belanda ini masih dapat kalian

buktikan dalam berbagai kisah yang ditulis dalam buku-buku sejarah dan novel.

Untuk lebih memperdalam pemahaman mengenai kegiatan kerja paksa pada masa

penjajahan Belanda, kerjakan aktivitas kelompok berikut ini!

Belanda melakukan kerja paksa di berbagai daerah. Untuk mengetahui

bentuk kerja paksa di daerah lain, kalian dapat melakukan kegiatan berikut

ini.

1.

Bentuklah kelompok dengan anggota 3-4 orang.

2.

Carilah buku, majalah,

atau internet yang menceritakan kegiatan kerja

paksa pada masa Belanda.

3.

T

uliskan hasil diskusimu dalam tabel berikut ini.

4.

Presentasik

an hasilnya di depan kelas.

No

Nama Proyek

Tempat

Bentuk Kerja Paksa

1

2

3

5.

Setelah

kegiatan presentasi selesai, buatlah catatan kesimpulan materi yang

kalian pelajari.

Aktivitas Kelompok

Ilmu Pengetahuan Sosial

211

Setelah mengerjakan aktivitas kelompok di atas, tentu kalian menemukan dan

merasakan bagaimana penderitaan masyarakat pada masa penerapan Tanam Paksa.

VOC, Hindia Belanda, Republik Bataaf, dan Inggris

Pada materi sebelumnya, kalian telah mempelajari tentang penjajahan

Portugis dan Spanyol di Indonesia. Pada masa penjajahan Belanda, ternyata

terjadi beberapa masa pemerintahan di Indonesia, yakni masa VOC (1605-

1799), Masa Hindia Belanda (1800-1808), Republik Bataaf (1808-1811),

masa Pemerintah Inggris (1811-1816), dan masa Pemerintah Hindia Belanda

(1816-1942). Mengapa ada Republik Bataaf dan Pemerintah Inggris?

Pada awal tahun 1795, pasukan Prancis menyerbu Belanda. Raja Willem

V melarikan diri ke Inggris. Belanda pun dikuasai Prancis, dan terbentuklah

Republik Bataaf (1795-1806) yang merupakan bagian Prancis. Kebijakan-

kebijakan Republik Bataaf untuk mengatur pemerintahan di Hindia masih

juga terpengaruh Prancis. Pemerintahan yang mewakili Republik Bataaf di

Indonesia adalah Herman Williem Daendels (1808-1811) dan Jan Willem

Janssen (1811).

Inggris berusaha mengambil alih Indonesia dari kekuasaan Republik

Bataaf (Prancis). Akhirnya, Janssen secara resmi menyerah ke pihak

Inggris, yang ditandai dengan adanya kapitulasi Tuntang pada tanggal 18

September 1811. Setelah dikuasai, penguasa Inggris di India, Lord Minto

menunjuk Thomas Stamford Raffles sebagai letnan gubernur di Indonesia

(Jawa).

Inggris menguasai Indonesia mulai 1811-1816, dengan Thomas

Stamford Raffles sebagai Gubernur Jenderal. Pada tahun 1814, Napoleon

Bonaparte kalah melawan raja–raja di Eropa dalam perang koalisi. Untuk

memulihkan kembali keadaan Eropa, diadakan Kongres Wina 1814.

Adapun antara Inggris dan Belanda diadakan Convention of London 1814,

yang salah satunya adalah: Belanda mendapatkan kembali wilayah-wilayah

kekuasaannya di Nusantara dari Inggris.

Berdasarkan data di atas, kalian dapat memahami kronologi penjajahan

di Indonesia setelah masa VOC.

Wawasan

212 Kelas VIII SMP/MTs

RENUNGKAN

Fasilitas yang dinikmati bangsa Indonesia saat ini merupakan salah satu

hasil jerih payah rakyat Indonesia masa lalu. Sebagian jalan kereta api,

jalan raya, dan saluran irigasi merupakan salah satu peninggalan masa lalu.

Fasilitas tersebut dikerjakan melalui kerja paksa. Kalian memelihara dan

memanfaatkan fasilitas tersebut dengan baik dan mendoakan para pekerja

yang dahulu mengerjakan proyek tersebut.

3.

Pengaruh Sistem Sewa

Tanah

Perhatikan gambar Kebun Raya Bogor di atas. Kebun Raya Bogor merupakan

salah satu pusat pengetahuan yang menyimpan berbagai jenis tanaman. Tahukah

kalian bahwa kebun raya tersebut sudah dibangun sejak awal abad XIX? Kebun

Raya Bogor merupakan salah satu bukti pengaruh kekuasaan Inggris di Indonesia.

Bagaimana Inggris dapat menguasai Indonesia?

Sumber: http://wikiwisata.com/wp-content/uploads/2015/10/kebun-raya-bogor.jpg

Gambar 4.8 Kebun Raya Bogor.

Ilmu Pengetahuan Sosial

213

Pada masa tersebut meletus perang di Eropa antara Prancis dan Belanda. Willem

V dari negeri Belanda berhasil lolos dari serangan Prancis dan melarikan diri ke

Inggris. Willem V kemudian mengeluarkan maklumat yang memerintahkan para

pejabat jajahan Belanda menyerahkan wilayahnya kepada Inggris. Maklumat ini

dimaksudkan agar jajahan Belanda tidak jatuh ke tangan Prancis.

Saat Inggris menguasai Indonesia, Gubernur Jenderal Lord Minto membagi

daerah jajahan Hindia Belanda menjadi empat gubernement, yakni Malaka, Sumatra,

Jawa, dan Maluku. Lord Minto selanjutnya menyerahkan tanggung jawab kekuasaan

atas seluruh wilayah itu kepada Letnan Gubernur Thomas Stamford Raffles.

Salah satu kebijakan terkenal pada masa Raffles adalah sistem sewa tanah atau

landrent-system

atau

landelijk stelsel

. Sistem tersebut memiliki ketentuan, antara lain

sebagai berikut.

a.

Petani harus menyewa ta

nah meskipun dia adalah pemilik tanah tersebut.

b

Har

ga sewa tanah tergantung kepada kondisi tanah.

c.

Pembayaran sewa tanah

dilakukan dengan uang tunai.

d.

Bagi yang tidak memilik

i tanah dikenakan pajak kepala.

Teori Domein

. Dalam melaksanakan sistem sewa tanah, Gubernur

Jenderal Raflles menggunakan Teori Domein. Rafles berpendapat bahwa

tanah yang dimiliki petani pada dasarnya adalah tanah para raja. Karena

kekuasaan para raja telah berpindah dari pemerintah Inggris, maka sebagai

akibat hukumnya hak-hak pemilikan atas tanah tersebut dengan sendirinya

beralih pula kepada raja Inggris. Oleh karena itu, tanah-tanah yang dikuasai

dan digunakan oleh rakyat itu bukan miliknya, melainkan milik raja Inggris,

sehingga mereka wajib memberikan sesuatu kepada raja Inggris sebagaimana

sebelumnya diberikan kepada raja-raja mereka sendiri. Hal yang menjadi

kewajiban untuk diberikan tersebut dikenal dengan istilah

landrente Raffles.

Bagaimana pendapatmu tentang sistem sewa tanah? Walaupun lebih ringan dari

sistem Tanam Paksa, sewa tanah tetap memberatkan rakyat. Sistem sewa tanah

menggambarkan seakan-akan rakyat tidak memiliki tanah, padahal tanah tersebut

adalah milik rakyat. Hasil sewa tanah juga tidak seluruhnya digunakan untuk

kemakmuran rakyat. Hasil sewa tanah tersebut sebagian besar digunakan untuk

kepentingan penjajah.

Wawasan

214 Kelas VIII SMP/MTs

Pelaksanaan sistem sewa tanah tersebut dianggap memiliki banyak kelemahan

sehingga gagal diterapkan di Indonesia. Beberapa penyebab kegagalan pelaksanaan

sistem sewa tanah adalah sebagai berikut.

a. Sulit menentukan besar kecil pajak bagi pemilik tanah karena tidak semua rakyat

memiliki tanah yang sama.

b. Sulit menentukan luas dan tingkat kesuburan tanah petani.

c. Keterbatasan jumlah pegawai.

d. Masyarakat desa belum mengenal sistem uang.

Sistem sewa tanah diberlakukan terhadap daerah-daerah di Pulau Jawa, kecuali

daerah-daerah Batavia dan Parahyangan. Daerah-daerah Batavia umumnya telah

menjadi milik swasta dan daerah-daerah Parahyangan merupakan daerah wajib

tanaman kopi yang memberikan keuntungan besar kepada pemerintah.

4.

Pengaruh Sistem

Tanam Paksa

Perhatikan gambar tanaman ekspor dari Indonesia di atas. Pada masa penjajahan

abad XIX, tanaman tersebut merupakan komoditas utama ekspor Indonesia. Karena

itu, Belanda berusaha menaikkan ekspor tanaman perkebunan tersebut. Apalagi

ketika awal abad XX Belanda menghadapi perang di Eropa, yang menyebabkan

kerugian keuangan yang besar. Selain itu Belanda menghadapi berbagai perlawanan

rakyat Indonesia di berbagai daerah. Salah satu cara Belanda untuk menutup kerugian

adalah dengan meningkatkan ekspor. Peningkatan ekspor merupakan pilihan Belanda

untuk mempercepat penambahan pundi-pundi keuangan negara.

Sumb

er: www.bayufirmansyah.com, teknis-budidaya.blogspot.co.id, www.produknaturalnusantara.com/

Gambar 4.9 a) Tanaman teh, (b) tanaman kopi, dan (c) tanaman kakao sebagai tanaman ekspor utama

Belanda dari Indonesia pada masa penjajahan.

Ilmu Pengetahuan Sosial

215

Pada tahun 1830,Johannes van den Bosch menerapkan sistem tanam paksa (

cultuur

stelsel

). Kebijakan ini diberlakukan karena Belanda menghadapi kesulitan keuangan

akibat perang Jawa atau Perang Diponegoro (1825-1830) dan Perang Belgia (1830-

1831).

Mari Gali!

Tahukah kalian ketentuan-ketentuan kebijakan tanam paksa? Simaklah

ketentuan-ketentuan sistem tersebut berikut ini.

1.

Penduduk wajib menyerahkan

seperlima tanahnya untuk ditanami

tanaman wajib dan berkualitas ekspor.

2.

T

anah yang ditanami tanaman wajib bebas dari pajak tanah.

3.

W

aktu yang digunakan untuk pengerjaan tanaman wajib tidak melebihi

waktu untuk menanam padi.

4.

Apabila

harga tanaman wajib setelah dijual melebihi besarnya pajak

tanah, kelebihannya dikembalikan kepada penduduk.

5.

Kegagalan panen tanaman

wajib bukan kesalahan penduduk, melainkan

menjadi tanggung jawab pemerintah Belanda.

6.

Penduduk dalam

pekerjaannya dipimpin penguasa pribumi, sedangkan

pegawai Eropa menjadi pengawas, pemungut, dan pengangkut.

7.

Penduduk yang tidak memilik

i tanah harus melakukan kerja wajib selama

seperlima tahun (66 hari) dan mendapatkan upah.

Ketentuan kebijakan tanam paksa yang diberlakukan pemerintah Hindia Belanda

sangat memberatkan masyarakat Indonesia. Apalagi, pelaksanaannya penuh dengan

penyelewengan sehingga semakin menambah penderitaan rakyat Indonesia. Banyak

ketentuan yang dilanggar atau diselewengkan baik oleh pegawai Belanda maupun

pribumi. Praktik-praktik penekanan dan pemaksaan terhadap rakyat tersebut antara

lain sebagai berikut.

a.

Menurut

ketentuan, tanah yang digunakan untuk tanaman wajib hanya 1/5 dari

tanah yang dimiliki rakyat. Namun kenyataannya, selalu lebih bahkan sampai ½

bagian dari tanah yang dimiliki rakyat.

b.

Kelebihan h

asil panen tanaman wajib tidak pernah dibayarkan.

c.

W

aktu untuk kerja wajib melebihi dari 66 hari, dan tanpa imbalan yang memadai.

d.

T

anah yang digunakan untuk tanaman wajib tetap dikenakan pajak.

Wawasan

216 Kelas VIII SMP/MTs

Penderitaan rakyat Indonesia akibat kebijakan Tanam Paksa ini dapat dilihat dari

jumlah angka kematian rakyat Indonesia yang tinggi akibat kelaparan dan penyakit

kekurangan gizi. Pada tahun 1848-1850, karena paceklik, 9/10 penduduk Grobogan,

Jawa Tengah mati kelaparan. Dari jumlah penduduk yang semula 89.000 orang, yang

dapat bertahan hanya 9.000 orang. Penduduk Demak yang semula berjumlah 336.000

orang hanya tersisa sebanyak 120.000 orang. Data ini belum termasuk data penduduk

di daerah lain, yang menunjukkan betapa mengerikannya masa penjajahan saat itu.

Tentu saja, tingginya kematian tersebut bukan semata-mata disebabkan sistem Tanam

Paksa.

Sistem ini membuat banyak pihak bersimpati dan mengecam praktik Tanam

Paksa. Kecaman tidak hanya datang dari bangsa Indonesia, tetapi juga orang-orang

Belanda. Mereka menuntut agar Tanam Paksa dihapuskan. Kecaman dari berbagai

pihak tersebut membuahkan hasil dengan dihapusnya sistem Tanam Paksa pada

tahun 1870. Orang-orang Belanda yang menentang adanya Tanam Paksa tersebut

di antaranya Baron van Hoevel, E.F.E. Douwes Dekker (Multatuli), dan L. Vitalis.

Pada tahun 1870, keluar Undang-Undang Agraria (

Agrarische Wet

) yang mengatur

tentang prinsip-prinsip politik tanah di negeri jajahan yang menegaskan bahwa pihak

swasta dapat menyewa tanah, baik tanah pemerintah maupun tanah penduduk. Tanah-

tanah pemerintah dapat disewa pengusaha swasta sampai 75 tahun. Tanah penduduk

dapat disewa selama 5 tahun, dan ada juga yang disewa sampai 30 tahun.

Pada tahun yang sama juga (1870) keluar Undang-undang Gula (

Suiker Wet

),

yang berisi larangan mengangkut tebu keluar dari Indonesia. Tebu harus diproses di

Indonesia. Pabrik gula milik pemerintah akan dihapus secara bertahap dan diambil

alih oleh pihak swasta. Pihak swasta diberi kesempatan yang luas untuk mendirikan

pabrik gula baru.

Melalui UU Gula, perusahaan-perusahaan swasta Eropa mulai berinvestasi di

Hindia-Belanda di bidang perkebunan. Sejak UU Agraria dan UU Gula dikeluarkan,

pihak swasta semakin banyak memasuki tanah jajahan di Indonesia. Mereka

memainkan peranan penting dalam mengeksploitasi tanah jajahan. Tanah jajahan

di Indonesia berfungsi sebagai tempat untuk mendapatkan bahan mentah untuk

kepentingan industri di Eropa dan tempat penanaman modal asing, tempat pemasaran

barang-barang hasil industri dari Eropa, serta penyedia tenaga kerja yang murah.

Ilmu Pengetahuan Sosial

217

5.

Perlawanan terhadap Kolonialisme dan Imperialisme

Coba kalian amati gambar peta di atas! Bandingkan luas negara Indonesia dan

Belanda. Kira-kira berapa kali lipat luas Indonesia dibandingkan Belanda? Negeri

Indonesia yang jauh lebih luas dibandingkan wilayah Belanda. Pada masa lalu,

Indonesia hanya dianggap sebuah provinsi bagi bangsa Belanda, namun tidak

diperlakukan sama dengan masyarakat Belanda di Eropa. Belanda hanya menguras

kekayaan Indonesia untuk kemakmuran negerinya. Bagaimanakah reaksi masyarakat

Indonesia? Tentu saja mereka melawan. Mari pelajari lebih lanjut perlawanan-

perlawanan yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia dengan mencermati uraian

berikut!

a.

Perlawanan terhadap Persekutuan Dagang

1) Sultan Baabullah Mengusir Portugis

Konflik antara kerajaan di Indonesia dan persekutuan/kongsi dagang Barat

terjadi sejak para kongsi dagang menunjukkan kecongkakannya. Sebagai contoh,

Pada tahun 1529 terjadi perang antara Tidore dan Portugis.

Sumber:https://infoindonesiakita.com/2014/03/25/gambar-peta-dunia/

Gambar 4.10 Peta dunia.

218 Kelas VIII SMP/MTs

Penyebab utamanya adalah Portugis

menghalang-halangi perdagangan Banda dengan

Tidore. Portugis menembaki jung-jung (perahu) dari

Banda yang akan membeli cengkih ke Tidore. Tidore

tidak terima dengan tindakan armada Portugis, lalu

melakukan perlawanan. Dalam perang tersebut,

Portugis berhasil mengadu domba Kerajaan Ternate

dan Tidore. Portugis mendapat dukungan dari

Ternate dan Bacan. Akhirnya, Portugis mendapat

kemenangan.

Rakyat Maluku sadar bahwa Portugis hanya

akan merusak perdamaian. Sultan Hairun berhasil

menyatukan rakyat dan mengobarkan perlawanan

pada tahun 1565. Portugis terus terdesak oleh

gempuran tentara kerajaan yang didukung rakyat.

Portugis menawarkan perundingan kepada Sultan

Hairun. Sultan Hairun adalah raja yang cinta damai

sehingga menerima ajakan Portugis.

Pada tahun 1570, bertempat di Benteng Sao

Paolo, terjadi perundingan antara Sultan dan

Portugis. Pada awal perundingan semua berjalan

seperti sebuah pertemuan pada umumnya, yaitu

membicarakan suatu hal penting. Pada saat itu,

Sultan Hairun tidak menaruh curiga sedikit pun.

Ia merasa bahwa perdamaian jauh lebih baik. Namun, pada saat perundingan

berlangsung tanpa disangka-sangka tiba-tiba Portugis menangkap Sultan Hairun

dan pada saat itu juga membunuhnya.

Sumber: https://image.slidesharecdn.

com/kerajaanternatedantidore-

140918222229-phpapp02/95/15k

erajaan-ternate-dan-tidore-8-638.

jpg?cb=1411334123

Gambar 4.11 Peta Kerajaan Tidore

dan Ternate di Maluku.

Sumber: http://melvaarea.blogspot.co.id/2012/04/artikel-ternate-tidore.html

Gambar 4.12 Benteng Sao Paolo.

Ilmu Pengetahuan Sosial

219

Kelicikan dan kejahatan Portugis tersebut menimbulkan kemarahan rakyat

Maluku. Sultan Baabullah (putera Sultan Hairun) dengan gagah melanjutkan

perjuangan ayahandanya dengan memimpin perlawanan. Pada saat bersamaan,

Ternate dan Tidore bersatu melancarkan serangan terhadap Portugis. Akhirnya, pada

tahun 1575, Portugis berhasil diusir dari Ternate. Selanjutnya, Portugis melarikan

diri dan menetap di Ambon. Pada tahun 1605, Portugis berhasil diusir oleh VOC dari

Ambon. Portugis kemudian menyingkir ke Timor Timur/Timor Leste dan melakukan

kolonisasi di tempat itu.

2) Perlawanan Aceh

Tahukan kalian bahwa selain di Ternate dan Tidore, perlawanan masyarakat

Indonesia terhadap Portugis juga dilakukan oleh rakyat Aceh di Pulau Sumatra?

Pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda (1607-1639), armada Aceh telah

disiapkan untuk menyerang kedudukan Portugis di Malaka. Saat itu, Aceh telah

memiliki armada laut yang mampu mengangkut 800 prajurit. Pada saat itu, wilayah

Kerajaan Aceh telah sampai di Sumatra Timur dan Sumatra Barat. Pada tahun

1629, Aceh mencoba menaklukkan Portugis, tetapi penyerangan yang dilakukan

Aceh ini belum berhasil mendapat kemenangan. Meskipun demikian, Aceh masih

tetap berdiri sebagai kerajaan yang merdeka.

3) Ketangguhan “Ayam Jantan dari Timur”

Kalian tentu tidak asing dengan nama Sultan

Hasanuddin. Tokoh ini sangat ditakuti Belanda karena

ketangguhannya melawan Belanda sehingga disebut

sebagai “Ayam Jantan dari Timur”.

Sultan Hasanuddin adalah Raja Gowa di Sulawesi

Selatan. Suatu ketika, Kerajaan Gowa (Sultan

Hasanuddin) dan Bone (Arung Palaka) berselisih paham.

Hal ini dimanfaatkan VOC dengan mengadu domba

kedua kerajaan tersebut. VOC memberikan dukungan,

sehingga Bone menang saat perang dengan Gowa tahun

1666. Sultan Hassanuddin dipaksa menandatangani

Perjanjian Bongaya pada 18 November 1667.

Perjanjian Bongaya adalah perjanjian antara Sultan

Hasanuddin dan VOC. Isi dari perjanjian Bongaya

sebagai berikut.

a)

Belanda memperoleh monopoli dagang rempah-rempah di Makassar;

b)

Belanda mendirikan benteng pertahanan di Makassar;

c)

Makassar harus melepa

skan daerah kekuasaannya berupa daerah di luar

Makassar;

d)

Aru Palaka diakui sebaga

i Raja Bone.

Sumber: http://kidnesia.grid.

id/Indonesiaku/Teropong-

Daerah/Sulawesi-Selatan/

Tokoh/Sultan-Hasanuddin

Gambar 4.13 Sultan

Hasanuddin.

220 Kelas VIII SMP/MTs

Perjanjian Bongaya telah memangkas kekuasaan Kerajaan Gowa sebagai

kerajaan terkuat di Sulawesi. Tinggal kerajaan-kerajaan kecil, yang sulit

melakukan perlawanan terhadap VOC.

4) Serangan Mataram terhadap VOC

Perhatikan gambar peta di atas. Mataram adalah kerajaan besar di Jawa Tengah.

Keberadaan VOC di Batavia sangat membahayakan Mataram. Pada awalnya,

Mataram dengan Belanda dianggap menjalin hubungan baik. Belanda diizinkan

mendirikan benteng gudang (loji) untuk kantor dagang di Jepara pada tahun 1615.

Belanda juga memberikan dua meriam untuk Kerajaan Mataram.

Perselisihan antara Mataram dan Belanda terjadi karena nafsu monopoli

Belanda. Pada tanggal 8 November 1618, Gubernur Jenderal VOC Jan Pieterzoon

Coen memerintahkan van der Marct menyerang Jepara. Kerugian Mataram sangat

besar. Peristiwa tersebut memperuncing perselisihan antara Mataram dan Belanda.

Raja Mataram Sultan Agung segera mempersiapkan penyerangan terhadap

kedudukan VOC di Batavia. Serangan pertama dilakukan pada tahun 1628.

Pasukan Mataram dipimpin Tumenggung Baurekso, yang tiba di Batavia tanggal

22 Agustus 1628. Selanjutnya, menyusul pasukan Tumenggung Sura Agul-Agul,

dan kedua bersaudara yaitu Kiai Dipati Mandurejo dan Upa Santa.

Sumber: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons, https://the-article-news.blogspot.co.id

Gambar 4.14 Peta Pusat VOC di Batavia dan pusat Kerajaan Mataram.

Ilmu Pengetahuan Sosial

221

Mengapa serangan pertama mengalami kegagalan? Hal ini terjadi selain

karena kurangnya perbekalan, juga disebabkan Mataram kurang matang dalam

memperhitungkan medan pertempuran. Faktor lain adalah persenjataan Belanda

jauh lebih modern dibandingkan tentara Mataram.

Serangan pertama yang dilakukan oleh Mataram gagal sehingga terpaksa

pasukan ditarik kembali ke Mataram tanggal 3 Desember 1628. Pada serangan

tersebut, tidak kurang 1.000 prajurit Mataram gugur dalam medan pertempuran.

Mataram segera mempersiapkan serangan kedua, dengan pimpinan Kyai Adipati

Juminah, K.A. Puger, dan K.A. Purbaya. Persiapan dilakukan dengan lebih matang.

Gudang-gudang dan lumbung persediaan makanan didirikan di berbagai tempat.

Setelah semua persiapan selesai, pengepungan secara total terhadap Batavia pun

dilakukan. Serangan dimulai pada tanggal 1 Agustus dan berakhir 1 Oktober

1629. Namun, serangan kedua ini pun gagal, karena faktor kelemahan yang sama

seperti pada serangan pertama serta lumbung padi persediaan makanan banyak

dihancurkan Belanda sehingga semakin memperlemah kekuatan Mataram.

Pada tahun 1799, terjadi peristiwa penting dalam sejarah kolonialisme dan

imperialisme Barat di Indonesia. VOC dinyatakan bangkrut hingga dibubarkan.

Keberadaan VOC sebagai kongsi dagang yang menjalankan roda pemerintahan

di negeri jajahan seperti di Indonesia tidak dapat dilanjutkan lagi. Pada tanggal

31 Desember 1799, VOC dinyatakan bubar. Semua utang piutang dan segala

milik VOC diambil alih oleh pemerintah. Setelah dibubarkannya VOC, Indonesia

berada langsung di bawah pemerintah Hindia Belanda.

1.

Carilah buku, majalah, atau internet yang menceritakan tentang

perlawanan rakyat terhadap VOC.

2.

Pilihlah salah satu kisah perlawanan tersebut!

3.

Bacalah

dengan seksana latar belakang, proses, dan akhir perlawanan

tersebut!

4.

Buatlah

rangkuman tentang perlawanan tersebut dan tuliskan sepanjang

1-2 halaman dan tuliskan komentarmu terhadap perlawanan tersebut

5.

T

ukarkan hasil rangkumanmu dengan 2 (dua) temanmu!

6.

Catatlah pelajaran penting dari perlawanan tersebut!

Aktivitas Individu

222 Kelas VIII SMP/MTs

b.

Perlawanan terhadap Pemerintah Hindia Belanda

Perhatikan gambar Masjid Agung Aceh di atas! Bagi masyarakat Aceh, Masjid

Aceh tersebut merupakan masjid bersejarah yang terkait erat dengan semangat

perjuangan masyarakat Aceh. Bukan sekadar tempat ibadah kebanggaan masyarakat,

masjid tersebut merupakan simbol perjuangan rakyat Aceh menentang imperialisme

Barat. Masjid tersebut menjadi salah satu benteng perjuangan rakyat melawan

Belanda.

Perlawanan terhadap pemerintah Hindia Belanda terjadi di berbagai daerah di

Indonesia. Abad XIX merupakan puncak perlawanan rakyat Indonesia di berbagai

daerah menentang Pemerintah Hindia Belanda. Kegigihan perlawanan rakyat

Indonesia menyebabkan Belanda mengalami krisis keuangan untuk membiayai

perang. Perlawanan di berbagai daerah tersebut belum berhasil membuahkan

kemerdekaan. Semua perlawanan dipadamkan dan kerajaan-kerajaan di Indonesia

semakin mengalami keruntuhan. Bagaimana proses perlawanan rakyat Indonesia

abad XIX? Kalian akan menelusuri sebagian perlawanan tersebut melalui uraian di

bawah ini.

Sumber: http://www.peristiwa.co/wp-content/uploads/masjid-raya-aceh.jpg

Gambar 4.15 Masjid Agung Aceh.

Ilmu Pengetahuan Sosial

223

1) Perang Saparua di Ambon

Kalian masih ingat kekuasaan Inggris yang

menggantikan Belanda pada tahun 1811-1816? Peralihan

kekuasaan tersebut menyadarkan rakyat bahwa Belanda

bukanlah kekuatan yang paling hebat. Ketika Belanda

kembali berkuasa di Indonesia tahun 1817, rakyat

Ambon mengadakan perlawanan, di bawah pimpinan

Thomas Matulesi (Pattimura).

Pattimura memimpin perlawanan di Saparua dan

berhasil merebut benteng Belanda serta membunuh

Residen van den Berg. Dalam perlawanan tersebut,

turut serta pula seorang pahlawan wanita bernama

Christina Martha Tiahahu yang merupakan putri tunggal

dari Paulus Tiahahu, teman dari Kapten Pattimura.

Perlawanan Pattimura dapat dikalahkan setelah bantuan

Belanda dari Batavia datang. Pattimura bersama tiga

pengikutnya ditangkap dan dihukum gantung. Untuk

memperdalam pemahamanmu tentang perjuangan

Pattimura, carilah buku biografinya!

2) Perang Paderi di Sumatra Barat (1821-1838)

Sumber: http://www.antaranews.

com/berita/168044/semangat-

perjuangan-martha-tiahahu-harus-

digelorakan

Gambar 4.17 Christina Martha

Tiahahu.

Sumber: http://www.smileambon.

com/2015/05/biografi-dan-sejarah-

perjuangan-kapitan.html

Gambar 4.16 Thomas

Matulesi (Pattimura).

Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Fort_de_kock_1825.jpg

Gambar 4.18 Benteng Fort de Kock.

224 Kelas VIII SMP/MTs

Perhatikan gambar Benteng Fort de Kock! Benteng tersebut merupakan saksi

betapa sengitnya perlawanan kaum Padri terhadap pemerintah Hindia Belanda. Di

manakah meletusnya Perang Padri? Bagaimana latar belakang dan proses Perang

Padri?

Minangkabau, Sumatra Barat merupakan salah satu pusat gerakan kebangkitan

Islam di Indonesia. Gerakan pemurnian ajaran Islam dibawa oleh para haji yang

pulang dari Mekah. Tokohnya adalah Haji Miskin, Haji Sunanik, dan Haji

Piobang. Kelompok pembaharu Islam di Sumatra Barat ini disebut sebagai kaum

Padri. Mereka terpengaruh oleh para pembaharu Islam di Timur Tengah, dan

menggelorakan semangat kembali pada kebangkitan Islam.

Ide pembaharuan Kaum Paderi berbenturan dengan kelompok adat atau kaum

penghulu. Belanda memanfaatkan perselisihan tersebut dengan mendukung kaum

adat yang posisinya sudah terjepit.

Perlawanan kaum Padri dengan sasaran utama Belanda meletus tahun 1821.

Kaum Padri dipimpin Tuanku Imam Bonjol (M Syahab), Tuanku nan Cerdik,

Tuanku Tambusai, dan Tuanku nan Alahan. Perlawanan kaum Padri berhasil

membuat Belanda terpojok. Sementara itu, Belanda menghadapi perlawanan

Pangeran Diponegoro (1825-1830). Belanda sadar apabila pertempuran

dilanjutkan, Belanda akan kalah. Belanda pun mengajak kaum Padri berdamai,

yang diwujudkan di Bonjol tanggal 15 November 1825. Selanjutnya, Belanda

berkonsentrasi ke Perang Diponegoro.

Belanda berhasil memadamkan perlawanan Diponegoro. Setelah itu, Belanda

kembali melakukan penyerangan terhadap kedudukan Padri. Kaum adat yang

semula bermusuhan dengan kaum Padri akhirnya mendukung perjuangan Padri.

Bantuan dari Aceh juga datang untuk mendukung pejuang Padri. Belanda benar-

benar menghadapi musuh yang tangguh.

Belanda menerapkan sistem pertahanan Benteng Stelsel. Benteng Fort de

Kock di Bukit tinggi dan Benteng Fort van der Cappelen merupakan dua benteng

pertahanannya. Dengan siasat tersebut, Belanda akhirnya menang, yang ditandai

dengan jatuhnya benteng pertahanan terakhir Padri di Bonjol tahun 1837.

Tuanku Imam Bonjol ditangkap, kemudian diasingkan ke Priangan, kemudian ke

Ambon, dan terakhir di Menado hingga wafat tahun 1864. Berakhirnya Perang

Padri membuat kekuasaan Belanda di Minangkabau semakin besar. Keadaan ini

kemudian mendukung usaha Belanda untuk menguasai wilayah Sumatra yang

lain.

Ilmu Pengetahuan Sosial

225

3) Perang Diponegoro (1825-1830)

Pernahkah kalian melihat foto atau lukisan di atas? Lukisan tersebut merupakan

karya pelukis legendaris Raden Saleh. Gambaran dalam lukisan tersebut

menjelaskan bagaimana kegagalan perundingan Pangeran Diponegoro dengan

Belanda yang berakibat ditangkapnya Pangeran Diponegoro oleh Belanda. Hal

ini membuktikan kelicikan Belanda dalam menghadapi bangsa Indonesia.

Perang Diponegoro merupakan salah satu perang besar yang dihadapi Belanda.

Perlawanan Pangeran Diponegoro tidak lepas dari kegelisahan dan penderitaan

rakyat akibat penindasan yang dilakukan pemerintah Hindia Belanda. Campur

tangan pemerintah Hindia Belanda dalam urusan Keraton Yogyakarta merupakan

salah satu penyebab kegelisahan rakyat. Pajak-pajak yang diterapkan pemerintah

Hindia Belanda dan kebijakan ekonomi lainnya menjadi sumber penderitaan

rakyat, yang ikut juga melatarbelakangi Perang Diponegoro.

Sumber:

http://mengenangradensaleh.files.wordpress.com/2012/06/penangkapan-diponegoro2.png

Gambar 4.19. Lukisan Raden Saleh tentang penangkapan Pangeran Diponegoro.

226 Kelas VIII SMP/MTs

Salah satu bukti campur tangan politik Belanda

adalah dalam urusan politik Kerajaan Yogyakarta

terjadi ketika pada tahun 1822 Hamengkubuwono IV

wafat. Di dalam keraton muncul perselisihan tentang

penggantinya. Saat itu, putra mahkota baru berumur

3 (tiga) tahun. Keadaan ini menjadi kesempatan

bagi Belanda untuk campur tangan dalam urusan

kerajaan.

Beberapa tindakan Belanda yang dianggap

melecehkan harga diri dan nilai-nilai budaya

masyarakat menjadi penyebab lain kebencian rakyat

kepada Belanda.

Berbagai kegelisahan dan penderitaan yang

lama berlangsung dipicu oleh berbagai peristiwa

yang membuat rakyat marah. Sebagai contoh, saat membangun jalan baru pada

bulan Mei 1825, Belanda dan Patih Danurejo memasang patok-patok pada

tanah leluhur Diponegoro. Terjadi perselisihan saat pengikut Diponegoro Patih

Danureja IV mencabuti patok-patok tersebut. Belanda segera mengutus serdadu

untuk menangkap Pangeran Diponegoro. Perang tidak dapat dihindarkan. Pada

tanggal 20 Juli 1825, Tegalrejo yang menjadi basis pengikut Diponegoro direbut

dan dibakar Belanda.

Sumber: https://id.wikipedia.org/

wiki/Diponegoro

Gambar 4.20 Pangeran

Diponegoro.

Sumber:

Atlas dan Lukisan Sejarah Nasional Indonesia

Gambar 4.21 Siasat Benteng Stelsel.

Ilmu Pengetahuan Sosial

227

Diponegoro meninggalkan kota dan menyusun strategi perlawanan di luar

Kota Yogyakarta. Perang Jawa dikumandangkan (1825-1830) untuk mengusir

Belanda. Perlawanan tersebut menular sampai Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Belanda berusaha membujuk para pejuang dengan memulangkan

Hamengkubuwono II dari pengasingannya di Ambon. Namun, langkah ini gagal

memadamkan perlawanan. Selanjutnya, Belanda menerapkan siasat Benteng-

Stelsel. Dengan sistem ini, Belanda mampu memecah belah jumlah pasukan

musuh. Belanda berhasil menangkap Kyai Maja dan Pangeran Mangkubumi.

Belanda kemudian juga berhasil meyakinkan panglima Sentot Prawiryodirjo

untuk membuat perjanjian perdamaian.

Mari gali!

Perang Diponegoro adalah sebuah perang yang besar. Sebanyak 8.000

serdadu Belanda dan 7.000 tentara sewaan Belanda tewas. Lebih dari 200.000

penduduk Jawa Tengah dan Yogyakarta meninggal. Betapa gigihnya bangsa

Indonesia untuk menegakkan keadilan dan mempertahankan harga diri.

Pengorbanan dan kegigihan yang perlu kalian teladani.

Pada bulan Maret 1830, Diponegoro bersedia mengadakan perundingan

dengan Belanda di Magelang, Jawa Tengah. Perundingan tersebut hanya

sebagai jalan tipu muslihat karena ternyata Diponegoro ditangkap dan

diasingkan ke Manado, kemudian ke Makassar hingga wafat tahun 1855.

Setelah berakhirnya Perang Jawa (Diponegoro), tidak ada lagi perlawanan

yang besar di Jawa.

4) Perang Aceh

Perhatikan Gambar 4.22!

Pohon Kohler di depan Masjid

Baiturrahman Banda Aceh!

Tahukah kalian mengapa

pohon tersebut disebut pohon

Kohler? Penamaan pohon

Kohler ada hubungannya

dengan perjuangan rakyat

Aceh dalam menentang

kolonialisme Belanda.

Bagaimana kisahnya, uraian

berikut ini akan membantumu

menemukan jawaban.

Wawasan

Sumber:

http://www.flickr.com/photos/roel_en_

roel/2763898067/

Gambar 4.22 Gambar Pohon Kohler di halaman Masjid

Baiturrahman, Banda Aceh.

228 Kelas VIII SMP/MTs

Traktat London tahun 1871 menyebut

Belanda menyerahkan Sri Lanka kepada

Inggris, dan Belanda mendapat hak atas

Aceh. Berdasarkan traktat tersebut, Belanda

mempunyai alasan untuk menyerang istana

Aceh. Saat itu, Aceh masih merupakan

negara merdeka. Belanda juga membakar

Masjid Baiturrahman yang menjadi benteng

pertahanan Aceh 5 April 1873.

Semangat jihad (perang membela

agama Islam) menggerakkan perlawanan

rakyat Aceh. Jendral Kohler terbunuh saat

pertempuran di depan Masjid Baiturrahman,

Banda Aceh. Kohler meninggal dekat dengan pohon yang sekarang diberi

nama Pohon Kohler. Siasat

konsentrasi stelsel

dengan sistem bertahan dalam

benteng besar oleh Belanda tidak berhasil. Belanda semakin terdesak, korban

semakin besar, dan keuangan terus terkuras.

Belanda sama sekali tidak mampu menghadapi secara fisik perlawanan

rakyat Aceh. Menyadari hal tersebut, Belanda mengutus Dr. Snouck

Hurgronje yang memakai nama samaran Abdul Gafar. Sebagai seorang ahli

bahasa, sejarah, dan sosial Islam, ia dimintai masukan atau rekomendasi

tentang cara-cara mengalahkan rakyat Aceh. Setelah lama belajar di Arab,

Snouck Hurgronje memberikan saran-saran kepada Belanda mengenai cara

mengalahkan orang Aceh. Menurut Hurgronje, Aceh tidak mungkin dilawan

dengan kekerasan, sebab karakter orang Aceh tidak akan pernah menyerah.

Jiwa jihad orang Aceh sangat tinggi.

Taktik yang paling mujarab adalah dengan mengadu domba antara

golongan

Uleebalang

(bangsawan) dan kaum ulama. Belanda menjanjikan

kedudukan pada Uleebalang yang bersedia damai. Taktik ini berhasil, banyak

Uleebalang

yang tertarik pada tawaran Belanda. Belanda memberikan

tawaran kedudukan kepada para

Uleebalang

apabila kaum ulama dapat

dikalahkan. Sejak tahun 1898, kedudukan Aceh semakin terdesak.

Banyak tokohnya yang gugur. Teuku Umar

gugur dalam pertempuran di Meulaboh pada

1899. Sultan Aceh Mohammad Daudsyah

ditawan pada tahun 1903 dan diasingkan

hingga meninggal di Batavia. Panglima

Polem Mohammad Daud juga menyerah pada

tahun 1903. Cut Nyak Dien, tokoh pemimpin

perempuan, ditangkap tahun 1906, kemudian

diasingkan ke Sumedang.

Pahlawan perempuan Cut Meutia gugur

pada tahun 1910. Perlawanan Aceh pun

terus menyusut. Hingga tahun 1917, Belanda

Sumber:

http://www.biografiku.

com/2010/03/biografi-teuku-umar.html

Gambar 4.23 Teuku Umar.

Sumber:

http://www.biografiku.

com/2011/09/biografi-cut-nyak-dhien-

pahlawan.html

Gambar 4.24 Cut Nyak Dien.

Ilmu Pengetahuan Sosial

229

masih melakukan pengejaran terhadap sisa-sisa perlawanan Aceh.

Belanda

mengumumkan berakhirnya Perang Aceh pada tahun 1904. Namun demikian,

perlawanan seporadis rakyat Aceh masing berlangsung hingga tahun 1930an.

5) Perlawanan Sisingamangaraja, Sumatra Utara

Perlawanan terhadap Belanda di Sumatra

Utara dilakukan oleh Sisingamangaraja

XII. Perlawanan ini, yang dinamakan juga

Perang Batak, berlangsung selama 29 tahun.

Pertempuran diawali dari Bahal Batu, yang

menjadi pusat pertahanan Belanda tahun

1877.

Untuk menghadapi Perang Batak,

Belanda menarik pasukan dari Aceh. Pasukan

Sisingamangaraja dapat dikalahkan setelah

Kapten Christoffel berhasil mengepung

benteng terakhir Sisingamangaraja di

Pakpak. Kedua putra beliau Patuan Nagari

dan Patuan Anggi ikut gugur, sehingga

seluruh Tapanuli dapat dikuasai Belanda.

6) Perang Banjar

Perang Banjar berawal ketika Belanda

campur tangan dalam urusan pergantian raja

di Kerajaan Banjarmasin. Belanda memberi

dukungan kepada Pangeran Tamjidillah yang

tidak disukai rakyat.

Perlawanan dilakukan oleh Prabu Anom

dan Pangeran Hidayat. Pada tahun 1859,

Pangeran Antasari memimpin perlawanan

setelah Prabu Anom ditangkap Belanda.

Pasukan Pangeran Antasari dapat didesak.

Pada tahun 1862, Pangeran Hidayat

menyerah, dan berakhirlah perlawanan

Banjar di Pulau Kalimantan. Perlawanan

benar-benar dapat dipadamkan pada tahun

1905

Sumber: http://www.kompasiana.com/

www.roysimamora.com/sisingamanga-

raja-xii-semangat-pejuang-yang-mengi

nspirasi_55194e46a333110317b6598c

Gambar 4.25 Sisingamangaraja.

Sumber: http://irwanreker-parkker.

blogspot.co.id/

Gambar 4.26 Pangeran Antasari.

230 Kelas VIII SMP/MTs

7) Perang Jagaraga di Bali

Perang Jagaraga berawal ketika Belanda dan Kerajaan di Bali bersengketa

tentang

hak tawan karang

.

Hak tawan karang

menyatakan bahwa setiap

kapal yang kandas di perairan Bali menjadi hak penguasa di daerah tersebut.

Pemerintah Belanda memprotes raja Buleleng yang menyita 2 (dua) kapal

milik Belanda. Raja Buleleng tidak menerima tuntutan Belanda untuk

mengembalikan kedua kapalnya. Persengketaan ini menyebabkan Belanda

melakukan serangan terhadap Kerajaan Buleleng pada tahun 1846. Belanda

berhasil menguasai Kerajaan Buleleng, sementara Raja Buleleng menyingkir

ke Jagaraga dibantu oleh Kerajaan Karangasem.

Setelah berhasil merebut Benteng Jagaraga, Belanda melanjutkan ekspedisi

militer tahun 1849. Dua kerajaan Bali, yaitu Gianyar dan Klungkung menjadi

sasaran Belanda pada tahun 1906. seluruh kerajaan di Bali pun jatuh ke pihak

Belanda setelah rakyat melakukan perang habis-habisan sampai mati, yang

dikenal dengan perang

puputan jagaraga

.

Puputan Margarana

Untuk melawan musuh rakyat Bali tidak segan-segan melakukan perang

puputan. Pada tahun 1946, perang puputan terjadi lagi saat pasukan I Gusti

Ngurah Rai melawan Belanda. Pada 20 November 1946, sejak pagi-pagi

buta tentara Belanda mulai mengadakan pengurungan terhadap Desa Marga.

Dalam pertempuran sengit itu, semua anggota pasukan Ngurah Rai bertekad

tidak akan mundur sampai titik darah penghabisan. Di sinilah pasukan Ngurah

Rai mengadakan “

Puputan

” atau perang habis-habisan di Desa Margarana

sehingga semua pasukan yang berjumlah 96 orang gugur, termasuk Ngurah

Rai sendiri. Sebaliknya, di pihak Belanda ada lebih kurang 400 orang yang

tewas.

1.

Kunjungilah

perpustakaan sekolah, kemudian carilah buku tentang

perlawanan atau perang yang terjadi di berbagai daerah Indonesia!

2.

Bacalah

buku tersebut dengan seksama. Cermati setiap tokoh yang

berperan dalam peristiwa tersebut.

Wawasan

Aktivitas Individu

Ilmu Pengetahuan Sosial

231

3.

T

uliskan laporan singkat dengan format di bawah ini.

4.

T

ukarkan hasil pencarian datamu dengan dua temanmu di kelas!

Nama Perlawanan : ......................................

No.

Nama Tokoh

Peran dalam

Peristiwa

Nilai Keteladanan

5.

Bacalah

hasil pengamatan temanmu, dan catatlah hal-hal yang

belum kalian peroleh!

232 Kelas VIII SMP/MTs

C.

T

umbuh dan Berkembangnya Semangat

Kebangsaan

Perhatikan teks sumpah pemuda di atas! Apakah kalian telah menghafal teks

tersebut? Siapa yang menyusun teks tersebut? Untuk apa teks tersebut dibuat?

Apakah makna teks tersebut bagi sejarah bangsa Indonesia? Teks tersebut diikrarkan

para pemuda dari berbagai daerah pada tanggal 28 Oktober 1928. Ikrar tersebut

merupakan tekad untuk memulai jalan baru mengusir penjajah melalui perjuangan

pergerakan nasional. Mengapa para pemuda menggelorakan pergerakan nasional?

Uraian berikut ini akan membantu kalian menelusuri sejarah pergerakan nasional

Indonesia.

Kalian telah mempelajari perlawanan rakyat Indonesia di berbagai daerah

dalam menentang kolonialisme dan imperialisme.

1.

Bentuklah kelompok dengan anggota 4-5 orang.

2.

Diskusikan faktor

-faktor penyebab kegagalan perlawanan mengusir

penjajah di berbagai daerah tersebut.

Sumber:

https://rafibawang.wordpress.com/2011/10/27/sumpah-pemuda-28-oktober/

Gambar 4.27 Teks Sumpah Pemuda.

Aktivitas Kelompok

Ilmu Pengetahuan Sosial

233

3.

T

uliskan hasil diskusimu dalam format berikut ini!

No.

Penyebab Kegagalan

Penjelasan

4.

Presentasikan hasil diskusimu di depan kelas.

Bangsa Indonesia sadar

, berbagai penyebab kegagalan perjuangan kemerdekaan

pada masa lalu. Salah satu penyebab kegagalan adalah perlawanan yang bersifat

kedaerahan. Kalian ingat lagi beberapa perjuangan bangsa Indonesia di berbagai

daerah. Bagaimana seandainya para tokoh seperti Imam Bonjol, Pangeran Diponegoro,

Pattimura, Sultan Hassanudin, dan para tokoh lainnya bersatu mengusir penjajah?

Tentu Belanda akan mudah ditaklukkan.

Pada awal abad XX, corak perjuangan bangsa Indonesia berubah dari yang

bersifat kedaerahan menuju perjuangan yang bersifat nasional. Bangsa Indonesia

telah menemukan identitas kebangsaan sebagai pengikat perjuangan bersama. Paham

kebangsaan atau nasionalisme telah tumbuh dan menjelma menjadi sarana perjuangan

yang sangat kuat.

234 Kelas VIII SMP/MTs

1.

Latar Belakang Munculnya Nasionalisme Indonesia

Faktor apa saja yang melatarbelakangi terjadinya pergerakan nasional di Indonesia?

Dari mana saja faktor-faktor tersebut muncul? Ditinjau dari asal pengaruhnya,

pergerakan nasional dilatarbelakangi berbagai kejadian di dalam negeri Indonesia

dan berbagai kejadian di luar negeri. Berbagai kejadian dari dalam negeri atau sering

disebut faktor internal yang melatarbelakangi pergerakan nasional, misalnya perluasan

pendidikan, kegagalan perjuangan di berbagai daerah, rasa senasib sepenanggungan,

dan perkembangan berbagai organisasi etnik kedaerahan. Adapun berbagai hal

dari luar Indonesia (faktor eksternal) yang melatarbelakangi terjadinya pergerakan

nasional, antara lain munculnya paham-paham baru di dunia seperti pan-Islamisme,

nasionalisme, sosialisme, liberalisme, dan demokrasi. Beberapa peristiwa seperti

kemenangan Jepang atas Rusia dalam perang 1905 dan perkembangan berbagai

organisasi pergerakan nasional di berbagai negara juga menjadi faktor eksternal

pendorong pergerakan nasional di Indonesia. Uraian berikut akan menjelaskan hal-

hal yang telah disebutkan di atas.

a.

Perluasan Pendidikan

Pemerintah Hindia Belanda menerapkan kebijakan Politik Etis pada tahun 1901,

yaitu dalam bidang irigasi/pengairan, emigrasi/transmigrasi, dan edukasi/pendidikan.

Tiga kebijakan tersebut sebenarnya bertujuan memperbaiki kondisi masyarakat yang

semakin terpuruk. Namun, pelaksanaan kebijakan politik Etis tetap lebih berpihak

kepada penjajah. Dalam pelaksanaannya, banyak penyelewengan dalam Politik Etis,

seperti:

1)

Irigasi hany

a untuk kepentingan perkebunan Belanda.

2)

Emigrasi/tra

nsmigrasi hanya untuk mengirim orang-orang Jawa ke luar Jawa

guna dijadikan buruh perkebunan dengan upah murah.

3)

Pendidikan

hanya sampai tingkat rendah, yang bertujuan memenuhi pegawai

rendahan. Pendidikan tinggi hanya untuk orang Belanda dan sebagian anak

pejabat.

Segi positif yang paling dirasakan bangsa Indonesia adalah pendidikan. Semakin

banyak orang Indonesia berpendidikan modern, yang kemudian mempelopori

gerakan pendidikan, sosial, dan politik. Pengaruh pendidikan inilah yang melahirkan

para tokoh pemimpin pergerakan nasional Indonesia.

Pendidikan adalah investasi peradaban. Melalui pendidikan akan tertanamkan

pengetahuan dan kesadaran nasionalisme bangsa Indonesia. Secara bertahap, mulai

masuk abad XX, kesempatan memperoleh pendidikan bagi rakyat Indonesia semakin

besar. Hal ini dipengaruhi kebijakan baru pemerintah Hindia Belanda melalui Politik

Etis (Politik Balas Budi).

Ilmu Pengetahuan Sosial

235

Politik kolonial liberal yang memeras rakyat Indonesia menimbulkan keprihatinan

sebagian masyarakat Belanda. C. Theodore van Deventer menuangkan kritiknya dalam

sebuah maja

lah

de Gids

berjudul

Een Eereschuld

atau

Debt of Honour

(Hutang Budi/

Hutang Kehormatan) yang terbit pada tahun 1899. Van Deventer mengusulkan agar

Belanda melakukan balas budi untuk bangsa Indonesia. Balas budi yang diusulkan

adalah dengan melakukan

educatie, emigratie,

dan

irrigatie

(edukasi/pendidikan,

emigrasi/perpindahan penduduk, dan irigasi/pengairan). Kebijakan Politik Etis

memungkinkan berdirinya sekolah-sekolah di berbagai daerah di Indonesia.

Mulai abad XX, perkembangan pendidikan yang diselenggarakan swasta juga

semakin banyak. Perkembangan pendidikan bukan hanya diselenggarakan oleh

pemerintah, tetapi juga oleh berbagai organisasi sosial dan keagamaan. Misionaris

(agama Katolik) dan Zending (agama Kristen Protestan) mendirikan berbagai sekolah

di pusat-pusat penyebaran agama Kristen. Di beberapa kota berkembang pendidikan

berdasarkan keagamaan, seperti Muhammadiyah, Persatuan Islam, Nahdlatul Ulama,

dan sebagainya. Sekolah kebangsaan juga tumbuh, seperti Taman Siswa dan sekolah-

sekolah yang didirikan organisasi pergerakan.

Pendidikan sangat besar peranannya dalam menumbuhkembangkan nasionalisme.

Pendidikan menyebabkan terjadinya transformasi ide dan pemikiran yang mendorong

semangat pembaharuan masyarakat. Pada masa sekarang, kalian harus senantiasa

berupaya meningkatkan kualitas pendidikan.

b.

Kegagalan Perjuangan di Berbagai Daerah

Bangsa Indonesia menyadari berbagai penyebab kegagalan perjuangan

kemerdekaan pada masa lalu. Salah satu penyebab kegagalan perjuangan tersebut

adalah perlawanan yang bersifat kedaerahan. Kalian tentu ingat beberapa perjuangan

bangsa Indonesia di berbagai daerah. Bagaimana seandainya para tokoh seperti Imam

Bonjol, Pangeran Diponegoro, Pattimura, Sultan Hasanuddin, dan para tokoh lainnya

bersatu mengusir penjajah? Tentu Belanda akan mudah ditaklukkan.

Memasuki abad XX, corak perjuangan bangsa Indonesia berubah dari bersifat

kedaerahan, menuju perjuangan yang bersifat nasional. Bangsa Indonesia menemukan

identitas kebangsaan sebagai perekat perjuangan bersama. Paham kebangsaan atau

nasionalisme telah tumbuh dan menjelma menjadi sarana perjuangan yang sangat

kuat. Corak perjuangan nasional bangsa Indonesia ditandai dengan momentum

penting, yaitu diikrarkannya Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.

c.

Rasa Senasib Sepenanggungan

Perluasan kekuasaan Barat di Indonesia telah memengaruhi perubahan politik,

ekonomi, dan sosial bangsa Indonesia. Tekanan pemerintah Hindia Belanda pada

bangsa Indonesia telah memunculkan perasaan kebersamaan rakyat Indonesia sebagai

bangsa terjajah. Hal inilah yang mendorong tekad bersama untuk menghimpun

kebersamaan dalam pergerakan kebangsaan Indonesia.

236 Kelas VIII SMP/MTs

d.

Perkembangan Organisasi Etnis, Kedaerahan, dan Keagamaan

Organisasi pergerakan nasional tidak muncul begitu saja. Awalnya, organisasi yang

berdiri di Indonesia adalah organisasi etnis, kedaerahan, dan keagamaan. Berbagai

organisasi tersebut sering melakukan pertemuan hingga akhirnya muncul ide untuk

mengikatkan diri dalam organisasi yang bersifat nasional. Bagaimana prosesnya?

Organisasi etnis banyak didirikan para pelajar perantau di kota-kota besar. Mereka

membentuk perkumpulan berdasarkan latar belakang etnis. Beberapa contohnya

antara lain Serikat Pasundan serta Perkumpulan Kaum Betawi yang dipelopori

oleh M Husni Thamrin. Selain organisasi etnis, muncul juga beberapa organisasi

kedaerahan, seperti Trikoro Dharmo (1915), Jong Java (1915), dan Jong Sumatranen

Bond (1917).

Berbagai organisasi bernapaskan keagamaan pada awal abad XX sangat

memengaruhi perkembangan kebangsaan Indonesia. Beberapa organisasi bernapas

keagamaan yang muncul pada masa awal abad XX antara lain Jong Islamiten Bond,

Muda Kristen Jawi, Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, PERSIS (Persatuan Umat

Islam), dan Al-Jamiatul Washiyah.

Jong Islamieten Bond (JIB) didirikan tanggal 1 Januari 1925 di Jakarta dengan

ketua Raden Sam. Selain sebagai pusat dakwah Islam, JIB juga mengorganisir

kegiatan seni, budaya, sosial, penerbitan. Muda Kristen Jawi dibentuk tahun 1920,

yang kemudian berubah namanya menjadi Perkumpulan Pemuda Kristen (PPK).

Muhammadiyah didirikan KH Ahmad Dahlan tanggal 18 Nopember 1912 di

Yogyakarta. Muhammadiyah mempunyai tujuan mengembangkan dakwah Islam,

mengembalikan ajaran Islam sesuai dengan Al Qur’an dan Sunnah (Hadits),

membersihkan praktik keagamaan dari syirik dan bid’ah, serta mengembangkan

pendidikan agama dan umum secara modern. Nahdlatul Ulama (NU) didirikan oleh

para kiai pada tanggal 31 Januari 1926 di Jawa Timur dengan pimpinan pertama KH

M. Hasyim Asy’ari. NU cepat berkembang terutama di Jawa karena basis pesantren

yang sangat banyak di Jawa.

Kaum wanita juga aktif berperan dalam berbagai organisasi baik organisasi sosial

maupun politik. Peran serta perempuan dalam memperjuangkan kemerdekaan telah

ada sejak dahulu. Beberapa tokoh pejuang wanita zaman dulu adalah RA Kartini,

Dewi Sartika, dan Maria Walanda Maramis. RA Kartini adalah putri Bupati Jepara

Jawa Tengah yang memperjuangkan emansipasi (persamaan derajat) antara laki-laki

dan perempuan. Beliau mendirikan sekolah khusus untuk perempuan.

Ilmu Pengetahuan Sosial

237

Perjuangan Tokoh Perempuan

Dewi Sartika mendirikan sekolah di Bandung, Jawa Barat. Maria

Walanda Maramis mendirikan sekolah di Gorontalo, Sulawesi. Dalam masa

pergerakan nasional, kaum perempuan aktif mendukung usaha persatuan dan

kesatuan bangsa. Mereka aktif memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Pada tahun 1912, berdirilah Putri Mahardika di Jakarta. Aktivitasnya

dalam pendidikan dan penerbitan pers. Pada tahun 1914, Rohana Kudus

mendirikan Kerajinan Amai Setia di Gadang, Bukittinggi, Sumatra Barat.

Rohana aktif dalam usaha mendirikan sekolah-sekolah untuk perempuan.

Organisasi Muhammadiyah di Yogyakarta pada tahun 1917 membentuk

Aisyiah. Aisyiah merupakan organisasi wanita Muhammadiyah yang pertama,

dipimpin Siti Wardah, istri pendiri Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan.

Kegiatan Aisyiah terutama dalam bidang dakwah, pendidikan, kesehatan, dan

budaya.

Organisasi-organisasi kaum perempuan juga mempunyai semangat

perjuangan kebangsaan. Pada tanggal 22-25 Desember 1928, diadakan

Kongres Perempuan di Yogyakarta. Kongres diikuti tujuh organisasi

perempuan. Mereka merespon Sumpah Pemuda yang telah diikrarkan pada

28 Oktober 1928. Kongres dipimpin RA Sukanto, dan berhasil membentuk

Perikatan Perkumpulan Perempuan Indonesia (PPPI).

e.

Berkembangnya Berbagai Paham Baru

Paham-paham baru seperti pan-Islamisme, nasoonalisme, liberalisme, sosialisme,

dan demokrasi menjadi salah satu pendorong pergerakan nasional Indonesia. Paham-

paham tersebut mengajarkan bagaimana langkah-langkah memperbaiki kondisi

kehidupan bangsa Indonesia. Berbagai paham tersebut memengaruhi berbagai

organisasi pergerakan nasional Indonesia.

Wawasan

238 Kelas VIII SMP/MTs

f.

Berbagai Peristiwa dan Pengaruh dari Luar

Negeri

Berbagai peristiwa di luar negeri yang turut menjadi pendorong pergerakan

kebangsaan Indonesia adalah sebagai berikut.

1) Kemenangan Jepang atas Rusia pada tahun 1905

Pada tahun 1904-1905 terjadi peperangan Jepang melawan Rusia. Rusia adalah

bangsa Eropa, sedangkan Jepang adalah bangsa Asia. Tentara Jepang berhasil

mengalahkan Rusia, dan menjadi inspirasi negara-negara lain bahwa orang Asia

bisa mengalahkan bangsa Barat. Bangsa-bangsa Asia pun semakin yakin mampu

melawan penjajah.

2) Berkembangnya nasionalisme di berbagai negara

Pada abad XX, negara-negara terjajah di Asia dan Afrika menunjukkan

perjuangan pergerakan kebangsaan. Di India, wilayah jajahan Inggris, muncul

pergerakan dengan tokoh-tokohnya Mahatma Gandhi dan Muhammad Ali Jinnah.

Di Filipina, Jose Rizal memimpin perlawanan terhadap penjajah Spanyol. Di

Tiongkok, muncul dr. Sun Yat Sen, yang terkenal dengan gerakan pembaharuannya.

Untuk memperluas wawasanmu tentang perkembangan berbagai organisasi pada

masa pergerakan nasional, kalian dapat melakukan aktivitas kelompok berikut ini!

1.

Bentuklah kelompok dengan anggota 4-5 orang.

2.

Berkunjunglah

ke perpustakaan, kemudian carilah buku tentang

perkembangan berbagai organisasi etnis kedaerahan dan keagamaan pada

masa perkembangan pergerakan nasional.

3.

Diskusikan bagaimana

perkembangan organisasi tersebut pada masa

pergerakan nasional!

4.

T

uliskan rangkuman hasil diskusimu, lalu presentasikan di depan kelas!

Nama

Organisasi

Sejarah

Kelahiran

Tujuan

Bentuk

Perjuangan

Jong Java

Aktivitas Kelompok

Ilmu Pengetahuan Sosial

239

Nama

Organisasi

Sejarah

Kelahiran

Tujuan

Bentuk

Perjuangan

Trikoro Dharmo

Jong Islamieten

Bond

Perkumpulan

Pemuda Kristen

(PPK)

Muhammadiyah

Nahdlatul

Ulama

..........

..........

..........

5.

Setelah

kalian mendiskusikan hasil rangkumanmu di depan kelas, buatlah

catatan berdasarkan informasi dari kelompok lain!

240 Kelas VIII SMP/MTs

Setelah melakukan aktivitas kelompok tersebut, tentu kalian menemukan

banyak organisasi lain yang berkembang pada masa pergerakan nasional. Setiap

organisasi memiliki bidang perjuangan yang khas, seperti bidang ekonomi, politik,

sosial, maupun keagamaan. Setelah kalian memahami berbagai organisasi perintis

pergerakan nasional, berikutnya kalian akan mempelajari bagaimana lahirnya

organisasi pergerakan nasional Indonesia.

2.

Or

ganisasi Pergerakan Nasional Indonesia

Gambar di atas adalah gambar Museum Kebangkitan Nasional di Jakarta. Gedung

tersebut merupakan bekas STOVIA yang sangat penting artinya bagi kebangkitan

nasional Indonesia. Kebangkitan nasional yaitu masa lahirnya kesadaran bangsa

Indonesia untuk berjuang bersama-sama dalam mengusir penjajahan. Tentu, kalian

masih ingat mengapa tanggal 20 Mei selalu diperingati sebagai hari kebangkitan

nasional. Tanggal 20 Mei 1908 merupakan hari lahir Boedi Oetomo (Budi Utomo),

organisasi modern pertama di Indonesia yang menjadi tonggak pergerakan nasional

Indonesia. Bagaimana sejarah lahirnya Budi Utomo dan berbagai organisasi lainnya?

Kalian akan menelusurinya melalui uraian di bawah ini.

a.

Budi Utomo (BU)

Pada awal abad XX, sudah banyak mahasiswa di kota-kota besar terutama di Pulau

Jawa. Sekolah kedokteran bernama STOVIA (

School tot Opleideing van Inlandsche

Artsen

) terdapat di Batavia (Jakarta). Para tokoh mahasiswa kedokteran sepakat untuk

memperjuangkan nasib rakyat Indonesia dengan memajukan pendidikan rakyat. Pada

tanggal 20 Mei 1908, mereka sepakat mendirikan sebuah organisasi bernama Budi

Utomo (BU) dan memilih dr Sutomo sebagai ketua. Tokoh lain pendiri Budi Utomo

adalah Gunawan, Cipto Mangunkusumo, dan RT Ario Tirtokusumo.

Sumber: http://infojakarta.net/tag/museum-kebangkitan-nasional

Gambar 4.28 Museum Kebangkitan Nasional Indonesia, bekas gedung STOVIA.

Ilmu Pengetahuan Sosial

241

b.

Sar

ekat Islam (SI)

Gambar 4.29 menunjukkan suasana Pasar Klewer di Solo atau Surakarta, Jawa

Tengah. Pada masa penjajahan, pasar tersebut telah ramai oleh para pedagang

Indonesia, Arab, dan Tiongkok. Akibat persaingan yang tidak sehat antara pedagang

pribumi dan pedagang Tiongkok, pada tahun 1911 didirikan Serikat Dagang Islam

(SDI) oleh KH Samanhudi dan RM Tirtoadisuryo di Solo. Tujuan utama pada awalnya

adalah melindungi kepentingan pedagang pribumi dari ancaman pedagang Tiongkok.

Saat itu, para pedagang Tiongkok menguasai perdagangan di pasar, menggeser para

pedagang lokal yang kurang pendidikan dan pengalaman.

Dalam Kongres di Surabaya tanggal 30 September 1912, SDI berubah menjadi

Sarekat Islam (SI). Perubahan nama dimaksudkan agar kegiatan organisasi lebih

terbuka ke bidang-bidang lain, tidak hanya perdagangan. Pada tahun 1913, SI

dipimpin oleh Haji Umar Said Cokroaminoto. Perjuangan SI sangat menarik rakyat

karena kegiatannya yang membela rakyat. Pada tahun 1915, jumlah anggota SI

mencapai 800.000.

Pada tahun 1923, SI berubah nama menjadi Partai Sarekat Islam (SI) yang bersifat

nonkooperatif terhadap Belanda. Tahun 1927 PSI, menetapkan tujuan pergerakan

secara jelas, yaitu Indonesia merdeka berasaskan Islam.

Sumber: http://infojakarta.net/tag/museum-kebangkitan-nasional

Gambar 4.29 Suasana Pasar Klewer pada masa lampau.

242 Kelas VIII SMP/MTs

c.

Indische Partij (IP)

Indische Partij (IP) adalah partai politik pertama di Indonesia. Gambar 2.18

merupakan pendiri IP yang terkenal dengan sebutan tiga serangkai, yakni E.F.E.

Douwes Dekker (Danudirjo Setiabudi), R.M. Suwardi Suryaningrat, dan dr Cipto

Mangunkusumo. Indische Partij dideklarasikan tanggal 25 Desember 1912. Tujuan

IP sangat jelas, yakni mengembangkan semangat nasionalisme bangsa Indonesia.

Keanggotaannya pun terbuka bagi semua golongan tanpa memandang suku, agama,

dan ras.

Pada tahun 1913, Belanda mempersiapkan pelaksanaan perayaan 100 tahun

pembebasannya dari kekuasaan Prancis. Belanda meminta rakyat Indonesia untuk

turut memperingati hari tersebut. Para tokoh Indische Partij menentang rencana

tersebut. Suwardi Suryaningrat menulis artikel yang dimuat dalam harian

De Expres

,

dengan judul

Als Ik een Nederlander was

(Seandainya Aku Orang Belanda). Suwardi

mengecam Belanda, katanya: Bagaimana mungkin bangsa terjajah (Indonesia)

disuruh merayakan kemerdekaan penjajah. Pemerintah Belanda marah dengan sikap

para tokoh Indische Partij. Akhirnya Douwes Dekker, Tjipto Mangunkusumo, dan

Suwardi Suryaningrat ditangkap dan dibuang ke Belanda.

Sumber: http://antoksoesanto.blogspot.co.id/2014/11/indische-partij-organisasi-politik-pertama-di-indonesia.html

Gambar 4.30

Para Pendiri IP.

Ilmu Pengetahuan Sosial

243

Pada tahun 1913, Belanda menyiapkan perayaan 100 tahun pembebasan

Belanda dari kekuasaan Prancis. Belanda meminta rakyat Indonesia untuk

turut memperingati hari tersebut. Para tokoh IP menentang rencana tersebut.

Suwardi Suryaningrat menulis artikel yang dimuat dalam harian

De Expres

,

dengan judul

Als Ik een Nederlander was

(Seandainya aku orang Belanda).

Suwardi mengecam Belanda, dengan menyatakan tidak masuk akal bangsa

terjajah (Indonesia) disuruh merayakan kemerdekaan penjajah. Pemerintah

Belanda marah dengan sikap para tokoh IP. Akhirnya Douwes Dekker,

Tjipto Mangunkusumo, dan Suwardi Suryaningrat ditangkap dan dibuang

ke Belanda.

d.

Perhimpunan Indonesia (PI)

Semula bernama Indische Vereeniging, PI didirikan oleh orang-orang Indonesia

di Belanda pada tahun 1908. Pada tahun 1922, Indische Vereeniging berubah nama

menjadi Indonesische Vereeniging dengan kegiatan utama politik. Pada tahun 1925

berubah menjadi Perhimpunan Indonesia (PI). Nama majalahnya

Hindia Putra

, yang

kemudian berubah menjadi

Indonesia Merdeka

.

Tujuan utama PI adalah mencapai

Indonesia merdeka, memperoleh

suatu pemerintahan Indonesia yang

bertanggung jawab kepada seluruh

rakyat. Tokoh-tokoh PI adalah

Mohammad Hatta, Ali Sastroamijoyo,

Abdulmajid Joyoadiningrat, Iwa

Kusumasumantri, Sastro Mulyono,

Sartono, Gunawan Mangunkusumo,

dan Nazir Datuk Pamuncak.

Sumber: http://news.detik.com/berita/1767957/bung-hatta-

sepatu-bally-yang-tak-pernah-terbeli

Gambar 4.31 Mohammad Hatta, salah satu tokoh

Perhimpunan Indonesia.

Wawasan

244 Kelas VIII SMP/MTs

Pada tahun 1925, PI secara tegas mengeluarkan manifesto arah perjuangan, yaitu:

a.

Indonesia bersatu, menyingkirkan perbedaan, dapat mematahkan

kekuasaan

penjajah.

b.

Diperlukan

aksi massa yang percaya pada kekuatan sendiri untuk mencapai

Indonesia Merdeka.

c.

Melibatkan

seluruh lapisan masyarakat merupakan sarat mutlak untuk perjuangan

kemerdekaan.

d.

Anasir yang berkuasa dan esensial dalam tiap-tiap masalah politik.

e.

Penjajahan

telah merusak dan demoralisasi jiwa dan fisik bangsa, sehingga

normalisasi jiwa dan materi perlu dilakukan secara sungguh-sungguh.

Manifesto 1925 sangat menggugah kesadaran bangsa Indonesia, serta sangat

memengaruhi pola pergerakan nasional bangsa Indonesia. Gagasan manifesto 1925

terealisasi saat Sumpah Pemuda diikrarkan pada 28 Oktober 1928.

Kongres Pemuda I dilaksanakan tanggal 30 April-2 Mei 1926 di Jakarta, dihadiri

berbagai organisasi pemuda. Kongres ini berhasil membentuk jaringan yang lebih

kokoh untuk mempersatukan diri, yang kemudian dilanjutkan dalam Kongres Pemuda

II tahun 1928.

Panitia Kongres Pemuda II dibentuk tanggal 12 Agustus 1928 dengan ketuanya

Sugondo Joyopuspito. Susunan panitia mewakili wilayah di seluruh Indonesia.

Beberapa tokoh panitia kongres adalah Sugondo (PPPI), Joko Marsaid (Jong Java),

M Yamin (Jong Sumatranen Bond), Amir Syarifuddin (Jong Bataks Bond), Senduk

(Jong Celebes) J Leimena (Jong Ambon), Johan Muh. Cai (Jong Islamieten Bond),

dan tokoh-tokoh lainnya.

Kongres II diselenggarakan 27-28 Oktober 1928, dihadiri oleh perwakilan

organisasi-organisasi pemuda dari seluruh Indonesia. Dalam kongres ini, keinginan

untuk membentuk negara sendiri semakin kuat. Suasana kebangsaan benar-benar

tidak bisa dibendung lagi. Akhirnya, tanggal 28 Oktober 1928, dibacakanlah

keputusan hasil Kongres Pemuda II, yang berupa ikrar pemuda yang terkenal dengan

Sumpah Pemuda.

Sumpah Pemuda

Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku bertumpah darah jang satu, tanah

Indonesia

Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku berbangsa jang satu, bangsa Indonesia

Kami Putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa

Indonesia.

Ilmu Pengetahuan Sosial

245

Beberapa keputusan penting Kongres II 27-28 Oktober 1928:

Ikrar Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928.

Menetapkan

lagu Indonesia Raya ciptaan WR Supratman sebagai lagu

kebangsaan Indonesia.

Menetapkan bendera merah putih sebagai lambang negara Indonesia.

Realisasi

hasil kongres adalah didirikannya Indonesia Muda tahun 1930.

Indonesia Muda berasaskan kebangsaan dan bertujuan Indonesia Raya. Pemerintah

Belanda sangat menekan rapat-rapat yang diselenggarakan para tokoh pemuda. Lagu

Indonesia Raya dilarang dan penyebutan Indonesia Merdeka tidak diperbolehkan.

Para tokoh pemuda menyiasati tekanan ini. Pada Kongres III di Yogyakarta tahun

1938, tujuan kemerdekaan nusa dan bangsa diganti dengan menjunjung tinggi

martabat nusa dan bangsa.

e.

Partai Nasional Indonesia (PNI)

Partai Nasional Indonesia (PNI) didirikan

tanggal 4 Juli 1927 di Bandung, dipimpin

Ir Soekarno. Tujuan PNI adalah Indonesia

merdeka, dengan ideologi nasionalisme.

PNI mengadakan kegiatan konkret baik

politik, sosial, maupun ekonomi. Organisasi

ini terbuka dan revolusioner, sehingga

PNI cepat meraih anggota yang banyak.

Pengaruh Soekarno sangat meresap dalam

lapisan masyarakat. Keikutsertaan Hatta

dalam kegiatan politik Soekarno semakin

membuat PNI sangat kuat.

Kegiatan politik PNI dianggap

mengancam pemerintah Belanda, sehingga

para tokoh PNI ditangkap dan diadili

tahun 1929. Soekarno, Maskoen, Gatot

Mangkupraja, dan Supriadinata diadili Belanda. Pembelaan Soekarno di hadapan

pengadilan diberi judul “Indonesia Menggugat”. Sukarno dan kawan-kawan dihukum

penjara.

Tahun 1931, PNI dibubarkan. Selanjutnya Sartono membentuk Partindo. Adapun

Mohammad Hatta dan Sutan Syahrir mendirikan organisasi Pendidikan Nasional

Indonesia. Para tokoh partai tersebut kemudian ditangkap Belanda dan diasingkan ke

Boven Digul, Papua.

Sumber: http://daerah.sindonews.com/

read/1017378/29/kritik-bung-karno-terhadap-

agama-islam-dan-takhayul-1435333597

Gambar 4.32 Bung Karno salah satu tokoh

Partai Nasional Indonesia, beliau pernah

dipenjara dan diasingkan oleh Belanda ke

Boven Digul dan Sumatra.

246 Kelas VIII SMP/MTs

RENUNGKAN

Karena membela rakyat Indonesia, banyak tokoh dihukum dan dibuang

pemerintah kolonial Belanda, seperti Sukarno, Hatta, Ki Hajar Dewantara,

dan sebagainya. Mereka tidak gentar dengan hukuman yang dijatuhkan

tersebut. Keberanian mereka pantas ditiru pemuda masa kini. Untuk

membela kebenaran dan keadilan, kalian tidak perlu takut dengan berbagai

hambatan dan tantangan.

Selain lima organisasi di atas, kalian dapat menemukan berbagai organisasi pada

masa pergerakan nasional. Sebagai contoh, pada tahun 1935 berdiri Parindra (Partai

Indonesa Raya) dengan beberapa tokoh seperti M Husni Thamrin, R Sukardjo, R

Panji Suroso, dan Mr Susanto. Gerindo (Gerakan Indonesia) didirikan di Jakarta pada

bulan April 1937. Pemimpinnya adalah mantan pimpinan Partindo yang dibubarkan

tahun 1937, seperti Amir Syarifuddin, Mr. M. Yamin, Mr. Sartono, dan Dr. A.K. Gani.

Golongan nasionalis mencoba menggunakan Volksraad sebagai media perjuangan

nasional. Dengan tujuan memperkuat wakil-wakil bangsa Indonesia, tahun 1930.

Husni Thamrin membentuk Fraksi Nasional. Pada tahun 1936, seorang anggota

Volksraad, Sutarjo mengajukan petisi menuntut kemerdekaan Indonesia dalam masa

10 tahun. Petisi ini kemudian dikenal dengan nama Petisi Sutarjo. Petisi tersebut

ditolak Belanda dengan alasan bangsa Indonesia belum siap untuk merdeka.

Pada masa pergerakan nasional juga berkembang organisasi yang sangat

berpengaruh, yaitu Partai Komunis Indonesia (PKI). Cikal bakal PKI

adalah

Indische Sociaal-Democratische Vereeniging

(ISDV) yang didirikan

oleh Henk Sneevelt (orang Belanda) pada tahun 1914 di Semarang. Partai

Komunis Indonesia didirikan tanggal 23 Mei 1920, diketuai oleh Semaun.

PKI melakukan perlawanan pertama dengan menggunakan kekuatan senjata

tahun 1926. Perlawanan tahun 1926 kurang terkonsolidasi, sehingga justru

menyebabkan tokoh-tokohnya ditangkap dan diasingkan ke luar negeri.

Perlawanan ini juga merugikan pergerakan nasional lainnya. Akibat

perlawanan tersebut, Belanda semakin menekan aktivitas pergerakan

kebangsaan.

Para pejuang pergerakan nasional kecewa, dan tidak terlalu berharap kepada

Volksraad

. Pada tahun 1939, dibentuk federasi/gabungan dari beberapa organisasi

politik yang disebut Gabungan Politik Indonesia (GAPI). Semboyan GAPI yang

terkenal adalah “Indonesia Berparlemen”.

Wawasan

Ilmu Pengetahuan Sosial

247

RENUNGKAN

Para penggerak organisasi modern pada masa pergerakan nasional

umumnya adalah para pemuda pelajar atau terdidik. Hal ini menunjukkan

bahwa pemuda merupakan tulang punggung pergerakan nasional.

Kalian adalah bagian dari para pemuda pada masa sekarang. Gunakan

hidupmu untuk membangun bangsa ini, salah satunya dengan aktif di

berbagai organisasi. Aktif di organisasi pramuka, kerohanian remaja , dan

karangtaruna merupakan contoh mengamalkan semangat berorganisasi

para pemuda pada masa pergerakan nasional.

\

3.

Per

gerakan Nasional pada Masa Pendudukan Jepang

Amatilah gambar kerja paksa pada masa penjajahan Jepang di Indonesia di

atas! Kerja paksa pada masa kependudukan Jepang dikenal dengan istilah

romusha

.

Romusha merupakan salah satu bukti penderitaan rakyat Indonesia pada masa

pendudukan Jepang. Kapan Jepang mulai menguasai Indonesia? Bagaimana Jepang

menguasai Indonesia? Bagaimana kondisi bangsa Indonesia pada masa penjajahan

Jepang?

Sumber: https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/SitePages/TopikMateriAjar.aspx?JenjangID

=6&KelasID=26&MapelID=2399&GuruID=7139&TopikMateriAjarID=20467

Gambar 4.33 Kerja paksa pada zaman Jepang

.

248 Kelas VIII SMP/MTs

a.

Pr

oses Penguasaan Indonesia

Awal mula tujuan Jepang menguasai Indonesia ialah untuk kepentingan ekonomi

dan politik. Jepang merupakan negara industri yang sangat maju dan sangat besar.

Jepang sangat menginginkan bahan baku industri yang tersedia banyak di Indonesia

untuk kepentingan ekonominya. Indonesia juga merupakan daerah pemasaran industri

yang strategis bagi Jepang untuk menghadapi persaingan dengan tentara bangsa-

bangsa Barat. Untuk menyamakan jalur pelayaran bagi bahan-bahan mentah dan

bahan baku dari ancaman Sekutu serta memuluskan ambisinya menguasai wilayah-

wilayah baru, Jepang menggalang kekuatan pasukannya serta mencari dukungan dari

bangsa-bangsa Asia.

Perhatikan gambar peta di atas! Peta tersebut menggambarkan gerakan

tentara Jepang ketika masuk ke Indonesia. Terdapat tiga tempat penting

pendaratan Jepang ketika masuk ke Indonesia, yakni Tarakan (Kalimantan),

Palembang (Sumatra), dan Jakarta (Jawa). Berdasarkan tiga lokasi tersebut,

lokasi manakah yang paling dekat dengan tempat tinggal kalian? Dapatkah

kalian temukan alasan mengapa Jepang memilih menduduki tempat tersebut?

Tempat-tempat tersebut merupakan tempat yang strategis untuk menguasai

Indonesia. Selain itu, tiga lokasi tersebut merupakan pusat perkembangan

politik dan ekonomi pada masa kependudukan Belanda.

Sumber: http://mudahbelajaripssmp.blogspot.co.id/2015/08/bab-3-pendudukan-jepang-di-

indonesia.html

Gambar 4.34 Peta gerakan tentara Jepang masuk ke Indonesia.

Pengamatan

Ilmu Pengetahuan Sosial

249

Sumber: http://www.donisetyawan.com/

Gambar 4.35 Peta pembagian pemerintahan militer Jepang.

Pada tanggal 8 Desember 1941, Jepang melakukan penyerangan terhadap

pangkalan militer AS di Pearl Harbour. Setelah memborbardir Pearl Harbour, Jepang

masuk ke negara-negara Asia dari berbagai pintu. Pada tanggal 11 Januari 1942,

Jepang mendaratkan pasukannya di Tarakan, Kalimantan Timur. Jepang menduduki

kota minyak Balikpapan pada tanggal 24 Januari. Selanjutnya, Jepang menduduki

kota-kota lainya di Kalimantan.

Jepang berhasil menguasai Palembang pada tanggal 16 Februari 1942. Setelah

menguasai Palembang, Jepang menyerang Pulau Jawa. Pulau Jawa merupakan pusat

pemerintahan Belanda. Batavia (Jakarta) sebagai pusat perkembangan Pulau Jawa

berhasil dikuasai Jepang pada tanggal 1 Maret 1942. Setelah melakukan berbagai

pertempuran, Belanda akhirnya menyerah tanpa syarat kepada Jepang pada tanggal 8

Maret 1942 di Kalijati, Subang-Jawa Barat. Surat perjanjian serah terima kedua belah

pihak ditandatangani oleh Letnan Jenderal Ter Poorten (Panglima Angkatan Perang

Belanda) dan diserahkan kepada Letnan Jenderal Imamura (pimpinan pasukan

Jepang). Sejak saat itu seluruh Indonesia berada di bawah kekuasan Jepang.

b.

Kebijakan Pemerintah Militer

Jepang

Pada saat kependudukannya di Indonesia, Jepang melakukan pembagian tiga

daerah pemerintahan militer di Indonesia, yakni:

1)

Pemerintahan

Angkatan Darat (Tentara XXV) untuk Sumatra, dengan pusat di

Bukittinggi.

2)

Pemerintahan

Angkatan Darat (Tentara XVI) untuk Jawa dan Madura dengan

pusat di Jakarta.

3)

Pemerintahan

Angkatan Laut (Armada Selatan II) untuk daerah Sulawesi,

Kalimantan, dan Maluku dengan pusat di Makassar.

250 Kelas VIII SMP/MTs

Jepang menggunakan sistem pemerintahan berdikari dalam menjalankan

pemerintahan di daerah kependudukannya. Berdikari berarti “berdiri sendiri”.

Maksudnya, pemerintah pusat tidak banyak berperan dalam upaya pemenuhan

kebutuhan pasukan di daerah kependudukannya. Dengan demikian, pemerintahan

militer Jepang di Indonesia lebih leluasa untuk menerapkan sistem penjajahan.

Jepang melakukan propaganda dengan semboyan “Tiga A” (Jepang Pemimpin

Asia, Jepang Pelindung Asia, Jepang Cahaya Asia) untuk menarik simpati rakyat

Indonesia. Selain itu, Jepang menjanjikan kemudahan bagi bangsa Indonesia dalam

melakukan ibadah, mengibarkan bendera merah putih yang berdampingan dengan

bendera Jepang, menggunakan bahasa Indonesia, dan menyanyikan lagu kebangsaan

“Indonesia Raya” bersama lagu kebangsaan Jepang “Kimigayo”.

Kemudahan-kemudahan yang

ditawarkan oleh Jepang hanyalah

janji manis saja. Sebagai

penjajah, Jepang justru lebih

kejam dalam menjajah bangsa

Indonesia. Jepang melakukan

beberapa kebijakan terhadap

negara jajahan Indonesia.

Program yang paling mendesak

bagi Jepang adalah mengerahkan

seluruh sumber daya yang ada di

Indonesia untuk tujuan perang.

Beberapa kebijakan tersebut

antara lain sebagai berikut.

1) Membentuk Organisasi-

Organisasi Sosial

Or

ganisasi-organisasi

sosial yang dibentuk oleh

Jepang di antaranya Gerakan

3A, Pusat Tenaga Rakyat,

Jawa Hokokai, dan Masyumi.

Gerakan 3A Dipimpin oleh

Mr. Syamsudin, dengan tujuan

meraih simpati penduduk dan

tokoh masyarakat sekitar. Dalam

perkembangannya, gerakan ini

kurang berhasil sehingga Jepang

membentuk organisasi yang

lebih menarik.

Sumber:http://www.pojokilmu.com/organisasi-pergerakan-

zaman-jepang/

Gambar 4.36 Jargon Gerakan 3 A Jepang.

Ilmu Pengetahuan Sosial

251

Sebagai ganti Gerakan Tiga A, Jepang mendirikan gerakan Pusat Tenaga Rakyat

(Putera) pada tanggal 1 Maret 1943. Gerakan Putera dipimpin tokoh-tokoh nasional

yang sering disebut Empat Serangkai, yaitu Soekarno, Mohammad Hatta, K.H. Mas

Mansyur, dan Ki Hajar Dewantara. Gerakan Putera cukup diminati oleh kalangan

tokoh pergerakan Indonesia.

Pemerintah Jepang kurang puas dengan kegiatan yang dilakukan oleh gerakan

Putera karena para tokoh gerakan Putera memanfaatkan organisasi ini untuk

melakukan konsolidasi dengan tokoh-tokoh perjuangan. Pada akhirnya, organisasi

Putera dibubarkan oleh Jepang.

Pada tahun 1944, dibentuk Jawa Hokokai (Gerakan Kebaktian Jawa). Gerakan

ini berdiri di bawah pengawasan para pejabat Jepang. Tujuan pokoknya adalah

menggalang dukungan untuk rela berkorban demi pemerintah Jepang.

Islam adalah agama yang dianut mayoritas penduduk Indonesia. Jepang merasa

harus bisa menarik hati golongan ini. Maka, pada tahun 1943 Jepang membubarkan

Majelis Islam A’la Indonesia dan menggantikannya dengan Masyumi (Majelis Syuro

Muslimin Indonesia). Masyumi dipimpin oleh K.H. Hasyim Ashari dan K.H. Mas

Mansyur.

2) Pembentukan Organisasi Semi Militer

Jepang menyadari pentingnya mengerahkan rakyat Indonesia untuk membantu

perang menghadapi Sekutu. Oleh karena itu, Jepang membentuk berbagai

organisasi semimiliter, seperti

Seinendan

,

Fujinkai

,

Keibodan

,

Heiho

, dan

Pembela Tanah Air (Peta).

Organisasi Barisan Pemuda (

Seinendan

) dibentuk pada 9 Maret 1943. Tujuannya

adalah memberi bekal bela negara agar siap mempertahankan tanah airnya. Dalam

kenyataannya, tujuan itu hanya untuk menarik minat rakyat Indonesia. Maksud

sesungguhnya adalah untuk membantu menghadapi tentara Sekutu.

Sumber: http://www.pelajaransekolah.net/2016/08/nama-nama-organisasi-bentukan-jaman-jepang.html

Gambar 4.37 Empat Serangkai.

252 Kelas VIII SMP/MTs

Fujinkai

merupakan himpunan kaum wanita di atas 15 tahun untuk terikat

dalam latihan semimiliter.

Keibodan

merupakan barisan pembantu polisi untuk

laki-laki berumur 20-25 tahun.

Heiho

yang didirikan tahun 1943 merupakan

organisasi prajurit pembantu tentara Jepang. Pada saat itu, Jepang sudah

mengalami kekalahan di beberapa front pertempuran. Adapun Peta yang didirikan

3 Oktober 1943 merupakan pasukan bersenjata yang memperoleh pendidikan

militer secara khusus dari Jepang. Kelak, para eks-Peta memiliki peranan besar

dalam pertempuran melawan Jepang dan Belanda.

Sumber: http://www.duniapendidikan.net/2015/09/organisasi-semi-militer-bentukan-

jepang.html

Gambar 4.38 Gerakan Seinendan.

Sumber: :http://pustaka.islamnet.web.id/Bahtsul_Masaail/Artikel/sejarah_per-

juangan/indexaebc.html

Gambar 4.39 Gerakan Fujinkai.

Ilmu Pengetahuan Sosial

253

3) Pengerahan Romusha

Jepang melakukan rekruitmen anggota romusha dengan tujuan mencari bantuan

tenaga yang lebih besar untuk membantu perang dan melancarkan aktivitas Jepang.

Anggota-anggota romusha dikerahkan oleh Jepang untuk membangun jalan, kubu

pertahanan, rel kereta api, jembatan, dan sebagainya. Jumlah Romusha paling

besar berasal dari Jawa, yang dikirim ke luar Jawa, bahkan sampai ke Malaya,

Myanmar, dan Thailand.

Perhatikan gambar romusha di atas. Sebagian besar romusha adalah penduduk

yang tidak berpendidikan. Mereka terpaksa melakukan kerja rodi karena takut

kepada Jepang. Pada saat mereka bekerja sebagai romusha, makanan yang mereka

dapat tidak terjamin, kesehatan sangat minim, sementara pekerjaan sangat berat.

Ribuan rakyat Indonesia meninggal akibat romusha.

Mendengar nasib romusha yang sangat menyedihkan, banyak pemuda

Indonesia meninggalkan kampungnya. Mereka takut akan dijadikan romusha.

Akhirnya, sebagian besar desa hanya didiami oleh kaum perempuan, orang tua,

dan anak-anak.

Penjajahan Jepang yang sangat menyengsarakan adalah pemaksaan wanita-

wanita untuk menjadi

Jugun Ianfu

. Jugun Ianfu adalah wanita yang dipaksa Jepang

untuk menjadi wanita penghibur Jepang di berbagai pos medan pertempuran.

Banyak gadis-gadis desa diambil paksa tentara Jepang untuk menjadi

Jugun

Ianfu

. Sebagian mereka tidak kembali walaupun Perang Dunia II telah berakhir.

Sumber: http://www.gurusejarah.com/2015/01/pengerahan-romusha.html

Gambar 4.40 Kerja paksa para romusha.

254 Kelas VIII SMP/MTs

4) Eksploitasi Kekayaan Alam

Jepang tidak hanya menguras tenaga rakyat Indonesia. Pengerukan kekayaan

alam dan harta benda yang dimiliki bangsa Indonesia jauh lebih kejam daripada

pengerukan yang dilakukan oleh Belanda. Semua usaha yang dilakukan di

Indonesia harus menunjang semua keperluan perang Jepang.

Jepang mengambil alih seluruh aset ekonomi Belanda dan mengawasi secara

langsung seluruh usahanya. Usaha perkebunan dan industri harus mendukung

untuk keperluan perang, seperti tanaman jarak untuk minyak pelumas. Rakyat

wajib menyerahkan bahan pangan besar-besaran kepada Jepang. Jepang

memanfaatkan Jawa Hokokai dan intansi-instansi pemerintah lainnya. Keadaan

inilah yang semakin menyengsarakan

rakyat Indonesia.

Pada masa panen, rakyat wajib

melakukan setor padi sedemikian rupa

sehingga mereka hanya membawa

pulang padi sekitar 20% dari panen yang

dilakukannya. Kondisi ini mengakibatkan

musibah kelaparan dan penyakit busung

lapar di Indonesia. Banyak penduduk

yang memakan umbi-umbian liar, yang

sebenarnya hanya pantas untuk makanan

ternak.

Sikap manis Jepang hanya sebentar.

Pada tanggal 20 Maret 1942, dikeluarkan

maklumat pemerintah yang isinya berupa

larangan pembicaraan tentang pengibaran

bendera merah putih dan menyanyikan

lagu Indonesia Raya. Hal ini tentu

membuat kecewa bangsa Indonesia.

c.

Sikap Kaum Pergerakan

Bangsa Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk menanggapi kebijakan

Jepang tersebut. Propaganda Jepang sama sekali tidak memengaruhi para tokoh

perjuangan untuk percaya begitu saja. Bagaimanapun, mereka sadar bahwa Jepang

adalah penjajah. Bahkan, mereka sengaja memanfaatkan organisasi-organisasi

pendirian Jepang sebagai ‘batu loncatan’ untuk meraih Indonesia merdeka. Beberapa

bentuk perjuangan pada zaman Jepang adalah sebagai berikut.

Sumber: http://www.boombastis.com/terowon-

gan-niyama/85040

Gambar 4.41 Penderitaan rakyat Indonesia

akibat romusha.

Ilmu Pengetahuan Sosial

255

1) Memanfaatkan Organisasi Bentukan Jepang

Kelompok ini sering disebut kolaborator karena mau bekerja sama dengan

penjajah. Sebenarnya, cara ini bentuk perjuangan diplomasi. Tokoh-tokohnya

adalah para pemimpin Putera, seperti Sukarno, Mohammad Hatta, Ki Hajar

Dewantara, dan K.H. Mas Mansyur. Mereka memanfaatkan Putera sebagai

sarana komunikasi dengan rakyat. Akhirnya, Putera justru dijadikan para pemuda

Indonesia sebagai ajang kampanye nasionalisme. Pemerintah Jepang menyadari

hal tersebut dan akhirnya membubarkan Putera dan digantikan Barisan Pelopor.

Sama seperti Putera, Barisan Pelopor yang dipimpin Sukarno ini pun selalu

mengampanyekan perjuangan kemerdekaan.

2) Gerakan Bawah Tanah

Larangan berdirinya partai politik pada zaman Jepang mengakibatkan

sebagian tokoh perjuangan melakukan gerakan bawah tanah. Gerakan bawah

tanah merupakan perjuangan melalui kegiatan-kegiatan tidak resmi, tanpa

sepengetahuan Jepang (gerakan sembunyi-sembunyi).

Dalam melakukan perjuangan, mereka terus melakukan konsolidasi menuju

kemerdekaan Indonesia. Mereka menggunakan tempat-tempat strategis, seperti

asrama pemuda untuk melakukan pertemuan-pertemuan. Penggalangan semangat

kemerdekaan dan membentuk suatu negara terus mereka kobarkan.

Tokoh-tokoh yang masuk dalam garis pergerakan bawah tanah adalah Sutan

Sjahrir, Achmad Subarjo, Sukarni, A. Maramis, Wikana, Chairul Saleh, dan

Amir Syarifuddin. Mereka terus memantau Perang Pasifik melalui radio-radio

bawah tanah. Pada saat itu, Jepang melarang bangsa Indonesia memiliki pesawat

komunikasi. Kelompok bawah tanah inilah yang sering disebut golongan radikal/

keras karena mereka tidak mengenal kompromi dengan Jepang.

3) Perlawanan Bersenjata

Di samping perjuangan yang dilakukan dengan memanfaatkan organisasi

bentukan Jepang dan gerakan bawah tanah, ada pula perlawanan-perlawanan

bersenjata yang dilakukan bangsa Indonesia di antaranya sebagai berikut.

a) Perlawanan Rakyat Aceh

Dilakukan oleh Tengku Abdul Djalil, seorang ulama di Cot Plieng Aceh,

menentang peraturan-peraturan Jepang. Pada tanggal 10 November 1942, ia

melakukan perlawanan. Dalam perlawanan tersebut ia tertangkap dan ditembak

mati.

b) Perlawanan Singaparna, Jawa Barat

Dipelopori oleh K.H. Zainal Mustofa, yang menentang

seikerei

yakni

menghormati Kaisar Jepang. Pada tanggal 24 Februari 1944, meletus

256 Kelas VIII SMP/MTs

perlawanan terhadap tentara Jepang. Kiai Haji Zainal Mustofa dan beberapa

pengikutnya ditangkap Jepang, lalu dihukum mati.

c) Perlawananan Indramayu, Jawa Barat

Pada bulan Juli 1944, rakyat Lohbener dan Sindang di Indramayu

memberontak terhadap Jepang. Para petani dipimpin H. Madrian menolak

pungutan padi yang terlalu tinggi. Akan tetapi, pada akhirnya perlawanan

mereka dipadamkan Jepang.

d) Perlawanan Peta di Blitar, Jawa Timur

Perlawanan PETA merupakan perlawanan terbesar yang dilakukan rakyat

Indonesia pada masa penjajahan Jepang.

Perlawanan ini dipimpin Supriyadi, seorang

Shodanco

(Komandan pleton).

Peta tanggal 14 Februari 1945, perlawanan dipadamkan Jepang karena

persiapan Supriyadi dkk. kurang matang.

Para pejuang Peta yang berhasil ditangkap kemudian diadili di mahkamah

militer di Jakarta. Beberapa di antaranya dihukum mati, seperti dr. Ismail,

Muradi, Suparyono, Halir Mangkudidjaya, Sunanto, dan Sudarmo. Supriyadi,

sebagai pemimpin perlawanan tidak diketahui nasibnya. Kemungkinan besar

Supriyadi berhasil ditangkap Jepang kemudian dihukum mati sebelum diadili.

Sumber: http://www.bintang.com/

Gambar 4.42 Pasukan Peta.

Ilmu Pengetahuan Sosial

257

Carilah buku yang membahas tentang perlawanan rakyat pada masa

pendudukan Jepang. Kalian juga dapat mencari data dari internet. Tuliskan

secara singkat latar belakang, proses, dan akhir dari perlawanan tersebut.

Perlawanan Rakyat pada Masa Pendudukan Jepang

Nama

Perlawanan

Tokoh

Perlawanan

Latar

Belakang

Proses

Akhir

Aktivitas Individu

258 Kelas VIII SMP/MTs

4.

Perubahan Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan

Kalian telah mempelajari bagaimana kondisi masyarakat Indonesia pada masa

penjajahan. Pada perjalanan sejarah sejak masa kolonialisme VOC, pemerintah Hindia

Belanda, pemerintah Inggris, dan pendudukan Jepang, tentu kalian menemukan

berbagai perubahan pada masyarakat Indonesia.

Terjadinya kolonialisme dan imperialisme di Indonesia menyebabkan berbagai

perubahan masyarakat Indonesia baik aspek geografis, ekonomi, budaya, pendidikan,

maupun politik. Perubahan apa saja yang terjadi pada masyarakat Indonesia pada

masa kolonial? Mari lacak melalui uraian di bawah ini!

a.

Perubahan pada Masa Kolonial Barat

1) Perluasan Penggunaan Lahan

Perhatikan gambar perkebunan di Sumatra tersebut. Mulai kapan perkebunan

tersebut berkembang? Perkebunan di Indonesia telah berkembang sebelum masa

penjajahan. Bangsa Indonesia telah memiliki teknologi turun temurun untuk

mengembangkan berbagai teknologi pertanian. Pada masa penjajahan, terjadi

perubahan besar dalam perkembangan perkebunan di Indonesia. Penambahan

jumlah lahan untuk tanaman ekspor dilakukan di berbagai wilayah di Indonesia.

Bukan hanya pemerintah kolonial yang mengembangkan lahan perkebunan di

Indonesia, tetapi juga perusahaan-perusahaan swasta.

Sumber: http://www.infosawit.com/news/390/2014--luas-kebun-sawit-nasional-10-2-juta--hektare-

Gambar 4.43 Perkebunan di Sumatra Selatan.

Ilmu Pengetahuan Sosial

259

Pada masa pemerintah kolonial Hindia Belanda, banyak perusahaan asing

yang menanamkan investasi di Indonesia. Berhektare-hektare hutan dibuka

untuk pembukaan lahan perkebunan. Apakah kalian menemukan bekas-bekas

perkebunan yang dahulu dikuasai Belanda?

Perhatikan gambar saluran irigasi Bendung Komering 10 (BK 10) di Desa

Gumawang, Belitang Madang Raya, Kabupaten OKU Timur, Sumatra Selatan.

Saluran tersebut dibangun sejak masa Hindia Belanda. Daerah OKU Timur yang

awalnya hutan belantara berubah menjadi lahan pertanian dan perkebunan yang

sangat subur hingga sekarang. Sepanjang aliran irigasi tersebut menjadi lumbung

padi Sumatra Selatan hingga kini.

2) Persebaran Penduduk dan Urbanisasi

Kalian tentu masih ingat dengan Politik Etis, yang terdiri atas irigasi,

transmigrasi, dan edukasi. Sejarah transmigrasi Indonesia terutama terjadi

pada akhir abad XIX. Tujuan utama transmigrasi pada masa tersebut adalah

untuk menyebarkan tenaga kerja murah di berbagai perkebunan di Sumatra

dan Kalimantan. Kalian yang tinggal di beberapa daerah di Sumatra mungkin

Sumber: dokumen penulis

Gambar 4.44 Saluran Irigasi BK 10 di Sumatra Selatan peninggalan masa Hindia Belanda.

260 Kelas VIII SMP/MTs

dapat menelusuri sejarah keluargamu atau teman-temanmu. Mungkin sebagian

dari mereka memiliki garis keturunan dari Jawa. Pembukaan perkebunan pada

masa kolonial Barat di Indonesia telah berhasil mendorong persebaran penduduk

Indonesia.

Munculnya berbagai pusat industri dan perkembangan berbagai fasilitas di

kota menjadi daya dorong perkembangan kota-kota. Urbanisasi terjadi hampir

di berbagai daerah di Indonesia. Daerah yang awalnya hutan belantara menjadi

ramai dan gemerlap karena ditemukannya area pertambangan.

Persebaran penduduk Indonesia tidak sebatas dalam lingkungan nasional,

tetapi juga lintas negara. Sebagai bukti, perhatikan gambar di bawah ini.

Gambar

di atas adalah negara Suriname di Amerika Latin, di dalamnya banyak

terdapat warga keturunan suku Jawa. Tahukah kalian bahwa di Suriname terdapat

banyak penduduk yang dapat berbahasa Jawa? Mereka adalah keturunan Jawa

yang hidup turun temurun di Suriname sejak penjajahan Belanda. Mengapa

mereka dapat sampai di Suriname? Hal ini tidak lepas dari kebijakan pemerintah

Belanda untuk mengirim banyak tenaga kerja ke Suriname, yang juga merupakan

Sumber: http://www.worldatlas.com/webimage/countrys/samerica/srsa.gif

Gambar 4.45 Peta negara Suriname.

Ilmu Pengetahuan Sosial

261

wilayah jajahan Belanda. Coba kalian cari data dari internet atau majalah yang

menceritakan kehidupan masyarakat keturunan Jawa di Suriname. Bagaimana

kehidupan sosial, ekonomi, dan pendidikan mereka? Tuliskan dalam bentuk

karangan singkat.

3) Pengenalan Tanaman Baru

Pengaruh pemerintah kolonial Barat di satu sisi memiliki pengaruh positif

dalam mengenalkan berbagai tanaman dan teknologi dalam pertanian dan

perkebunan. Beberapa tanaman andalan ekspor dikenalkan dan dikembangkan

di Indonesia. Pengenalan tanaman baru sangat bermanfaat dalam pengembangan

pertanian dan perkebunan di Indonesia.

4) Penemuan Tambang-Tambang

Pembukaan lahan pada masa kolonial Barat juga dilakukan untuk pertambangan

minyak bumi, batu bara, dan logam. Pembukaan lahan untuk pertambangan

ini terutama terjadi pada akhir abad XIX dan awal abad XX. Coba kalian cari

pertambangan yang terdapat di lingkungan provinsimu! Dapatkah kalian mencari

sejarah pertambangan tersebut? Apakah ada hubungan pertambangan tersebut

dengan penjajahan bangsa Barat?

Sumber: http://www.mikirbae.com/2015/05/perubahan-masyarakat-masa-penjajahan.html

Gambar 4.46 Peta hasil tambang di Indonesia.

262 Kelas VIII SMP/MTs

5) Transportasi dan Komunikasi

Pada zaman penjajahan Belanda, banyak dibangun jalan raya, rel kereta api,

dan jaringan telepon. Pembangunan berbagai sarana transportasi dan komunikasi

tersebut mendorong mobilitas barang dan jasa yang sangat cepat. Pada transportasi

laut juga dibangun berbagai dermaga di berbagai daerah di Indonesia.

Kalian tentu masih ingat bagaimana proses pembangunan jalur Anyer-Panarukan

yang dibangun pada masa pemerintahan Daendels. Di satu sisi, pembangunan

tersebut menimbulkan kesengsaraan rakyat, terutama akibat kerja paksa. Namun

di sisi lain, pembangunan jalur tersebut telah mempermudah jalur transportasi dan

komunikasi masyarakat Indonesia, khususnya di Jawa. Pembangunan rel kereta

api juga dilakukan di berbagai daerah di Jawa dan Sumatra.

6) Perkembangan Kegiatan Ekonomi

Perubahan masyarakat dalam kegiatan ekonomi pada masa kolonial terjadi

baik dalam kegiatan produksi, konsumsi, dan distribusi. Kegiatan produksi dalam

pertanian dan perkebunan semakin maju dengan ditemukannya berbagai teknologi

pertanian yang bervariasi. Rakyat mulai mengenal tanaman yang tidak hanya untuk

dipanen semusim. Pembukaan berbagai perusahaan telah melahirkan berbagai

jenis pekerjaan dalam bidang yang berbeda. Sebagai contoh, munculnya kuli-kuli

perkebunan, mandor, dan administrasi di berbagai perusahaan pemerintah ataupun

swasta. Kegiatan ekspor-impor juga mengalami kenaikan signifikan pada masa

penjajahan Barat. Hal ini tidak lepas dari usaha pemerintah kolonial menggenjot

jumlah produksi ekspor.

7) Mengenal Uang

Pada masa sebelum kedatangan bangsa-bangsa Barat, masyarakat biasanya

bekerja secara bergotong royong. Contohnya, dalam mengerjakan sawah, setiap

kelompok penduduk akan mengerjakan secara bersama-sama dari sawah satu

Sumber: http://images.detik.com/customthumb/2012/04/30/1025/img_20120430145032_4f9e4448584d1.

jpg?w=600, http://kisahpembelajar.files.wordpress.com/2012/02/aku_dan_rel_kereta_api.jpg, dan http://photo.

kontan.co.id/photo/2012/04/30/2039688029p.jpg

Gambar 4.47 Jalan raya, rel kereta api, dan jaringan telepon.

Ilmu Pengetahuan Sosial

263

ke sawah lainnya. Pada masa kekuasaan kolonial Barat, uang mulai dikenalkan

sebagai alat pembayaran jasa tenaga kerja. Keberadaan uang sebagai barang baru

dalam kehidupan masyarakat menjadi daya tarik tersendiri. Masyarakat mulai

menyenangi uang karena dianggap lebih mudah digunakan.

8) Perubahan dalam Pendidikan

Perhatikan gambar sistem pendidikan pesantren di atas. Pendidikan tersebut

berkembang di berbagai daerah pada masa sebelum kedatangan bangsa Barat.

Bagaimana pendidikan pada masa kolonial Barat? Terdapat dua pendidikan

Sumber: http://wakalanusantara.com/images_content/insideDoit.jpg

Gambar 4.48 Uang pada masa VOC.

Sumber: upload.wikimedia.org

G

ambar 4.49 Pendidikan pesantren sebelum masa kolonial.

264 Kelas VIII SMP/MTs

yang dikembangkan pada masa pemerintahan kolonial Barat. Pertama adalah

pendidikan yang dikembangkan oleh pemerintah, dan yang kedua adalah

pendidikan yang dikembangkan oleh masyarakat.

Pusat-pusat kekuasaan Belanda di Indonesia di berbagai kota di Indonesia

menjadi pusat pertumbuhan berbagai sekolah di Indonesia. Kalian dapat

menemukan sekolah-sekolah yang telah berdiri sejak zaman penjajahan di kota

provinsi tempat tinggalmu. Pada masa penjajahan Belanda juga telah berkembang

perguruan tinggi seperti Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Institut Pertanian

Bogor (IPB).

Pada masa pemerintahan kolonial Barat, terjadi diskriminasi pendidikan di

Indonesia. Sekolah dibedakan menjadi dua golongan, yakni sekolah untuk bangsa

Eropa dan sekolah untuk penduduk pribumi. Hal ini mendorong lahirnya berbagai

gerakan pendidikan di Indonesia. Taman Siswa yang berdiri di Yogyakarta

merupakan salah satu pelopor gerakan pendidikan modern di Indonesia. Sekolah-

sekolah yang dipelopori berbagai organisasi pergerakan nasional tumbuh pesat

pada awal abad XX.

Pengaruh pendidikan modern berdampak pada perluasan lapangan kerja pada

masyarakat Indonesia. Munculnya elite intelektual memunculkan jenis pekerjaan

baru, seperti guru, administrasi, pegawai pemerintah, dan sebagainya.

9) Perubahan dalam Aspek Politik

Kejayaan kerajaan-kerajaan pada masa sebelum kedatangan bangsa Barat

satu per satu mengalami kemerosotan bahkan keruntuhan. Pada masa kerajaan,

rakyat diperintah oleh raja yang merupakan bangsa Indonesia. Pada pemerintahan

kolonial Barat, rakyat diperintah oleh bangsa asing. Kekuasaan bangsa Indonesia

untuk mengatur bangsanya semakin hilang, digantikan dengan kekuasaan

bangsa Barat. Perubahan inilah yang paling penting untuk diperjuangkan. Tanpa

kemerdekaan, bangsa Indonesia sulit mengatur dirinya sendiri.

Perubahan dalam sistem politik juga terjadi dengan dikenalnya sistem

pemerintahan baru. Pada masa kerajaan dikenal raja dan bupati, sementara itu pada

masa pemerintahan kolonial Barat dikenal gubernur jenderal, residen, bupati, dan

seterusnya. Para penguasa kerajaan menjadi kehilangan kekuasaannya, digantikan

dengan kekuasaan pemerintahan kolonial Barat.

Terbentuknya pemerintahan Hindia Belanda di satu sisi menguntungkan bangsa

Indonesia. Pemerintah Hindia Belanda yang terpusat menyebabkan hubungan

yang erat antara rakyat Indonesia dari berbagai daerah. Muncul perasaan senasib

dan sepenanggungan dalam bingkai Hindia Belanda.

Munculnya berbagai organisasi pergerakan nasional tidak lepas dari ikatan

politik Hindia Belanda. Sebelum masa penjajahan Hindia Belanda, masyarakat

Indonesia terkotak-kotak oleh sistem politik kerajaan. Terdapat puluhan kerajaan

di berbagai daerah di Indonesia. Pada masa pemerintah Hindia Belanda, berbagai

daerah tersebut disatukan dalam satu identitas, yaitu Hindia Belanda.

Ilmu Pengetahuan Sosial

265

10) Perubahan dalam Aspek Budaya

Perhatikan gambar Benteng Vredeburg di Yogyakarta di atas. Peninggalan

tersebut merupakan salah satu bukti pengaruh kolonialisme dalam bidang budaya.

Berbagai perubahan budaya pada masa penjajahan Belanda adalah dalam seni

bangunan, tarian, cara berpakaian, bahasa, dan teknologi.

Seni bangunan dengan gaya Eropa dapat kalian temukan di berbagai kota di

Indonesia. Coba kalian amati berbagai peninggalan pada masa kolonial Belanda

yang terdapat di lingkungan tempat tinggalmu. Bagaimana perbedaan bangunan-

bangunan tersebut dengan bangunan asli masyarakat Indonesia sebelumnya?

Masa penjajahan Belanda berpengaruh terhadap teknologi dan seni bangunan

di Indonesia. Teknologi bangunan modern dikenalkan bangsa Barat di berbagai

wilayah di Indonesia. Kalian masih dapat menelusuri sebagian besar peninggalan

bangunan pada masa kolonial. Bahkan, sebagian bangunan tersebut sampai saat

ini masih dimanfaatkan sebagai kantor pemerintah.

Perubahan kesenian juga terjadi terutama di masyarakat perkotaan yang

mulai mengenal tarian-tarian Barat. Kebiasaan dansa dan minum-minuman yang

dikenalkan para pejabat Belanda berpengaruh pada perilaku sebagian masyarakat

Indonesia. Kalian juga masih dapat menelusuri bahasa-bahasa Belanda yang

berpengaruh dalam kosa kata Bahasa Indonesia.

Dalam aspek budaya juga terjadi perubahan kehidupan beragama masyarakat

Indonesia. Pengaruh kolonial yang lain adalah penyebaran agama Kristen di

Indonesia.

Sumber: http://bentengvredeburg.blogspot.co.id/

G

ambar 4.50 Benteng Vredeburg Yogyakarta.

266 Kelas VIII SMP/MTs

Agama Kristen diprediksi sampai di Indonesia sejak zaman kuno melalui

jalur pelayaran. Menurut Cosmas Indicopleustes dalam bukunya

Topographica

Christiana

, pada abad VI sudah ada komunitas Kristiani di India Selatan, di Pantai

Malabar, dan di Sri Lanka. Dari Malabar itu, agama Kristen menyebar ke berbagai

daerah. Pada tahun 650, agama Kristen sudah mulai berkembang di Kedah (di

Semenanjung Malaya) dan sekitarnya. Pada abad IX, Kedah berkembang menjadi

pelabuhan dagang yang sangat ramai di jalur pelayaran yang menghubungkan

India-Aceh-Barus-Nias melalui Selat Sunda-Laut Jawa dan selanjutnya ke

Tiongkok. Jalur inilah disebut-sebut sebagai jalur penyebaran agama Kristen dari

India ke Nusantara.

Penyebaran agama Kristen menjadi lebih intensif lagi seiring dengan

datangnya bangsa-bangsa Barat ke Indonesia pada abad XVI. Kedatangan bangsa-

bangsa Barat itu semakin memantapkan dan mempercepat penyebaran Agama

Kristen di Indonesia. Orang-orang Portugis menyebarkan agama Kristen Katolik

(selanjutnya disebut Katolik). Orang-orang Belanda membawa Agama Kristen

Protestan (selanjutnya disebut Kristen).

Siapa yang menyebarkan agama Katolik di Indonesia? Mereka adalah para

pastor, seperti Fransiskus Xaverius dari ordo Serikat Yesus. Pastor ini aktif

mengunjungi desa-desa di sepanjang Pantai Leitimor, Kepulauan Lease, Pulau

Ternate, Halmahera Utara, dan Kepulauan Morotai. Usaha penyebaran agama

Katolik ini kemudian dilanjutkan oleh pastor-pastor yang lain. Selanjutnya, di

Nusa Tenggara Timur, seperti Flores, Solor, Timor, agama Katolik berkembang

dengan baik sampai sekarang.

Agama Kristen Protestan berkembang di Kepulauan Maluku terutama setelah

VOC menguasai Ambon, yang dipelopori Zending. Penyebaran agama Kristen

ini juga semakin intensif saat Raffles berkuasa di Indonesia. Agama Katolik dan

kemudian juga Kristen Protestan berkembang pesat di Indonesia bagian timur.

Sumber: upload.wikimedia.org

G

ambar 4.51 Peta pusat perkembangan agama Kristen di Indonesia.

Ilmu Pengetahuan Sosial

267

Pengaruh lain dalam bidang budaya adalah pakaian, bahasa, makanan, dan jenis

pekerjaan baru. Pakaian gaya Eropa tidak hanya berpengaruh dalam lingkungan

keraton, tetapi juga masyarakat luas. Kalian dapat menemukan berbagai kosa kata

pengaruh Belanda seperti knalpot, kabinet, kanker, dan sebagainya.

b.

Perubahan Masyarakat pada Masa Penjajahan Jepang

1) Perubahan dalam Aspek Geografi

Adanya eksploitasi kekayaan alam menjadi ciri penting pada masa pendudukan

Jepang. Misi untuk memenangkan Perang Dunia II mendorong Jepang menjadikan

Indonesia sebagai salah satu basisnya menghadapi tentara Sekutu. Jepang banyak

membutuhka

n banyak dukungan dalam menghadapi PD II. Lahan perkebunan

yang ada pada masa Hindia Belanda merupakan lahan yang menghasilkan untuk

jangka waktu yang lama. Jepang menggerakkan tanaman rakyat yang mendukung

Jepang dalam PD II. Tanaman jarak dikembangkan sebagai bahan produksi

minyak yang dibutuhkan sebagai mesin perang.

Kesengsaraan pada masa pendudukan

Jepang menyebabkan besarnya angka

kematian pada masa pendudukan

Jepang. Migrasi terjadi terutama untuk

mendukung perang Jepang menghadapi

Sekutu. Banyak rakyat Indonesia yang

ikut dalam romusha ataupun membantu

pasukan Jepang di beberapa negara Asia

Tenggara untuk membantu perang Jepang.

Sebagian dari mereka tidak kembali atau

tidak diketahui nasibnya. Menurut catatan

sejarah, jumlah tenaga kerja yang dikirim

ke luar Jawa, bahkan ke luar negeri

seperti ke Burma, Malaya, Vietnam, dan

Mungthai/Thailand mencapai 300.000

orang. Ratusan ribu orang tersebut banyak

yang tidak diketahui nasibnya setelah

Perang Dunia II usai.

Sumber: http://manfaat.co.id/manfaat-daun-jarak

G

ambar 4.52 Tanaman jarak yang

dikembangkan pada masa pendudukan

Jepang.

268 Kelas VIII SMP/MTs

2) Perubahan dalam Aspek Ekonomi

Sistem ekonomi perang Jepang membawa kemunduran dalam bidang

perekonomian di Indonesia. Putusnya hubungan dengan perdagangan dunia

mempersempit kegiatan perekonomian di Indonesia. Perkebunan tanaman ekspor

diganti menjadi lahan pertanian untuk kebutuhan sehari-hari.

Pembatasan ekspor menyebabkan sulitnya memperoleh bahan pakaian. Maka,

rakyat Indonesia pun mengusahakannya sendiri. Pakaian yang terbuat dari benang

goni menjadi tren pada masa pendudukan Jepang.

Wajib setor padi dan tingginya pajak pada masa pendudukan Jepang

menyebabkan terjadinya kemiskinan luar biasa. Angka kematian sangat tinggi.

Sebagai contoh, di Kabupaten Wonosobo Jawa Tengah angka kematian mencapai

50%. Kemiskinan yang luar biasa berdampak pada penyakit-penyakit sosial

lainnya. Gelandangan, pengemis, kriminalitas, semakin berkembang akibat

lemahnya kekuatan ekonomi rakyat.

3) Perubahan dalam Aspek Pendidikan

Kegiatan pendidikan dan pengajaran menurun. Sebagai contoh, gedung

sekolah dasar menurun dari 21.500 menjadi 13.500 buah; gedung sekolah lanjutan

menurun dari 850 menjadi 20 buah. Kegiatan perguruan tinggi macet. Sementara

Sumber: http://kisahklasikduniaku.blogspot.co.id /2015/12/museum-mandala-bhakti.htm

G

ambar 4.53 Pakaian goni pada masa pendudukan Jepang.

Ilmu Pengetahuan Sosial

269

itu, pengenalan budaya Jepang dilakukan di berbagai sekolah di Indonesia. Bahasa

Indonesia dapat menjadi bahasa pengantar di berbagai sekolah di Indonesia.

Adapun bahasa Jepang menjadi bahasa utama di sekolah-sekolah.

Tradisi budaya Jepang dikenalkan di sekolah-sekolah mulai dari tingkat rendah.

Para siswa harus digembleng agar bersemangat Jepang (

Nippon Seishin

). Para

pelajar juga harus menyanyikan lagu

Kimigayo

(lagu kebangsaan Jepang) dan

lagu-lagu lain, menghormati bendera

Hinomaru

, serta melakukan gerak badan

(

taiso

) dan

seikerei

.

4) Perubahan dalam Aspek Politik

Propaganda Jepang berhasil memengaruhi masyarakat Indonesia. Dengan

alasan untuk membebaskan bangsa Indonesia dan penjajahan Belanda, Jepang

mulai mendapat simpati rakyat. Dengan kebijakan yang kaku dan keras,

secara politik organisasi pergerakan yang pernah ada sulit mengembangkan

aktivitasnya. Bahkan, Jepang melarang dan membubarkan semua organisasi

pergerakan politik yang pernah ada di masa kolonial Belanda. Hanya MIAI

yang kemudian diperbolehkan hidup karena organisasi ini dikenal sangat anti

budaya Barat (Belanda). Kempetai selalu memata-matai gerak-gerik organisasi

pergerakan nasional. Akibatnya, muncul gerakan-gerakan bawah tanah.

Sumber: Arsip Nasional

G

ambar 4.54 Bung Karno menggunakan Putera untuk mengonsolidasi perjuangan pergerakan nasional.

270 Kelas VIII SMP/MTs

Jepang berusaha mendapatkan simpati dan dukungan rakyat dan tokoh-tokoh

Indonesia atas kekuasaannya di Indonesia. Akibatnya, hal ini menimbulkan

beragam tanggapan dari para tokoh pergerakan nasional. Kelompok pertama

adalah kelompok yang masih mau bekerja sama dengan Jepang, tetapi tetap

menggelorakan pergerakan nasional. Para tokoh ini adalah mereka yang muncul

dalam berbagai organisasi bentukan Jepang. Adapun kelompok kedua adalah

mereka yang tidak mau bekerja sama dengan pemerintah Jepang dan melakukan

gerakan bawah tanah.

Pada masa akhir pendudukan Jepang, terjadi revolusi politik di Indonesia,

yakni kemerdekaan Indonesia. Peristiwa proklamasi kemerdekaan tanggal 17

Agustus 1945 menjadi momen penting perjalanan sejarah Indonesia selanjutnya.

Kemerdekaan telah membawa perubahan masyarakat dalam segala bidang.

5) Perubahan dalam Aspek Budaya

Jepang berusaha ‘menjepangkan’ Indonesia. Ajaran

Shintoisme

diajarkan

pada masyarakat Indonesia. Kebiasaan menghormat matahari dan menyanyikan

lagu Kimigayo merupakan salah satu pengaruh pada masa pendudukan Jepang.

Pengaruh budaya ini menimbulkan perlawanan di berbagai daerah. Kalian

dapat mengamati terjadinya perlawanan masyarakat pada masa pendudukan

Jepang. Salah satu penyebab perlawanan adalah penolakan terhadap kebiasaan

menghormat matahari.

Perkembangan Bahasa Indonesia pada masa pendudukan Jepang mengalami

kemajuan. Pada tanggal 20 Oktober 1943, atas desakan dari beberapa tokoh

Indonesia, didirikanlah Komisi (Penyempurnaan) Bahasa Indonesia. Tugas

Komisi adalah menentukan istilah-istilah modern dan menyusun suatu tata bahasa

normatif serta menentukan kata-kata yang umum bagi bahasa Indonesia.

1.

Bentuklah kelompok dengan anggota 4-5 orang.

2.

Lakukan

pengamatan terhadap berbagai peninggalan sejarah pada

masa penjajahan.

3.

Diskusikan makna

yang dapat diambil dari peninggalan sejarah

tersebut.

4.

Diskusikan

bagaimana sikapmu terhadap peninggalan sejarah tersebut.

Aktivitas Kelompok

Ilmu Pengetahuan Sosial

271

Bentuk Peninggalan

Makna bagi

Kehidupan Sekarang

Cara Melestarikan

Peninggalan

Kedatangan bangsa-bangsa Barat ke Indonesia telah menyebabkan kolonialisme

dan imperialisme. Hidup dalam penjajahan menyebabkan penderitaan rakyat dalam

berbagai bidang. Perubahan yang terjadi pada masa kolonial lebih banyak merugikan

bangsa Indonesia. Pemerintah kolonial tidak memiliki perhatian serius untuk

memajukan negeri jajahan.

Bangsa Indonesia mencintai perdamaian, tetapi bangsa Indonesia lebih

mencintai kemerdekaan. Kesewenang-wenangan penjajah mendorong bangsa

Indonesia melawan. Perjuangan untuk melepaskan diri dari penjajahan memerlukan

pengorbanan yang sangat besar. Satu-demi satu perlawanan di berbagai daerah dapat

dipatahkan penjajah.

Memasuki abad XIX, bangsa Indonesia sadar bahwa salah satu kelemahan

perjuangan selama ini adalah berjuang sendiri-sendiri, lebih mengandalkan satu

pemimpin. Pada tahun 1928, secara tegas bangsa Indonesia mengikatkan diri dalam

perjuangan nasional melalui ikrar Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.

Usaha bangsa Indonesia mencapai kemerdekaan tercapai dengan

diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Sejak

saat itulah bangsa Indonesia hidup dalam kemerdekaan hingga saat ini. Sepatutnya

kalian terus berjuang mempertahankan kemerdekaan dan mengisi pembangunan

untuk mencapai kejayaan bangsa dan negara.

Pada masa penjajahan Jepang dan Belanda, masyarakat Indonesia mengalami

banyak perubahan terutama dalam aspek geografis, pendidikan, ekonomi, dan politik.

Rangkuman

272 Kelas VIII SMP/MTs

A. Pilihan Ganda

1.

T

anah adalah milik negara, maka rakyat harus menyewa tanah kepada negara. Hal

inilah yang melatarbelakangi sistem sewa tanah pada masa pemerintahan . . . .

a.

Daendels

b.

Raflles

c.

Janssen

d.

Lord Minto

2.

Pelaksanaan

Tanam Paksa telah menghancurkan perekonomian Indonesia dan

merupakan beban yang berat karena . . . .

a.

rakyat dipaksa menyerahkan 1/5 tanah pertanian pada Belanda

b.

rakyat

tidak punya waktu lagi mengerjakan tanah pertaniannya untuk

memenuhi kebutuhannya sendiri

c.

dalam praktiknya tanah yang harus ditanami

tanaman industri hampir 2/3

dari tanah yang terbaik

d.

selain menanami

1/5 tanaman, wajib juga harus menyerahkan 1/5 dari hari

kerjanya

3.

Pelaksanaan

Politik Etis yang paling dirasakan dalam pergerakan nasional bangsa

Indonesia adalah . . . .

a.

pendidikan dengan munculnya golongan terpelajar

b.

irigasi telah memajukan pertanian khususnya di Jawa

c.

perpindahan penduduk telah mengangkat kesejahteraan kaum miskin

d.

kemajuan ekonomi akibat politik kolonial liberal

4.

Perlawanan rakyat di berbagai

daerah seperti Perang Padri, Perang Diponegoro,

Perang Banjar, dan sebagainya pada masa penjajahan gagal mengusir penjajah

dari Indonesia. Berikut yang merupakan penyebab kegagalan perjuangan pada

masa tersebut yaitu . . . .

a.

tujuan tidak jelas, bersifat kedaerahan, kalah persenjataan

b.

ter

gantung pada satu pemimpin, mengandalkan kekuatan fisik, bersifat

kedaerahan

c.

kalah persenjataan,

pemimpin tidak berpendidikan tinggi, semangat

perjuangan lemah

d.

tidak

memiliki komandan perang yang baik, tergantung pada satu pemimpin,

kalah persenjataan

Uji Kompetensi

Ilmu Pengetahuan Sosial

273

5.

Berikut

ini yang bukan karakteristik perjuangan bangsa Indonesia sebelum abad

XX, adalah . . . .

a.

tidak ter

gantung pada satu pemimpin

b.

menggunakan persenjataan tradisional

c.

bersifat lokal, kedaerahan

d.

kurang menggunakan siasat perjuangan diplomasi

6.

Serikat Islam asal mulanya adalah dari Serikat Dagang Islam, yang didirikan oleh

pedagang Batik di Solo yang bernama . . . .

a.

Haji Samanhudi

b.

Haji Misbach

c.

KH Ahmad

Dahlan

d.

KH

Hasyim Asyari

7.

Perhatikan beberapa putusan di bawah ini.

1)

Menetapkan Pancasila.

2)

Ikrar Sumpah Pemuda tang

gal 28 Oktober 1928.

3)

Menetapkan presiden dan wakil presiden.

4)

Menetapkan lagu Indonesia Raya ciptaan

WR Supratman sebagai lagu

kebangsaan.

5)

Menetapkan bendera merah

putih sebagai lambang negara Indonesia.

Yang termasuk putusan Kongres Sumpah Pemuda adalah . . . .

a.

1, 2, dan 3

b.

2, 3, dan 4

c.

2, 3, dan 5

d.

2, 4, dan 5

8.

Perjuangan

Kemerdekaan Indonesia ditandai dengan era kebangkitan nasional.

Kebangkitan nasional yang dimaksud adalah . . . .

a.

dinyanyikannya lagu Indonesia Raya oleh para pemuda

b.

kesadaran untuk membentuk per

gerakan nasional

c.

munculnya or

ganisasi kedaerahan

d.

perang melawan penjajah

274 Kelas VIII SMP/MTs

9.

Pengerahan tenaga

rakyat yang sangat menyengsarakan yang dilakukan

pemerintah pendudukan Jepang disebut . . . .

a. sekerei

b. oshamu seirei

c. romusha

d. rodi

10.

Karena Gerakan 3A

tidak mendapatkan hasil seperti yang diharapkan, sebagai

gantinya pemerintah pendudukan Jepang mendirikan . . . .

a.

Keibodan

b.

PETA

c.

PUTERA

d.

Jawa Hokokai

B. Essay

1.

Jelaskan

bagaimana penderitaan bangsa Indonesia akibat penjajahan pada masa

VOC!

2.

Faktor

-faktor apa saja yang melatarbelakangi Belanda menerapkan sistem Tanam

Paksa di Indonesia?

3.

Bagaimanakah

manfaat Sumpah Pemuda bagi kehidupan bangsa dan bernegara

saat ini?

4.

Bagaimanakan

sikap kaum pergerakan terhadap penjajahan yang dilakukan

Jepang?

5.

Bagaimanakah

sikap kalian sebagai pemuda memaknai kemerdekaan yang telah

diperjuangkan oleh para pejuang?

Setelah mempelajari materi pada bab ini, pelajaran apa yang dapat kalian ambil?

Apakah kalian tahu bagaimana penderitaan bangsa Indonesia selama masa penjajahan?

Menurut kalian, bagaimanakah para pejuang bangsa melakukan perlawanan terhadap

penjajah yang memiliki senjata yang lebih modern? Mengapa perlu Sumpah Pemuda

pada tanggal 28 Oktober 1928? Menurut kalian, bagaimanakah seharusnya kalian

sebagai generasi penerus bangsa memaknai “Sumpah Pemuda”? Apakah kalian

tahu bagaimana perjuangan para pejuang dalam memproklamasikan kemerdekaan

Indonesia? Bagaimanakah kalian sebagai generasi sekarang mengisi kemerdekaan

yang telah susah payah diperjuangkan para pahlawan?

Refleksi

Ilmu Pengetahuan Sosial

275

Glosarium

Abstrak

:

T

idak berwujud; tidak berbentuk; mujarad; niskala.

Adat istiadat

:

Himpunan kaidah-kaidah

sosial yang sejak lama

ada dan telah menjadi kebiasaan (tradisi) dalam

masyarakat.

Afeksi

:

Berkenaan

dengan perasaan menanggapi objek

tertentu.

Agen

:

Orang atau perusahaan perantara yang

mengusahakan penjualan bagi perusahaan lain atas

nama pengusaha; agen juga merupakan perwakilan,

atau penyalur dalam kegiatan distribusi.

Aksesibilitas

:

Keterjangkauan

atau mudah tidaknya suatu tempat

untuk dijangkau.

Atheis

:

Golongan

orang-orang yang tidak mengakui

adanya Tuhan.

Barter

:

Kegiatan

tukar-menukar barang atau jasa yang

terjadi tanpa perantaraan uang.

Batavia

:

Nama yang diberikan oleh orang Belanda pada

koloni dagang yang sekarang tumbuh menjadi

Jakarta, ibu kota Indonesia.

Comanditair

e Vennootschap

:

Suatu

persekutuan yang didirikan oleh seorang atau

beberapa orang yang mempercayakan uang atau

barang kepada seorang atau beberapa orang yang

menjalankan perusahaan dan bertindak sebagai

pemimpin.

Consanguine family

:

Keluar

ga yang tidak didasarkan pada pertalian

kehidupan suami istri, melainkan pada pertalian

darah atau ikatan keturunan dari sejumlah orang

kerabat.

Cuaca

:

Keadaan

udara pada saat tertentu dan di wilayah

tertentu yang relatif sempit dan pada jangka waktu

yang singkat.

Cultuur Stelsel

:

T

anam paksa yang diterapkan Gubernur Jenderal

Hindia Belanda Van den Bosch tahun 1830, dimana

rakyat diwajibkan menanam tanaman ekspor yang

laku di Eropa guna menutupi hutang Belanda.

Direksi

:

Or

gan perusahaan yang bertanggung jawab penuh

atas pengurusan perusahaan untuk kepentingan

dan tujuan perusahaan sesuai dengan ketentuan

anggaran dasar.

276 Kelas VIII SMP/MTs

Efisiensi

:

Ketepatan

cara (usaha, kerja) dalam menjalankan sesuatu.

Emosional

:

Menyentuh perasaan; mengharukan.

Entitas (

entity

)

:

Sebuah

objek yang keberadaannya dapat dibedakan

terhadap objek lain.

Fauna

:

Segala

macam jenis hewan yang hidup di bagian

tertentu atau periode tertentu.

Firma

:

Badan usaha yang didirik

an oleh 2 orang atau lebih

dimana tiap-tiap anggota bertanggung jawab penuh

atas perusahaan.

Flora

:

Segala macam jenis tanaman atau tumbuhan.

Fungsi laten

:

Fungsi terselubung.

Fungsi manifes

:

Fungsi nyata.

Garis

bujur

:

Garis khayal yang mema

njang dari timur ke barat

digunakan untuk menentukan lokasi di bumi.

Garis lintang

:

Garis khayal yang memanjang

dari utara ke selatan

digunakan untuk menentukan lokasi di bumi.

Geostrategis

:

Posisi letak

di bumi yang menguntungkan,

geostrategis Indonesia adalah berkaitan dengan

letak Indonesia yang berada di antara dua benua

yakni benua Asia dan Australia, serta terletak di

antara dua samudra, yakni Samudra Hindia dan

Samudra Pasifik.

GMT

:

(Gr

eenwich Mean Time

) Dasar penetapan zona

waktu di dunia.

Iklim

:

Rerata keadaan udara ata

u cuaca yang terjadi pada

rentang wilayah yang luas serta rentang waktu

yang lama. Wilayah tersebut bisa satu benua atau

negara dengan waktu, misalnya 10 tahun atau 20

tahun.

Imperialisme

:

Sistem

politik yang bertujuan menjajah negara lain

untuk mendapatkan kekuasaan dan keuntungan

lebih besar.

Institution

:

Lembaga.

Internet Banking

:

Pemanfaatan

teknologi internet, sebagai media

untuk melakukan transaksi yang berhubungan

dengan transaksi perbankan. Kegiatan ini

menggunakan jaringan internet, sebagai perantara

atau penghubung antara nasabah bank dan pihak

bank.

Ilmu Pengetahuan Sosial

277

Kapitalis

:

Kaum bermodal;

orang yang bermodal besar;

golongan atau orang yang sangat kaya.

Kapitalisme

:

Sistem dan paham ekonomi (perekonomian)

yang modalnya (penanaman

modalnya, kegiatan

industrinya) bersumber pada modal pribadi atau

modal perusahaan swasta dengan ciri persaingan

dalam pasaran bebas.

Karst

:

Bentukan

bentang alam pada batuan karbonat yang

khas berupa bukit, lembah, dolina (cekungan), dan

goa.

Kearifan lokal

:

Gagasan-gagasan setem

pat (lokal) yang bersifat

bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik, yang

tertanam dan diikuti oleh anggota masyarakatnya.

Keluarga

:

Lingkungan

yang terdapat beberapa orang yang

masih memiliki hubungan darah.

Keluarga inti

:

Keluar

ga yang didasarkan atas ikatan perkawinan

dan terdiri dari seorang suami, istri, dan anak-anak

mereka yang belum kawin.

Kerja paksa

:

Semua

pekerjaan yang dipaksakan pada setiap

orang dengan ancaman hukuman karena orang

tersebut tidak menyediakan diri secara sukarela.

Koersif

:

Kekerasan.

Kolonialisme

:

Penguasaan

oleh suatu negara atas daerah atau

bangsa lain dengan maksud untuk memperluas

suatu negara.

Komisaris

:

Sekelompok

orang yang dipilih atau ditunjuk

untuk mengawasi kegiatan suatu perusahaan atau

organisasi.

Komposisi penduduk

:

Sebuah

mata statistik dari statistik kependudukan

yang membagi dan membahas masalah

kependudukan dari segi umur dan jenis kelamin.

Komunikasi

:

Pengiriman dan peneri

maan pesan atau berita

antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang

dimaksud dapat dipahami. Komunikasi juga berarti

hubungan atau kontak.

Konservasi

:

Pelestarian atau perlindungan.

Konstruktif

:

Membangun.

Konsumerisme

:

Gaya hidup yang menganggap

barang-barang

mewah adalah ukuran kebahagiaan.

(

conjugal family

)

278 Kelas VIII SMP/MTs

Koperasi

:

Or

ganisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial

dan beranggotakan orang-orang, badan-badan

hukum koperasi yang merupakan tata susunan

ekonomi sebagai usaha bersama berdasar atas asas

kekeluargaan.

Liberalisasi

:

Proses untuk

menerapkan paham liberal kehidupan

(tata negara dan ekonomi).

Lokasi

:

T

empat; keunggulan lokasi berarti keunggulan

tempat.

Makelar

:

Perantara

perdagangan (antara pembeli dan

penjual), orang yang menjual barang atau

mencarikan pembeli orang atau badan hukum yang

berjual beli jasa dan barang untuk orang lain atas

dasar komisi.

Referensi: http://kamusbahasaindonesia.org/makelar#ixzz2qWKkGXuy

Makro

:

Besar

.

Migrasi

:

Perpindahan penduduk dari satu tempat (negara

dsb.) ke tempat (negara dsb.) lain untuk menetap.

Monopoli

:

Penguasaan pasar yang dilakukan oleh satu atau

sedikit perusahaan; suatu situasi dalam pasar di

mana

hanya ada satu atau segelintir perusahaan

yang menjual produk atau komoditas tertentu.

Multikultural

:

Suatu

masyarakat yang terdiri dari beberapa macam

komunitas budaya dengan segala kelebihannya,

dengan sedikit perbedaan konsepsi mengenai

dunia, suatu sistem arti, nilai, bentuk organisasi

sosial, sejarah, adat serta kebiasaan.

Nasionalisme

:

Paham mencintai bangsa dan negara sendiri.

Norma

:

Aturan yang berlaku di kehidupan bermasyarakat.

Or

gan

:

Kelompok

jaringan yang melakukan beberapa

fungsi.

Partai politik

:

Or

ganisasi politik yang menjalani ideologi tertentu

atau dibentuk dengan tujuan khusus.

Pelapukan

:

Proses

merombak dan meluruhnya massa batuan

di permukaan bumi yang disebabkan karena proses

fisik, kimia, dan biologi.

Penduduk

:

Orang atau

orang-orang yangg mendiami suatu

tempat (kampung, negeri, pulau, dan sebagainya).

Ilmu Pengetahuan Sosial

279

Perjanjian Bongaya

:

Perjanjian

antara VOC dengan Sultan Hasanuddin

setelah VOC berhasil mengalahkan perlawanan

Sultan Hasanuddin. Salah satu isi perjanjian

adalah VOC diperbolehkan melakukan monopoli

perdagangan di Sulawesi.

Persekutuan

:

Bentuk bisnis dimana

dua orang atau lebih

bekerja sama mengoperasikan perusahaan untuk

mendapatkan profit.

Perseroan

:

Bisnis yang kepemili

kannya dipegang oleh

beberapa orang dan diawasi oleh dewan direktur.

Persuasif

:

Membujuk secara halus (supaya menjadi yakin).

Perusahaan

perseroan

:

Perusahaan yang semua modalnya berbentuk

saham,

yang jenis peredarannya tergantung jenis

saham tersebut.

Piramida

:

Bentuk atau bangun yang menyerupai

segi tiga

sama kaki yang sudutnya terbentuk oleh dua kaki

itu berada di atas. Piramida penduduk adalah dua

buah diagram batang, pada satu sisi menunjukkan

jumlah penduduk laki-laki dan pada sisi lainnya

menunjukkan jumlah penduduk perempuan dalam

kelompok interval usia penduduk lima tahunan.

Penduduk laki-laki biasanya digambarkan di

sebelah kiri dan penduduk wanita di sebelah kanan.

Grafik dapat menunjukkan jumlah penduduk atau

persentase jumlah penduduk terhadap jumlah

penduduk total.

Plateau atau plato

:

Dataran yang terletak

pada ketinggian di atas 700m

dpl.

Politik adu domba

:

Kombinasi strategi polit

ik, militer, dan ekonomi

yang bertujuan mendapatkan dan menjaga

kekuasaan dengan cara memecah kelompok besar

menjadi kelompok-kelompok kecil yang lebih

mudah ditaklukkan.

Politik Etis

:

Suatu

pemikiran yang menyatakan bahwa

pemerintah kolonial memegang tanggung jawab

moral bagi kesejahteraan pribumi. Pemikiran ini

merupakan kritik terhadap politik Tanam Paksa.

Praaksara

:

Masa kehidupan

manusia sebelum mengenal

tulisan.

Pranata sosial

:

Suatu sistem norma untuk mencapai

suatu tujuan

atau kegiatan yang oleh masyarakat dipandang

penting.

280 Kelas VIII SMP/MTs

Preventif

:

Usaha pencegahan;

pengendalian sosial yang

dilakukan sebelum terjadinya pelanggaran.

Produksi

:

Kegiatan menciptakan

atau menambah nilai guna

suatu barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan

manusia.

Proteksi

:

Perlindungan.

Prototipe

:

Model yang menyerupai aslinya.

Rekayasa

genetika

:

Suatu proses

manipulasi gen yang bertujuan untuk

mendapatkan organisme yang unggul.

Reproduksi

:

Kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan

keturunan yang baru.

Rodi

:

Kerja paksa pada masa pemerintah

Hindia Belanda.

Role model

:

Seseorang yang kita jadikan contoh dalam

satu

atau beberapa hal.

Romusha

:

Panggilan

bagi orang-orang Indonesia yang

dipekerjakan secara paksa pada masa penjajahan

Jepang di Indonesia.

Seikerei

:

Sebuah tradisi yang berasal dari masyarakat

Jepang. Seikerei adalah

tindakan membungkukkan

setengah badan seperti posisi ruku dalam sholat

dengan badan menghadap ke arah matahari dan

dilakukan pada pagi hari ketika matahari sudah

muncul dengan sempurna.

Sensus

:

Perhitungan

penduduk suatu negara dengan cara

mengumpulkan, menghimpun, dan menyusun data

penduduk pada waktu dan tempat tertentu.

Shared goal

:

Suatu tujuan yang ingin dicapai bersama.

Social institution

:

Lembaga sosial.

Spesialisasi

:

Proses yang memperh

atikan perbedaan setiap

anggota dari sebuah entitas sehingga anggota

dari sebuah entitas bisa dikelompokkan ke dalam

kelompok yang lebih kecil.

Spiritual

:

Hal-hal yang berhubungan dengan jiwa atau batin.

Sumpah

Pemuda

:

Satu

tonggak utama dalam sejarah pergerakan

kemerdekaan Indonesia. Diikrarkan pada tanggal

28 Oktober 1928 dan dianggap sebagai kristalisasi

semangat untuk menegaskan cita-cita berdirinya

negara Indonesia.

Ilmu Pengetahuan Sosial

281

Tanah longsor

:

Peristiwa geologi yang terjadi

karena pergerakan

masa batuan atau tanah.

Tanam paksa

:

Peraturan

yang dikeluarkan oleh Gubernur Jenderal

Johannes van Den Bosch pada tahun 1830 yang

mewajibkan setiap desa menyisihkan sebagian

tanahnya (20%) untuk ditanami komoditi ekspor,

khususnya kopi, tebu, dan tarum (nila).

Teknologi

:

Keseluruhan sarana untuk menyediakan

barang-

barang dan jasa yang diperlukan bagi kelangsungan

dan kenyamanan hidup manusia, atau cara untuk

mempermudah kehidupan manusia sebagai hasil

ilmu dan pengetahuan.

Topografi

:

Gambaran

tentang tingkat kemiringan dan

ketinggian tanah dari permukaan laut.

Transportasi

:

Pengangkutan barang oleh berbagai jenis kendaraan

sesuai dengan kemajuan teknologi.

Referensi: http://kamusbahasaindonesia.or

g/transportasi#ixzz2qWLbtSPm

Transisi

:

Peralihan.

Urbanisasi

:

Proses perpindahan penduduk dari desa ke kota.

V

italitas

:

Kemampuan untuk bertahan hidup.

V

ulkanis

:

Memiliki

sifat gunung berapi; daerah vulkanis

artinya daerah yang memiliki sifat gunung berapi.

Website

:

(Atau situs) Kumpulan

halaman yang menampilkan

informasi data teks, data gambar diam atau gerak,

data animasi, suara, video dan atau gabungan dari

semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis

yang membentuk satu rangkaian bangunan yang

saling terkait dimana masing-masing dihubungkan

dengan jaringan-jaringan halaman (

hyperlink

).

282 Kelas VIII SMP/MTs

Daftar Pustaka

Partadireja, Ace. 2005.

Pengantar Ekonomika

. Yogyakarta: BPFE.

Achmad, R,S. 1990.

Surabaya Bergolak

. Jakarta: Haji Masagung.

Adams, Cindy. 1984.

Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia (alih bahasa:

Abdul Bar Salim)

. Jakarta: Gunung Agung.

Farid, Ahmad, dkk. 2007.

Atlas Indonesia dan Dunia

. Tangerang: Kharisma

Publishing group.

Sudarman, Ari. 1997.

Teori Ekonomi Mikro

. Yogyakarta: BPFE.

Prihandito, Aryono. 1989.

Kartografi

. Yogyakarta: PT Mitra Gama Widya.

Baswir, Revrisond. 2000.

Koperasi Indonesia

. Yogyakarta: BPFE.

Bintarto, R dan S. Hadisumarmo. 2000.

Metode Analisa Geography

. Yogyakarta:

Gadjah Mada University Press.

Bintarto, R. 1982.

Metode Analisa Geografi

. Yogyakarta: Gadjah Mada University

Press.

Chay Asdak. 1995.

Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai

. Yogyakarta:

Gadjah Mada University Press.

Daniel, Moehar. 2002.

Pengantar Ekonomi Pertanian

. Jakarta: Bumi Aksara.

Sugimo, Dibyo. 2001.

LKS Geografi ”Aspirasi”

. Surakarta: CV Widya Duta.

Direktorat PLP. 2004.

Pengetahuan Sosial

. Jakarta: Depdiknas.

Suradisastra, Djodjo, dkk. 1992.

Pendidikan IPS 1

. Jakarta: Depdiknas.

Suradisastra, Djojo, dkk. 1991/1992.

Pendidikan IPS II

. Jakarta: Depdikbud.

Samlawi, Faqih dan Benyamin Maftuh. 2001.

Konsep Dasar IPS

. Bandung: CV

Maulana.

Henry, Foth. D. 1998.

Dasar-Dasar Ilmu Tanah

. Yogyakarta: Gadjah Mada University

Press.

Hatta, Mohammad. 1982.

Sekitar Proklamasi 17 Agustus 1945

. Jakarta: Tintamas.

Wirasasmita, HRA Rivai, dkk. 1999.

Kamus Lengkap Ekonomi

. Bandung: Penerbit

Pionir Jaya.

Sandy, I Made. 1986.

Esensi Kartografi

. Jakarta: FMIPA UI.

Ida Bagus Mantra. 2002.

Demografi Umum

. Yogyakarta: Gadjah Mada University

Press.

Darmawijaya, Isa M. 1997.

Klasifikasi Tanah

. Yogyakarta: Gadjah Mada University

Press.

Ischak. 1987.

Berbagai Jenis Peta dan Kegunaannya

. Yogyakarta: Liberty.

______________. 1987.

Diagram dan Peta Peta Statistik

. Yogyakarta: Liberty.

Putong, Iskandar. 2003.

Ekonomi Mikro & Makro.

Jakarta: Ghalia Indonesia.

Ilmu Pengetahuan Sosial

283

Jamulyo dan Sutanto. 1993.

Pengantar Geografi Tanah

. Yogyakarta: Fakultas

Geografi Universitas Gadjah Mada.

Kahin, George Mc. Turnan. 1970.

Nationalism and Revolution in Indonesia

. Ithaca

and London: Cornell University Press.

Kartasapoetra, A.G., Gunarsih K. dan Mul Mulyani. 2000.

Teknologi Konservasi

Tanah dan Air

. Jakarta: Rineka Cipta.

Kirkby, M.J. and Morgan, R.P.C. 1980.

Soil Erosion

. Harlow, England: John Wiley

and Son.

Koentjoroningrat. 1974.

Pengantar Antropologi

. Jakarta: Penerbit UI.

Koetjaraningrat. 1972.

Antropologi Sosial

. Jakarta: PT. Dian Rakaya.

Lawang, Taz Robert. 1980.

Pengantar Sosiologi

.

Linsley, Ray K. 1949.

Applied Hydrologi

. New York: Mc Graw Hill Book Company.

Azis, Lukman T. 1979.

Peta Tematik

. ITB: Departemen Geodesi Fakultas Teknik

Sipil dan Perencanaan.

Case, Karl E. dan Ray C. Fair. 2004.

Principles of Economic, fifth edition

. Prentice

Hall Inc. alih bahasa: Benyamin Molan, Prinsip-prinsip Ekonomi Makro,

Jakarta; Indeks.

Poesponegoro, Marwati Djoened dan Nugroho Notosusanto. 1993.

Sejarah Nasional

Indonesia VI

. Jakarta: Balai Pustaka.

Moedjanto, G. 1992.

Indonesia Abad ke-20: Dari Kebangkitan Nasional sampai

Linggajati

. Yogyakarta: Kanisius.

Morgan, R.P.C. 1995.

Soil Erosion and Conservation

. England: Longman, Silsoe

College and Cranfield University.

Sumarwoto, Otto. 1989.

Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan

. Jakarta:

Djambatan.

______________.2001.

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

. Yogyakarta:

Gadjah Mada University Press.

Samuelson, Paul A. dan William D. Nordhaus. 2003.

Economics, 17 th Edition

, Mc

Graw-Hill Inc. Alih bahasa: A. Jakawasana. 1991. Ekonomi, Jilid I, Jakarta:

Erlangga.

W.J.S., Poerwadarminta. 1984.

Kamus Bahasa Indonesia

. Jakarta: Balai Pustaka.

Raharja, Prathama dan Mandala Manurung. 2003.

Teori Ekonomi Makro

. Jakarta:

LPFE Universitas Indonesia.

Raisz, Erwin. 1962.

Principles of Cartography

. New York: McGraw Hill Book

Company.

Ricklefs, Merle Calvin. 1981.

A History of Modern Indonesia

. London: The Macmillan

Press Ltd.

______________. 2005.

Sejarah Indonesia Modern, 1200-2004

. Jakarta: Serambi.

Arsyad, Sitanala. 1989.

Konservasi Tanah dan Air

. Bogor: Penerbit IPB.

Sitio, Arifin dan Halomoan Tamba. 2001.

Koperasi Teori dan Praktik

.

284 Kelas VIII SMP/MTs

Soekanto, Soerjono. 1987.

Sosiologi Suatu Pengantar

. Jakarta: Rajawali.

Soekartawi. 2002.

Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian: Teori dan Aplikasi

. Jakarta:

Rajawali Press.

Soemardi, Soelaiman dan Selo Soemardjan. 1974.

Setangkai Bunga Sosiologi.

Jakarta: FE UI.

Soekanto, Soerjono. 1982.

Sosiologi Suatu Pengantar

. Jakarta : Penerbit UI.

Reksoprayitno, Soediyono. 2000.

Pengantar Ekonomi Makro, Edisi 6

. Yogyakarta:

BPFE.

Sobri. 2013.

Ekonomi Internasional

.

Teori Masalah dan kebijakan

. Yogyakarta:

Graha Ilmu.

Strahler, Arthur. 1986.

Physical Geography

. New York: John Wiley & Son inc.

Suntoro, Sucipto. 2004.

RPUL (Rangkuman Pengetahuan Umum Lengkap)

.

Surakarta: Beringin 55.

Sutanto. 1967.

Diktat Kartografi

. Yogyakarta: Fakultas Geografi UGM.

Suwandi, Ima. 1982.

Seluk Liku Koperasi Sekolah

. Jakarta: Bhratara Karya Aksara.

Ilmu Pengetahuan Sosial

285

P

rofil Penulis

Nama Lengkap

:

M

uhammad Nursa’ban. M.Pd.

Telp. Kantor/HP

:

081328635692

E-mail

:

m_nursaban@un

y.ac.id,

[email protected]

Akun Facebook

:

M

uhammad Nursa’ban

Alamat Kantor

:

Jur

dik. Geografi. FIS UNY. Karangmalang,

55281, Jl

. Colombo No. 1 Yogyakarta

Bidang Keahlian:

E

valuasi Pembelajaran Geografi

Riwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir:

1.

D

osen FIS UNY sejak 1 Januari 2005-sekarang

Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:

1.

S3: PPS UNY/pr

ogram studi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan (tahun

masuk 2013–tahun lulus (

on going

)

2.

S2: PPS UN

Y/program studi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan (tahun

masuk 2006–tahun lulus 2009)

3.

S1: F

akultas Ilmu Sosial/jurusan Pendidikan Geografi UNY (tahun masuk

1999–tahun lulus 2003)

Judul Buku dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):

1.

Buk

u Guru dan Buku Siswa IPS Terpadu SMALB Tuna Daksa Kelas XI (2015)

2.

Buk

u Guru dan Buku Siswa IPS Terpadu SMALB Tuna Daksa Kelas X (2015)

3.

Buk

u Guru dan Buku Siswa IPS Terpadu SMALB Tuna Rungu Kelas XI (2015)

4.

Buk

u Guru dan Buku Siswa IPS Terpadu SMALB Tuna Rungu Kelas X (2015)

Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):

1.

E

valuasi Model Pembelajaran Saintifik dalam Meningkatkan Sikap Ilmiah

dan Kemampuan Mengasosiasi pada Pembelajaran Geografi (2015)

2.

P

ola Hubungan Regulasi Diri dan Proses Kognitif Mahasiswa dalam

Perkuliahan Menggunakan Media Web di Jurusan Pendidikan Geografi

UNY (2014)

3.

P

engembangan Model Konten Kurikulum Program Studi Pendidikan

Geografi dalam Merekayasa Calon Guru Profesional (2014)

4.

P

engembangan Sistem Informasi Akademik Terpadu (Sikadu) Fakultas

Ilmu Sosial (2013)

5.

E

valuasi Kualitas Model Pembelajaran Kooperatif dalam Upaya

Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Mata Pelajaran Geografi (2013)

286 Kelas VIII SMP/MTs

Nama Lengkap

:

Dr

. Mukminan

Telp. Kantor/HP

:

(0274) 586168

E-mail

:

muk

[email protected],

muk

[email protected]

Akun Facebook

:

-

A

lamat Kantor

:

Jur

dik. Geografi. FIS UNY. Karangmalang,

55281,

Jl. Colombo No. 1 Yogyakarta

Bidang Keahlian:

T

eknologi Pembelajaran Geografi

Riwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir:

1.

1978–sek

arang

: D

osen Program S1 Unversitas Negeri Yogyakarta/UNY

2.

1997–sek

arang

: D

osen Program S2 Program Pascasarjana UNY

3.

2010–sek

arang

: D

osen Program S3 Program Pascasarjana UNY

4.

1996–2010

: D

osen Sekolah Tinggi Agama Islam Masjid Syuhada

(ST

AIMS) Yogyakarta

Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:

1.

S3: F

akultas Pascasarjana, Program Studi Teknologi Pendidikan, IKIP

Jakarta 1985-1995

1.

S2: F

akultas Pascasarjana, Program Studi Teknologi Pendidikan, IKIP

Jakarta 1983-1994

2.

S1: F

akultas Keguruan Ilmu Sosial, jurusan Pendidikan Geografi IKIP

Yogyakarta 1972-1977

Judul Buku dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):

1.

Buk

u Siswa Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) untuk SMALB Tunanetra, Kelas-X,

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2015 (Ditulis ber-Tim) (2015)

2.

Buk

u Guru Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) untuk SMALB Tunanetra, Kelas-X,

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2015 (Ditulis ber-Tim) (2015)

3.

Buk

u Siswa Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) untuk SMALB Tunanetra, Kelas-

XI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2015 (Ditulis ber-Tim) (2015)

Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):

1.

E

valuasi Model Pembelajaran Saintifik dalam Meningkatkan Sikap Ilmiah

dan Kemampuan Mengasosiasi dalam Pembelajaran Geografi (2015)

2.

P

engembangan Media Interaktif E-Learning dalam Pembelajaran Geografi

Berdasarkan Kurikulum 2013 (2014)

3.

P

engembangan Model Konten Kurikulum Program Studi Pendidikan

Geografi dalam Merekayasa Calon Guru Profesional (2014)

4.

P

engembangan Media Pembelajaran Berbasis Web untuk Menentukan

Pola Hubungan Regulasi Diri dan Proses Kognitif Mahasiswa dalam

Perkuliahan di Jurusan Pendidikan Geografi (2013)

Ilmu Pengetahuan Sosial

287

Nama Lengkap

:

Supar

di, M.Pd.

Telp. Kantor/HP

:

(0274) 586168

E-mail

:

par

[email protected],

par

[email protected]

Akun Facebook

:

-

A

lamat Kantor

:

Jur

dik. IPS. FIS UNY. Karangmalang,

55281,

Jl. Colombo No. 1 Yogyakarta

Bidang Keahlian:

P

embelajaran IPS

Riwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir:

1.

2003–sek

arang

: D

osen Jurusan Pendidikan IPS

2.

2007–2014

:

Tim Pendamping Sekolah Daerah Tertinggal- CSR

Yayasan Astra International

Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:

1.

S3: I

lmu Pendidikan/UNY (2012)

1.

S2: P

endidikan IPS/UNY (2004–2007)

2.

S1: FPIPS/P

endidikan Sejarah/IKIP Yogyakarta (1992-1997)

Judul Buku dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):

1.

India Ind

onesia Legacy of Intimate Encounters

, New Delhi (2016)

2.

Buk

u Siswa Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII (2014 rev 2016)

3.

Buk

u Guru Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII (2014 rev 2016)

4.

Buk

u Siswa Mata Pelajaran Sejarah SMA LB Kelas XI (2015)

5.

Buk

u Guru Mata Pelajaran Sejarah SMA LB Kelas XI (2015)

6.

Dasar

-dasar Ilmu Sosial penebit Ombak (2011)

7.

Buk

u Pelajaran Sejarah SMA Kelas X penerbit SIC (2007)

Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):

1.

P

eningkatan Kualitas Pembelajaran IPS menggunakan Metode

Pembelajaran

Outdoor

(2015)

2.

P

engembangan Media Pembelajaran IPS Berbasis Audiovisual (2013)

3.

T

he Thought Of Rabindranath Tagore And Ki Hajar Dewantara About

Education (2013)

4.

D

ekonstruksi Pendidikan IPS menggunakan Pendekatan

Cross Dicipline

untuk Pembelajaran Bermakna (2013)

5.

P

eranan Pendidikan Sejarah dalam Mengembangkan Ketrampilan Berfikir

Kritis (2012)

6.

T

he Strategy Of Religious Humanist Education In Schools (2012)

7.

R

elevansi Pandangan Pendidikan Humanis Religius John Dewey Terhadap

Pendidikan Di Indonesia (2012)

288 Kelas VIII SMP/MTs

Nama Lengkap

:

Dr

. Endang Mulyani, M.Si

Telp. Kantor/HP

:

(0274) 586168

E-mail

:

endang

[email protected]

Akun Facebook

:

-

A

lamat Kantor

:

F

akultas Ekonomi–UNY. Karangmalang,

55281,

Jl. Colombo No. 1 Yogyakarta

Bidang Keahlian:

Ekonomi

Riwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir:

1.

1984–sek

arang

: D

osen Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi

Univ

ersitas Negeri Yogyakarta

2.

2016–2020

: Ketua Badan P

engelolaan dan Pengembangan Usaha

Univ

ersitas Negeri Yogyakarta

3.

2

016

:

Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Pasca Sarjana

Univ

ersitas Negeri Yogyakarta

4.

2016

: Ketua Badan P

engelolaan dan Pengembangan Usaha

Univ

ersitas Negeri Yogyakarta

Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:

1.

S3: P

asca Sarjana/Program Studi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan/

Universitas Negeri Yogyakarta ( 2005-2012)

1.

S2: F

akultas Geografi/Antar Bidang/Kependudukan/Universitas Gadjah

Mada Yogyakarta (1997-2000)

2.

S1: F

akultas Ekonomi/Jurusan Ekonomi Umum/Universitas Jenderal

Soedirman Purwokerto (1978-1983)

Judul Buku dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):

1.

IPS SMP Kelas

VIII

2.

Ekonomi SM

A Kelas X, XI, XII

3.

P

rakarya dan Kewirausahaan Kelas X dan XI

Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):

1.

S

tudi Implementasi Sekolah Menengah Atas dan kejuruan kabupaten

Sleman (2015)

2.

S

tudi Eksplorasi Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan sesuai dengan

Kurikulum 2013 di Sekolah Menengah Atas Kabupaten Sleman (2015)

3.

I

mplementasi Modul SC di SMA dan SMK (2014)

4.

P

engembangan Model Bahan ajar Prakarya dan Kewirausahaan secara

terpadu di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Untuk Menyongsong

Implementasi Kurikulum 2013 (2014)

5.

E

valuasi Implementasi Program Pendidikan Ekonomi Kreatif di Satuan

Pendidkan SMA/SMK sebagai Bahan Pengembangan Model Pendidikan

Ekonomi Kreatif di SMA/SMK, Daerah Istimewa Yogyakarta (2013)

Ilmu Pengetahuan Sosial

289

Profil Penelaah

Nama Lengkap

:

Dr

. Ari Sapto, M.Hum.

Telp. Kantor/HP

:

-

E-mail

:

ar

[email protected]

Akun Facebook

:

-

A

lamat Kantor

:

Jl

. Semarang 5 Malang

Bidang Keahlian:

I

lmu Sejarah

Riwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir:

1.

1987–sek

arang

: D

osen pada Jurusan Sejarah, FIS, Universitas Negeri

M

alang 1987

Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:

1.

S3: FIB/I

lmu Humaniora/Ilmu Sejarah/UGM Yogyakarta (2007-2012)

2.

S2: FIB/I

lmu Humaniora/Ilmu Sejarah/Universitas Indonesia, Jakarta

(1996–1999)

3.

S1: FPIPS/S

ejarah/Pendidikan Sejarah/IKIP Malang (1982–1986)

Judul Buku yang Pernah Ditelaah (10 Tahun Terakhir):

1.

Buk

u Pelajaran IPS SMP

Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):

1.

G

erilya Kota di Probolinggo, 1947-1949

2.

P

enelusuran dan Penetapan Hari Jadi Provinsi Jawa Timur

3.

P

enelitian Perkembangan Pemerintahan dan Lacak Kepemimpinan di

Kabupaten Sampang

4.

P

ersaingan dan Kerja sama Elite di Jawa Timur Pada Masa Krisis

Pemerintahan RI, 1948-1950

5.

S

ejarah Lisan Gerakan Komunis di Blitar Selatan

6.

S

ejarah Perkembangan UM Dari Masa ke Masa

7.

P

enelitian Sengketa Kepemilikan Gunung Kelud

290 Kelas VIII SMP/MTs

Nama Lengkap

:

Dr

a. Ratna Saraswati, M.S.

Telp. Kantor/HP

:

021-78886680 /08129423584

E-mail

:

r

[email protected]

r

[email protected]

Akun Facebook

:

-

A

lamat Kantor

:

D

epartemen Geografi FMIPA Universitas Indonesia

Bidang Keahlian:

G

eografi

Riwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir:

1.

1985–sek

arang

: D

osen pada Departemen Geografi FMIPA UI

2.

2010–2014

: S

ekretaris Prodi S2 Geografi, FMIPA UI

3.

2005–2010

: Kor

dinator Penelitian Departemen Geografi FMIPA UI

Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:

1.

S2: F

ak. Pascasarjana/ Prodi Ilmu Lingkungan, Universitas Indonesia, lulus

tahun 1992

2.

S1: F

ak. MIPA/ Departemen Geografi, Universitas Indonesia, lulus tahun

1983

Judul Buku yang Pernah Ditelaah (10 Tahun Terakhir):

1.

Buk

u Tematik IPS SD kelas 4,5,6

Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):

1.

H

ibah Internasional Universitas Indonesia ; Transit Oriented Development

in Mega Urban Jakarta dan Bangkok (2015)

2.

P

ola Spasial dan Temporal Daerah Banjir di Bentuk lahan DAS Ci Liwung

(2015)

3.

K

ajian Makro Optimasi Ruang Kota Palangka Raya (2014)

4.

M

odel Wilayah Pengembangan Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan

(SMK) dikaitkan dengan Pemenuhan Lapangan Kerja Industri di Kota

Bekasi (2013)

5.

P

emetaan Kantong Kemiskinan dan Potensi Wilayah untuk Pemberdayaan

Keluarga Miskin di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, multi tahun sampai

tahun 2013 (2012)

6.

T

radisi Pola Konsumsi Pangan Bukan Beras menunjang Diversifikasi dan

Ketahanan Pangan (2011)

7.

P

emberdayaan masyarakat Desa Ngargorejo, Kec. Ngemplak, Kab.

Boyolali, Jawa Tengah melalui pemanfaatan dan pengelolaan hasil lahan

pekarangan (2010)

8.

P

emberdayaan migran pedagang sayur dan buah melalui pengelolaan sisa

dagangan pada masyarakat miskin di Kel. Jatinegara, Kec. Cakung, Jakarta

Timur (2010)

Ilmu Pengetahuan Sosial

291

Nama Lengkap

:

Dr

. Epon Ningrum, M.Pd.

Telp. Kantor/HP

:

0222001014/08122011922

E-mail

:

epon.ning

[email protected]

Akun Facebook

:

-

A

lamat Kantor

:

Jln. S

etiabudhi No. 299, Bandung 40154,

G

edung Muhammad Somantri, Lt. II

Bidang Keahlian:

P

endidikan Geografi

Riwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir:

1.

1988–sek

arang

: D

osen Pendidikan Geografi FPIPS UPI

2.

2003–2007

: S

ekretaris Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS UPI

3.

2009–2010

:

Tim Pengembang Pedoman Pendidikan Profesi Guru

Bidang S

tudi Geografi (Dikti)

4.

2009–2011

:

Tim Pengembang PPG Bidang Studi Geografi FPIPS UPI

5.

2011–2015

: Ketua Jurusan P

endidikan Geografi FPIPS UPI

6.

2013–sek

arang

: A

ssessor BAN-PT

Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:

1.

S3: P

endidikan Luar Sekolah UPI (1998-2002)

2.

S2: P

endidikan Luar Sekolah UPI (1993-1996)

3.

S1: P

endidikan Geografi IKIP Bandung (1981-1986)

Judul Buku yang Pernah Ditelaah (10 Tahun Terakhir):

1.

P

endidikan Lingkungan Sosial Budaya Teknologi (2007)

2.

Buk

u Mata Pelajaran IPS Kelas VII, VII, IX (2014 - 2015)

3.

Buk

u SMA Mata Pelajaran Geografi (2006 – sekarang)

4.

Buk

u Non-Teks (2015)

Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):

1.

P

engembangan Model Evaluasi Hasil Belajar IPS Berbasis Pendekatan

Pembelajaran Saintifik (tahap I) (2014)

2.

S

tudi Lapangan untuk penguatan keilmuan geografi (tahap II) (2014)

3.

S

tudi Lapangan untuk penguatan keilmuan geografi (tahap I) (2013)

4.

M

odel Quantum Teaching untuk Meningkatkan Keterampilan Dasar

mengajar (2013)

5.

P

enggunaan media Globe dan Multimedia untuk meningkatkan hasil

belajar siswa kelas XA SMA Percontohan UPI (2012)

6.

M

odel Penanaman Nilai-nilai Kearifan Lokal (

local Genius

) pada Masyarakat

Sunda dalam Membentuk Perilaku Lingkungan Bertanggung Jawab

(

Environmental Responsibility Behaviour

/REB) (Biaya UTU UPI) (2011)

292 Kelas VIII SMP/MTs

Nama Lengkap

: Dr

. Rosa Diniari, MS.

Telp. Kantor/HP

:

02178849024/087884622770, 08129906449

E-mail

:

r

[email protected]

Akun Facebook

:

-

A

lamat Kantor

:

D

epartemen Sosiologi. Kampus UI, Depok

Bidang Keahlian :

S

osiologi

Riwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir:

1.

1988–sek

arang

: S

taf Akademik di Departemen Sosiologi FISIPUI.

Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:

1.

S3: F

akultas Pasca Sarjana/Penyuluhan Pembangunan/Institut Pertanian

Bogor (1998–2004)

2.

S2: F

akultas Ilmu Sosial UI/Sosiologi/FISIPUI (1983–1986)

3.

S

1: Fakultas/jurusan/program studi/bagian dan nama lembaga (1972–1979)

Judul Buku yang Pernah Ditelaah (10 Tahun Terakhir):

-

Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):

1.

M

odel Penguatan Gizi Balita Terpadu Berbasis Social Engineering di

Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Provinsi Banten (2015)

2.

P

eranan Keluarga dalam Menumbuhkan Sikap Toleransi Beragama pada

Anak di Kota Depok (2014)

3.

K

ajian Tingkat Kepuasan Konsumen Listrik Sektor Industri dan Bisnis dalam

Rangka Mendukung Peningkatan Pelayanan PT PLN (Persero) (2014)

4.

P

enanaman Nilai Multikultur Kepada Anak dalam Keluarga FISIPUI (2013)

5.

Sur

vey Integritas Pelayanan Sektor Publik di Indonesia KPK-WDU (2012)

Ilmu Pengetahuan Sosial

293

Nama Lengkap

: Dr

. Arie Sujito, S. Sos, M. Si.

Telp. Kantor/HP

:

0274-563362/ 0811256702

E-mail

: ar

[email protected]

Akun Facebook

:

A

rie Djito

Alamat Kantor

:

D

epartemen Sosiologi FISIPOL Universitas Gadjah Mada, Jl.

Sosio Yustisia, 2 Kampus Bulakmusumur Yogyakarta

Bidang Keahlian :

S

osiologi Politik, Sosiologi Pembangunan

Riwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir:

1.

1988–sek

arang

: D

osen di Departemen Sosiologi UGM

2.

1988–sek

arang

: P

eneliti Institute for Research and Empowerment

Yogyakarta

3.

2010–sek

arang

: P

eneliti Pusat Studi Pedesaan dan Kawasan Universitas

G

adjah Mada

4.

2013–sek

arang

: sekjen I

katan Sosiologi Indonesia

Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:

1.

S3: F

akultas ISIPOL/jurusan SOSIOLOGI/program PASCASARJANA (Lulus

Tahun 2015)

2.

S2: F

akultas ISIPOL/jurusan SOSIOLOGI/program PASCASARJANA (Lulus

Tahun 2004)

3.

S1: F

akultas ISIPOL/jurusan SOSIOLOGI/program PASCASARJANA (Lulus

Tahun 1997)

Judul Buku yang Pernah Ditelaah (10 Tahun Terakhir):

-

Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):

1.

P

endidikan Politik untuk Kelompok Marginal dalam Pemilu (2014)

2.

A

nalisis Kecurangan Pemilu 2014 (2014)

3.

E

ditor Pengelolaan Aset dan Keuangan Desa (2014)

4.

G

eliat Negeri Menata diri (2013)

5.

M

utiara Perubahan dari Indonesia Timur (2013)

6.

Negar

a Sibuk Rakyat Terpuruk (2012)

7.

P

endangkalan Politik (2012)

8.

P

emuda Pasca Orde Baru (2012)

9.

P

erempuan dan Politik, Pemilu 2009 (2009)

10.

Jalan P

anjang Advokasi Kebijakan (2009)

11.

Kebijak

an Sosial dari Daerah (2009)

294 Kelas VIII SMP/MTs

Nama Lengkap

: Baha` Uddin, S.S., M.Hum.

T

elp. Kantor/HP

:

0274-513096/081226563523

E-mail

: bahauddin@ug

m.ac.id

Akun Facebook

:

fac

ebook.com/bahauddin.ugm

Alamat Kantor

:

F

akultas Ilmu Budaya UGM, Jl. Sosio-Humaniora No. 1

Bulaksumur Yogyakarta

Bidang Keahlian :

S

ejarah

Riwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir:

1.

1998–sek

arang

: S

taf Peneliti, Pusat Studi Korea UGM

2.

1999–sek

arang

: S

taf Pengajar, Jurusan Sejarah, FIB-UGM

3.

2000–2001

: S

taf Peneliti Pusat Manajemen Kesehatan Pelayanan

Keseha

tan FK-UGM

4.

2005

: S

taf Dewan Kebudayaan Prop. DIY

5.

2013–2015

: R

eviewer Buku Pelajaran Sejarah Kurikulum 2013

Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:

1.

S2: P

rogram Pascasarjana/Program Studi Humaniora/Universitas Gadjah

Mada (2000–2005)

2.

S1: F

akultas Sastra/Jurusan Sejarah/Prodi Ilmu Sejarah/Universitas Gadjah

Mada (1993–1998)

Judul Buku yang Pernah Ditelaah (10 Tahun Terakhir):

1.

P

enelaah Buku Pelajaran Sejarah Indonesia Kelas XI SMALB Kurikulum 2013

(2015)

2.

P

enelaah Buku Pelajaran Sejarah Indonesia Kelas X SMALB Kurikulum 2013

(2015)

3.

P

enelaah Buku Non-Teks IPS dan Sejarah Kurikulum 2013 (2014)

4.

P

enelaah Buku Palajaran Sejarah Kelas XII Kurikulum 2013 (2014)

5.

P

enelaah Buku Palajaran Sejarah Kelas XI Kurikulum 2013 (2013)

Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):

1.

Ensik

lopedi Budaya Kabupaten Kulonprogo (2015)

2.

K

ajian Hari Jadi Daerah Istimewa Yogyakarta (2015)

3.

Bangsa

wan Terbuang: Studi Tentang Transformasi Identitas Bangsawan

Jawa di Ambon 1718-1980an (2014)

4.

P

emetaan Daerah Rawan Konflik Sosial di DIY (2013)

5.

W

esternisasi dan Paradoks Kebudayaan: Elit Istana Jawa Pada Masa Paku

Alam V (1878-1900) (2013)

Ilmu Pengetahuan Sosial

295

Nama Lengkap

: R

egina Niken Wilantari

Telp. Kantor/HP

:

08123456290

E-mail

: r

[email protected]

Akun Facebook

:

-

A

lamat Kantor

:

F

akultas Ekonomi, Universitas Jember,

Jl. Kalimantan no 37 Jember

Bidang Keahlian :

I

lmu Ekonomi

Riwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir:

1.

2001–sek

arang

: D

osen jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi

Univ

ersitas Jember

Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:

1.

S3: P

rogram Doktoral, Universitas Padjajaran, Bandung (2006-2011)

2.

S2: M

agister Sains, Ilmu Ekonomi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

(1999-2001)

3.

S1: S

arjana Ekonomi, Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan, Universitas

Jember (1993-1997)

Judul Buku yang Pernah Ditelaah (10 Tahun Terakhir):

1.

Buk

u Teks IPS K-13 kelas XI SMA/MA

2.

Buk

u Teks IPS K-13 kelas XII SMA/MA

3.

Buk

u Teks IPS K-13 kelas X SMA/MA

4.

Buk

u teks IPS SMP

5.

Buk

u Nonteks Pelajaran

6.

Buk

u teks SMK

Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):

1.

M

odel

New Keynesian

sebagai strategi kebijakan dalam mengatasi dampak

perubahan harga minyak dunia (2015)

2.

K

ajian Rantai Pasokan dan Pemasaran Pangan Kabupaten Jember (2015)

3.

A

nalisis Peningkatan Produk Derivat/Turunan Tebu (Pdt) dan Implementasi

Tehnologi Berdasarkan Produk Derivat Menggunakan Sistem Informasi

Geografis (SIG) (2014)

4.

P

emetaan Kebijakan Anggaran dan Pengentasan Kemiskinan di Kabupaten

Bondowoso Sebagai Strategi dalam Meyongsong Masyarakat Ekonomi

ASEAN (2014)

5.

Kon

tribusi Sektor Pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan

Kebijakan Pengembangannya di Kabupaten Jember (2013)

296 Kelas VIII SMP/MTs

Nama Lengkap

: N

irdukita Ratnawati, ME

Telp. Kantor/HP

:

021-5663232 e

xt 8312/ 0811-2572-811, 0858-9149-1818

E-mail

: nir

[email protected]

[email protected]

Akun Facebook

:

-

A

lamat Kantor

:

FEB Univ

ersitas Trisakti, Jl. Kyai Tapa No 1 Grogol, Jakarta

Barat

Bidang Keahlian :

Ekonomi

Riwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir:

1.

1993–sek

arang

: D

osen Tetap di FEB Universitas Trisakti

2.

2004–2008

: S

ekretaris Prodi S1 Ekonomi Pembangunan FEB

Univ

ersitas Trisakti

3.

2008–sek

arang

: S

ekretaris Tim Jaminan Mutu Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Univ

ersitas Trisakti

4.

2011–sek

arang

: A

nggota Tim Audit Badan Pembinaan dan Pengembangan

Jaminan Mutu (BPPJM) Univeristas Trisakti

5.

2014–sek

arang

: Ketua M

ajelis Jurusan Ilmu Ekonomi FEB Universitas

Trisakti

Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:

1.

S3: Islamic E

conomic and Finance (IEF), Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Trisakti (tahun masuk: 2012–sedang menulis disertasi)

2.

S2: I

lmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia

(1994–2000)

3.

S1: I

lmu Ekonomi dan Studi Pembangunan, FEB Universitas Gadjah Mada

(1986–1992)

Judul Buku yang Pernah Ditelaah (10 Tahun Terakhir):

1.

IPS un

tuk SMP Kelas VII, VIII dan IX (2016)

Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):

1.

P

eran Aspek Sosial-Ekonomi dan Pembiayaan Syariah terhadap Produk

Domestik Bruto UMKM (2014)

2.

Hubungan K

ausalitas Diterminan Permintaan Sukuk Ritel di Indonesia

(2013)

3.

P

erancangan Integrasi Sistem Manajemen Pengetahuan dan Sistem

Pendukung Keputusan Berbasis Web pada Rantai Pasok Beras DKI Jakarta,

tahun ke-2 (Penelitian Prioritas Nasional Masterplan Percepatan dan

Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011–2025) (2013)

4.

P

enyusunan Masterplan Pengembangan Kawasan Perdesaan Terpadu

(2012)

Ilmu Pengetahuan Sosial

297

Nama Lengkap

: R

akhmat Hidayat, Ph.D.

Telp. Kantor/HP

:

021-47882118/ 08118899318

E-mail

: hida

[email protected]

[email protected]

Akun Facebook

:

r

akhmat_haikal

Alamat Kantor

:

K

ampus UNJ Jl. Rawamangun Muka, Jakarta Timur

Bidang Keahlian :

S

osiologi

Riwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir:

1.

2004–sek

arang

: D

osen Prodi Sosiologi, Universitas Negeri Jakarta UNJ

2.

2013–sek

arang

: P

embina MGMP Sosiologi DKI Jakarta dan Provinsi Lampung

3.

2014–2015

: Ketua Labor

atorium Sosiologi UNJ

Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:

1.

S3: Univ

ersite Lumiere Lyon 2 Prancis /Sosiologi (Lulus Tahun 2014)

2.

S2: D

epartemen Sosiologi FISIP UI (Lulus Tahun 2008)

3.

S1: P

rodi Sosiologi Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto (Lulus

Tahun 2002)

Judul Buku yang Pernah Ditelaah (10 Tahun Terakhir):

1.

S

osiologi Pendidikan Emile Durkheim (2014)

2.

P

edagogi Kritis: Sejarah, Perkembangan dan, Pemikiran (2013)

3.

P

engantar Sosiologi Kurikulum (2011)

Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):

1.

Konseptualisasi

Pemikiran Pedagogi Revolusioner dalam Pandangan Peter

McLaren (2015)

2.

P

emetaan Sosial PT Antam Logam Mulia (2015)

3.

P

olitik Pendidikan Tinggi Indonesia Pasca Orde Baru: Reformasi Tata Kelola

Dalam Perspektif

New Public Management

(2011)

4.

Sur

vey Sekolah Inklusi dan RSBI (2010)

5.

S

tudi Pembiayaan Pendidikan Dasar 2010 (2010)

6.

Dinamik

a Sosial Gerakan Guru di Indonesia Pasca Orde Baru (2009)

7.

Kon

testasi Kekuasaan dalam Kurikulum:Critical Discourse Analysis terhadap

Kurikulum Sosiologi SMA dan Buku Pelajaran Sosiologi berdasarkan

Kurikulum 2006 dan 1984 (2008)

8.

T

ransformation Development Index

(TDI) Wahana Visi Indonesia (2008)

9.

W

arung Hik sebagai Gejala Sektor Informal Perkotaan: Studi tentang Pola

Adaptasi Sosial Warung Hik di Jakarta Timur (2008)

298 Kelas VIII SMP/MTs

Profil Editor

Nama Lengkap

:

R

ikardus Rahmat, S.S., M.Pd.

Telp. Kantor/HP

:

(021) 8708512

E-mail

:

[email protected]

Akun Facebook

:

R

ikard Rahmat

Alamat Kantor

:

Jln. H. Baping R

aya No. 100, Ciracas, Jak Timur, 13740

Bidang Keahlian:

I

lmu Peng sosial, Pend Kewarganegaraan, Sejarah

Riwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir:

1.

2002 – (sek

arang): Editor di Penerbit Erlangga.

Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:

1.

S2: F

akultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Jurusan Ilmu Pendidikan,

Program Studi Teknologi Pendidikan Universitas Pelita Harapan/UPH

(2008–2010)

2.

S1: Jurusan F

ilsafat Sosial, Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Jakarta

(1998–2002)

Judul Buku yang Pernah Diedit (10 Tahun Terakhir):

1.

Budiy

anto.

Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA Jilid 1-3

(Kurikulum

2006)

. Jakarta: Penerbit Erlangga, 2004.

2.

Bambang Sut

eng, dkk.

Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA Jilid 1-3

(Kurikulum 2006)

. Jakarta: Penerbit Erlangga, 2005.

3.

S

aptono. Pendidikan

Kewarganegaraan untuk SMP Jilid 1-3

(Kurikulum

2006)

. Jakarta: Penerbit Phibeta, 2004.

4.

S

aronji Dahlan, Asy’ari.

Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMP Jilid 1-3

(Kurikulum 2006

). Jakarta: Penerbit Erlangga, 2004.

5.

T

im Bina Karya Guru.

Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD (Kurikulum 2006).

Jakarta: Penerbit Erlangga, 2006.

6.

R

atna Hapsari, M. Adil.

Sejarah Indonesia untuk SMA Jilid 1-3 (Kurikulum

2013)

. Jakarta: Penerbit Erlangga, 2013.

7.

R

atna Hapsari, M. Adil.

Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMK/MAK Jilid

1-3 (Kurikulum 2013).

Jakarta: Penerbit Erlangga, 2013.

8.

Y

uyus Kardiman, dkk.

Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMK/MAK Jilid

1-3 (Kurikulum 2013)

. Jakarta: Penerbit Erlangga, 2013.

Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):

Tidak ada

TIDAK

MEMAKAI

NARKOBA

BUKAN

BERARTI

TIDAK GAUL

300 Kelas VIII SMP/MTs

Catatan

............................................................................................................................................................

............................................................................................................................................................

............................................................................................................................................................

............................................................................................................................................................

............................................................................................................................................................

............................................................................................................................................................

............................................................................................................................................................

............................................................................................................................................................

............................................................................................................................................................

............................................................................................................................................................

............................................................................................................................................................

............................................................................................................................................................

............................................................................................................................................................

............................................................................................................................................................

............................................................................................................................................................

............................................................................................................................................................

............................................................................................................................................................

............................................................................................................................................................

............................................................................................................................................................

............................................................................................................................................................

............................................................................................................................................................

............................................................................................................................................................

............................................................................................................................................................

............................................................................................................................................................

............................................................................................................................................................

............................................................................................................................................................

............................................................................................................................................................

............................................................................................................................................................

............................................................................................................................................................

............................................................................................................................................................

............................................................................................................................................................

............................................................................................................................................................

............................................................................................................................................................

............................................................................................................................................................

............................................................................................................................................................

............................................................................................................................................................

............................................................................................................................................................

............................................................................................................................................................

ISBN:

978-602-282-325-4 (jilid lengkap)

978-602-282-327-8 (jilid 2)

Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas VIII SMP/MTs

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

REPUBLIK INDONESIA

2017

HET

ZONA 1

ZONA 2

ZONA 3

ZONA 4

ZONA 5

Rp

21.200

Rp

22.100

Rp

23.000

Rp

24.700

Rp

31.800

Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas VIII SMP/MTs

Secara umum, tujuan pembelajaran IPS adalah menjadikan peserta didik sebagai

warga negara yang baik, mampu memahami, menganalisis, dan ikut memecahkan

masalah-masalah sosial kemasyarakatan, dengan berbagai karakter yang

berdimensi spiritual, personal, sosial, dan intelektual. Buku Mata Pelajaran IPS ini

disusun untuk membantu proses pembelajaran IPS untuk mencapai Kompetensi

Inti dan Kompetensi Dasar dalam Kerangka Dasar dan Struktur Kuriulum 2013.

Buku ini terdiri atas 4 tema. Tema 1 terdiri atas 4 subtema, tema 2 terdiri atas 5

subtema, tema 3 terdiri atas 5 subtema, dan tema 4 terdiri atas 4 subtema.

Pembagian tema menjadi beberapa subtema dimaksudkan untuk mempermudah

peserta didik memahami dan mengaitkan konsep-konsep yang terdapat pada

masing-masing tema maupun subtema untuk mencapai Kompetensi Dasar.

Pembahasan pada setiap tema dan subtema dalam buku ini diawali dengan

pengamatan terhadap fenomena, dan diikuti aktivitas yang harus dikerjakan

peserta didik dalam bentuk LKS. Hal ini diharapkan dapat mendorong

keingintahuan peserta didik terhadap tema yang dipelajari. Pembahasan

dilanjutkan dengan uraian untuk membantu peserta didik mengkonstruksi materi

yang dipelajari dalam tema tersebut. Dengan model pengorganisasian

tersebut, diharapkan peserta didik mendapatkan kemudahan untuk

mencapai kompetensinya terkait dengan mata pelajaran IPS.

Di akhir pembahasan tema diberikan aktivitas kelompok, rangkuman, uji

kompetensi (meliputi aspek sikap, pengetahuan, keterampilan) dan reeksi.

Dengan cara ini, diharapkan peserta didik dapat mencapai kompetensi pada aspek

sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai tujuan pembelajaran IPS secara

optimal.

SMP/MTs

KELAS

VIII